Limbah Teh Hitam Kurangi Gas Metan pada Peternakan Sapi  

Reporter

Editor

Kamis, 22 April 2010 17:39 WIB

Peternakan sapi. TEMPO/Dinul Mubarok
TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Berkat inovasinya memanfaatkan limbah teh hitam untuk mengurangi produksi gas metan pada peternakan sapi, Dewi Ratih Ayu Daning, mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM), terpilih untuk mengikuti kompetisi dunia, Simposium Nutrisi dan Kesehatan Binatang Internasional Altech ke-26, di Kentucky, Amerika Serikat, 16-19 Mei 2010.

Mahasiswa angkatan 2006 itu terpilih sebagai pemenang pertama untuk kawasan Asia Pasifik melalui serangkaian penelitian yang tertuang dalam makalah ilmiah berjudul "Limbah Teh Hitam (Bohea Bulu) Sebagai Agen Defaunasi terhadap Reduksi Gas Metan pada Fermentasi Rumen dalam Mendukung Peternakan Ramah Lingkungan." Menyisihkan 1.000 peserta lain, Daning berhak maju ke kompetisi ilmuwan muda tingkat dunia yang sudah berlangsung untuk ke-26 kalinya ini.

Sebagai mahasiswa Peternakan, Daning mengaku gelisah karena industri rumen (peternakan sapi perah dan potong) menyumbang sekitar 20 persen gas metan di dunia. Gas metan adalah salah satu penyumbang kerusakan lapisan ozon yang menjadi penyebab pemanasan global. "Sebagai mahasiswa Fakultas Peternakan Jurusan Nutrisi, saya berpikir bagaimana cara mengurangi produksi gas metan melalui asupan makanan sapi," kata Daning di kampus UGM Yogyakarta, Selasa lalu.

Daning mencoba memanfaatkan limbah teh hitam dari pusat penelitian teh dan kina Bambung di Ciwidey, Bandung. Selama ini limbah teh hitam itu hanya dimanfaatkan sebagai pupuk. "Saya manfaatkan sebagai pakan, sehingga punya nilai lebih," katanya. "Kalau hanya untuk pupuk, lebih baik menggunakan kotoran sapinya saja."

Limbah teh hitam itu dicampur dengan dedak halus dan cacahan rumput raja sebagai ransum pakan sapi. Hasilnya, produksi gas metan turun hingga 40 persen dibanding ransum pakan sapi yang tidak dicampur dengan limbah teh hitam.

Menurut Daning, limbah teh hitam mampu menekan jumlah mikroba yang memproduksi gas metan. Itu sebabnya produksi gas metan menjadi berkurang. Sayangnya, penelitian ini masih sebatas di laboratorium. "Belum dicobakan pada hewan," katanya.

HERU CN

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya