Deklarasi Bali: Energi Panas Bumi Mengurangi Pemanasan Global

Reporter

Editor

Jumat, 30 April 2010 18:57 WIB

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Darwin Zahedy Saleh (kanan) berbincang dengan Presiden Asosiasi Geothermal Internasional, Ladislaus Rybach (kiri) saat berlangsungnya Deklarasi Bali sekaligus penutupan Kongres Geothermal Se-Dunia (WGC) 2010 di Bali, Jumat (30/4). ANTARA/Nyoman Budhiana
TEMPO Interaktif, Nusa Dua - Kongres Geothermal Dunia 2010 menghasilkan Deklarasi Bali yang berisi kesepakatan untuk menggunakan panas bumi sebagai upaya pengurangan emisi karbon. Deklarasi tersebut dibacakan dalam penutupan kongres yang diikuti 80 negara di Bali Convention Center, Nusa Dua, Jumat (30/4).

Deklarasi Bali menyatakan, sumber daya alam tidak boleh hanya dianggap sebagai warisan nenek moyang saja tetap juga dipercayakan dan diwariskan untuk anak cucu. “Tanpa energi, industri tidak akan berjalan, produksi pangan akan bermasalah, pengangguran akan terus menjadi masalah utama dan pelayanan kesehatan akan sangat terbatas,” demikian bunyi deklarasi itu.

Energi panas bumi, yang merupakan energi alami, berkelanjutan dan ramah lingkungan dapat digunakan sebagai pengganti bahan bakar fosil yang menghasilkan emisi karbon yang memicu pemanasan global. “Penggunaan energi panas bumi akan secara signifikan mengurangi pemanasan global,” kata Surya Darma, President of Indonesia Geothermal Association. Menurut dia, negara-negara dunia yang hadir dalam konggres ini sepakat untuk menggunakan energi panas bumi di masa mendatang.

Salah satu poin deklarasi tersebut menyatakan, energi panas bumi merupakan sumber energi terbarukan yang mampu menghasilkan energi dengan ketersediaan lebih tinggi daripada sumber energi yang berasal dari fosil atau energi nuklir. Hambatan dari pengembangan energi panas bumi disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain, pembiayaan, hukum dan kebijakan negara.

Deklarasi ini mengajak semua pembuat kebijakan, politisi dan pemimpin dunia, baik di negara berkembang atau negara maju, untuk menciptakan iklim politik yang baik guna pembangunan energi panas bumi ke depannya.

Ladislauch Rybach, President International Geothermal Association menilai banyaknya makalah yang dipresentasikan dalam kongres menunjukkan kemajuan teknologi dalam penggunaan energi panas bumi.

Advertising
Advertising

Penggunaan energI panas bumi diharapkan mampu mewujudkan lingkungan yang sehat, damai dan berkelanjutan dengan menghindari emisi karbondioksida. Kongres Geotermal berikutnya akan diselenggarakan di Australia dan Selandia Baru pada 2015.

WAYAN AGUS PURNOMO

Berita terkait

Pertamina Geothermal Energy Kejar Kapasitas PLTP 1 Gigawatt di 2026

15 Maret 2024

Pertamina Geothermal Energy Kejar Kapasitas PLTP 1 Gigawatt di 2026

Pertamina Geothermal Energy (PGEO) menargerkan tambahan 55 megawatt pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Google Memulai Proyek Geothermal untuk Memasok Energi di Pusat Data

1 Desember 2023

Google Memulai Proyek Geothermal untuk Memasok Energi di Pusat Data

Raksasa Google bekerja sama dengan Fervo membangun proyek listrik geothermal untuk memasok energi yang lebih bersih bagi pusat data Google.

Baca Selengkapnya

ESDM Lelang Lima Wilayah Kerja Panas Bumi Tahun Ini

9 Januari 2019

ESDM Lelang Lima Wilayah Kerja Panas Bumi Tahun Ini

ESDM berencana melelang lima wilayah panas bumi pada tahun ini. Kelima WKP itu diperkirakan berkapasitas total 150 MegaWatt.

Baca Selengkapnya

Klarifikasi ESDM Soal Protes Warga Sumbar di Proyek Geotermal Gunung Talang

25 November 2018

Klarifikasi ESDM Soal Protes Warga Sumbar di Proyek Geotermal Gunung Talang

Begini klarifikasi ESDM atas protes warga Sumbar di proyek Geotermal Gunung Talang.

Baca Selengkapnya

Proyek Geotermal di Sumatera Barat Masih Menuai Penolakan

20 November 2018

Proyek Geotermal di Sumatera Barat Masih Menuai Penolakan

Proyek geotermal atau panas bumi di kaki Gunung Talang, Sumatera Barat, belum sepenuhnya diterima oleh masyarakat sekitar.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Energi Panas Bumi Akan Mendapat Porsi Signifikan

7 September 2018

Sri Mulyani: Energi Panas Bumi Akan Mendapat Porsi Signifikan

Sri Mulyani Indrawati mendukung pemanfaatan geothermal atau energi panas bumi sebagai pilihan sumber energi untuk listrik.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Turki Garap Proyek Geothermal 220 Megawatt di Aceh

3 Februari 2018

Perusahaan Turki Garap Proyek Geothermal 220 Megawatt di Aceh

Perusahaan Hitay Holding A.S Turki akan segera menggarap proyek geothermal di Gunong Geurudong, Aceh Utara.

Baca Selengkapnya

Realisasi Dana Abadi Panas Bumi Dimulai

18 Januari 2018

Realisasi Dana Abadi Panas Bumi Dimulai

PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), perusahaan pembiayaan pelat merah, mengelola dana abadi.

Baca Selengkapnya

Dana Abadi Geothermal Disiapkan Rp 3,7 Triliun

11 Juli 2017

Dana Abadi Geothermal Disiapkan Rp 3,7 Triliun

Dana abadi geothermal berasal dari hibah Bank Dunia sebesar Rp
711 miliar dan APBN sebesar Rp 3 triliun.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Lelang Wilayah Kerja Panas Bumi Juli 2017  

1 Juni 2017

Pemerintah Lelang Wilayah Kerja Panas Bumi Juli 2017  

Lelang wilayah kerja panas bumi dibuka pada Juli 2017 setelah peraturan menteri tentang tata cara lelang diterbitkan.

Baca Selengkapnya