ITB Standarkan 30 Makanan Berbakteri

Reporter

Editor

Rabu, 28 April 2010 15:18 WIB

bakteri probiotik
TEMPO Interaktif, Bandung - Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) Institut Teknologi Bandung membuat standar puluhan makanan hasil fermentasi. Standar itu untuk memudahkan masyarakat dalam pembuatan bahan baku dan makanan olahan. Hasil riset mahasiswa program studi mikrobiologi itu tengah dipamerkan di Aula Timur ITB bertajuk Fermenstation, Rabu-Kamis (28-29/4).

Menurut dosen Mikrobiologi Analitik SITH ITB Pingkan Aditiawati, standar makanan itu dibuat lengkap dari bahan, alat, hingga cara pembuatan. Selama 4 tahun ini, sudah lebih dari 30 standar makanan fermentasi yang dikerjakan mahasiswa. "Dengan standar ini, semua orang bisa buat makanan fermentasi. Kalau gagal, berarti caranya ada yang salah," katanya, Rabu (28/4).

Gagasan membuat standar makanan itu muncul dari banyaknya orang yang gagal membuat makanan fermentasi, seperti yoghurt. Juga keluhan soal tidak samanya rasa tape, misalnya, di sejumlah daerah.

Jenis makanan yang disukai banyak orang, kata Pingkan, mereka bawa ke laboratorium untuk diteliti. Mahasiswa juga diminta bereksperimen meningkatkan kualitas makanan agar gizi dan protein naik, serta harga jualnya menguntungkan bagi usaha kecil dan menengah.

Makanan fermentasi yang sudah distandarkan cara pembuatannya itu misalnya makanan khas Subang dari ampas kelapa yang dinamai cemayi, arak bali, tape, yoghurt, keju soya dari susu kedelai, dan madu mongso. Tahun ini bertambah 8 jenis makanan, yaitu tapai ketan, nata de banana dari kulit buah pisang, oncom, tempe gembus, terasi, ikan samu, keju, dan tempoyak.

Menurut mahasiswa program studi Mikrobiologi, Felix Johanes, setiap kelompok menelitinya selama satu semester. Kelompoknya, misalnya, juga berinovasi dalam pembungkusan tempe gembus. "Memakai daun pisang dan kertas coklat pembungkus makanan, lebih baik daripada plastik dan daun jati," kata mahasiswa tingkat tiga itu.

Fermentasi lazim dilakukan manusia untuk mengawetkan makanan sejak zaman purba. Pemakaian bakteri yang tepat dalam proses tersebut bisa mengubah aroma asli dan cita rasa hingga muncul rasa ketagihan serta meningkatkan kualitas gizi. (ANWAR SISWADI)

Berita terkait

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

15 hari lalu

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

Penelitian menyebut kebiasaan main ponsel di toilet tentu saja tidak baik karena membuat tubuh lebih mudah terpapar bakteri dan kuman berbahaya.

Baca Selengkapnya

Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

27 hari lalu

Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

Beberapa titik bisa menjadi tempat berkumpulnya kuman dan bakteri di kantor sehingga Anda harus selalu menjaga kebersihan diri setelah menyentuhnya.

Baca Selengkapnya

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

32 hari lalu

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?

Baca Selengkapnya

Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

32 hari lalu

Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

Anak penderita TBC harus menjalani pengobatan sampai tuntas agar bakteri penyebab infeksi bisa dibasmi sampai habis.

Baca Selengkapnya

Bekukan Celana Jins untuk Usir Bakteri dan Bau tanpa Dicuci, Mitos atau Fakta?

27 Februari 2024

Bekukan Celana Jins untuk Usir Bakteri dan Bau tanpa Dicuci, Mitos atau Fakta?

Membekukan celana jins di dalam freezer diklaim bisa membuatnya segar dan bebas bau tak sedap tanpa perlu dicuci. Bagaimana faktanya?

Baca Selengkapnya

Bikin Tubuh Kesulitan Menyerap Nutrisi dari Makanan, Kenali Penyakit Whipple

25 Februari 2024

Bikin Tubuh Kesulitan Menyerap Nutrisi dari Makanan, Kenali Penyakit Whipple

Penyakit Whipple mengganggu pencernaan normal dengan mengganggu pemecahan makanan dan menghambat kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FK UI Erlina Burhan Tawarkan SIG untuk Deteksi Kasus Aktif Tuberkulosis di Indonesia

21 Februari 2024

Guru Besar FK UI Erlina Burhan Tawarkan SIG untuk Deteksi Kasus Aktif Tuberkulosis di Indonesia

Erlina Burhan paparkan bahasan penanganan tuberkulosis di pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar FK UI. Ia tawarkan SIG untuk deteksi TB.

Baca Selengkapnya

Cara Efektif Mencegah dan Mengobati Radang Tenggorokan pada Anak

17 Februari 2024

Cara Efektif Mencegah dan Mengobati Radang Tenggorokan pada Anak

Seperti COVID 19, radang tenggorokan bisa menular melalui droplet.

Baca Selengkapnya

Jangan Biarkan SIkat Rambut Jadi Sarang Bakteri, Bersihkan dengan Cara Berikut

30 Januari 2024

Jangan Biarkan SIkat Rambut Jadi Sarang Bakteri, Bersihkan dengan Cara Berikut

Sikat rambut yang dipakai berkali-kali setiap hari bisa menjadi sarang bakteri, jamur, ketombe, dan minyak sehingga harus rutin dicuci.

Baca Selengkapnya

5 Manfaat Mengonsumsi Cuka Sari Apel

30 Januari 2024

5 Manfaat Mengonsumsi Cuka Sari Apel

Mengonsumsi cuka sari apel dapat memberikan beberapa manfaat kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya