TEMPO Interaktif, Jakarta - Profesor ilmu komputer di Freie Universit Raul Rojas bersama para penelitinya menyumbangkan standar baru dalam mengemudikan mobil. Menggunakan software yang mereka buat, mereka dapat mengendalikan mobil dengan mata.
Di bekas lancasan pacu Berlin Tempelhof, para ilmuan memperagakan bagaimana mengendalikan kendaraan bermotor yang sarat fungsi dengan menggunakan mata.
Software yang mereka namakan "eyedriver" ini adalah aplikasi untuk mendeteksi pergerakan mata. Software ini dibuat para ilmuan komputer Freie Universität Berlin bekerja sama dengan perusahaan SensoMotoric Instruments (SMI).
Pergerakan mata pengemudi dideteksi untuk mengarahkan kemudi, sementara kecepatan dikendalikan terpisah atau tidak termasuk dalam software ini.
Software eyedriver menggunakan teknologi HED4 untuk mendeteksi dan menangkap pergerakan mata yang dipasang pada sebuah helm, seperti helm sepeda, yang dilengkapi dua kamera dengan infra merah.
Teknologi HED4 digunakan untuk mendeteksi posisi pupil mata dan menghitung jarak atau koorinat pandangan mata.
Rini Kustiani | Sciencedaily
Di bekas lancasan pacu Berlin Tempelhof, para ilmuan memperagakan bagaimana mengendalikan kendaraan bermotor yang sarat fungsi dengan menggunakan mata.
Software yang mereka namakan "eyedriver" ini adalah aplikasi untuk mendeteksi pergerakan mata. Software ini dibuat para ilmuan komputer Freie Universität Berlin bekerja sama dengan perusahaan SensoMotoric Instruments (SMI).
Pergerakan mata pengemudi dideteksi untuk mengarahkan kemudi, sementara kecepatan dikendalikan terpisah atau tidak termasuk dalam software ini.
Software eyedriver menggunakan teknologi HED4 untuk mendeteksi dan menangkap pergerakan mata yang dipasang pada sebuah helm, seperti helm sepeda, yang dilengkapi dua kamera dengan infra merah.
Teknologi HED4 digunakan untuk mendeteksi posisi pupil mata dan menghitung jarak atau koorinat pandangan mata.
Rini Kustiani | Sciencedaily
