Panel Surya ITB Masuk Final Kompetisi Dunia  

Reporter

Editor

Selasa, 11 Mei 2010 22:36 WIB

First Solar

TEMPO Interaktif, Bandung -Tim Palapa II dari Himpunan Mahasiswa Elektroteknik Institut Teknologi Bandung memasang panel surya agar masyarakat sebuah desa di Garut, Jawa Barat, bisa hidup mandiri.

Proyek itu masuk dalam daftar 3 finalis kompetisi Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) Presidents' "Change the World". Lomba tersebut mengajak mahasiswa menerapkan teknologi untuk mengatasi masalah nyata di masyarakat.

Menurut koordinator teknis sel surya Tim Palapa II Ryan Triadhitama, mereka ingin membantu masalah ekonomi, kesehatan, dan pendidikan warga desa dengan memakai energi matahari. Lokasi yang dipilih berada di Kampung Babakan Palahan, Desa Mekarwangi, Kecamatan Cihurip, Kabupaten Garut, Jawa Barat. "Desa itu selama ini terisolir dan tidak ada listrik," katanya di kampus ITB, Selasa (11/5).

Informasi kondisi desa yang mulai dihuni sejak 1960-an itu didapat dari pedagang di warung kampus. Sejak 2008, mereka merintis pemasangan sel surya di sana. "Lamanya pemasangan karena kami awalnua kesulitan sponsor," ujar mahasiswa angkatan 2006 itu.

Proyek itu memakan dana tak kurang dari Rp 120 juta. Paling mahal untuk membeli 10 papan sel surya yang dipasang di atas atap dua masjid. Masing-masing papan berukuran 120 x 80 sentimeter. Sejak 10 April lalu, instalasi itu telah mantap bekerja untuk menghasilkan listrik 1.000 Watt.

Daya sebesar itu, kata Ryan, bukan untuk menerangi rumah warga yang selama ini gelap gulita. Alasannya agar penduduk tak hidup konsumtif. "Ketika kami tanya, mereka akan pasang TV dan lain-lain," ujarnya.

Alhasil, menurut staf distribusi listrik Kharisma Surya, setrum hanya mengalir untuk posyandu, rumah baca, mengumandangkan azan dari masjid, penerang jalan, serta inkubator dan penerang 4 kandang ayam bersama. Tujuannya agar 200 kepala keluarga di 4 rukun tetangga yang hidup bertani itu bisa mendapat penghasilan tambahan dari beternak dan bisa membiayai sendiri perawatan alat.

Panel surya itu bekerja mulai pukul 8 pagi hingga 3 sore. Listriknya secara keseluruhan bisa dipakai selama 8 jam. Menurut Ryan, mereka hanya merakit komponen yang diperlukan tanpa inovasi atau modifikasi. Peralatan panel surya itu mereka beli di berbagai toko di Bandung.

Mereka mengakui, harga teknologi tenaga surya ini lebih mahal 3 kali lipat dibanding pembangkit listrik tenaga air. Proyek tim Palapa I tahun lalu sukses menerangi desa tetangga di kecamatan Cihurip dengan turbin buatan sendiri. Tapi di kampung Babakan Palahan, pembangkit yang sama tak bisa diterapkan. "Sungai Cisangkuy di sini lebar sehingga sulit bikin bendungan," kata Ryan.

Rencananya, tim akan menyerahkan instalasi tenaga surya itu sepenuhnya kepada warga pada 19 Mei mendatang. Mereka kini telah memiliki 3 orang teknisi dan perawat panel dari warga desa sendiri agar peralatan awet dan terjaga.

Di babak 15 besar, pembangkit listrik tenaga surya itu bersaing dengan karya tim mahasiswa diantaranya dari Amerika Serikat, India, Inggris, Singapura, dan Srilanka. Acara pengumuman pemenang sekaligus pemberian hadiah akan dilakukan di Montreal, Kanada, pada 26 Juni mendatang. Hadiah uang bagi juara disiapkan sebesar 2.500, 5.000, dan 10.000 dollar Amerika.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

5 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

6 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Fakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang

7 hari lalu

Fakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang

Gagasan kereta cepat Jakarta-Surabaya muncul pada 2008, awalnya Indonesia menggandeng Jepang

Baca Selengkapnya

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

30 hari lalu

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

33 hari lalu

Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

Skema login baru membuat Telegram bisa diakses di luar daerah bersinyal. Namun, di baliknya ada risiko peretasan.

Baca Selengkapnya

Grab Jadi Perusahaan Teknologi Pertama yang Peroleh Sertifikasi Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU

33 hari lalu

Grab Jadi Perusahaan Teknologi Pertama yang Peroleh Sertifikasi Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU

KPPU memberikan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha kepada PT Grab Teknologi Indonesia atau Grab.

Baca Selengkapnya

10 Rekomendasi Laptop Rp 3 Jutaan Terbaru dengan Fitur Lengkap

34 hari lalu

10 Rekomendasi Laptop Rp 3 Jutaan Terbaru dengan Fitur Lengkap

Berikut ini deretan rekomendasi laptop Rp3 jutaan dengan fitur lengkap dari berbagai merek, mulai dari Asus, Axioo, HP, hingga Lenovo.

Baca Selengkapnya

Pegiat Teknologi: Notion Mudahkan Tugas dan Proyek

38 hari lalu

Pegiat Teknologi: Notion Mudahkan Tugas dan Proyek

Kemampuan Notion terlihat dalam kesanggupannya menyediakan lingkungan kerja yang terintegrasi.

Baca Selengkapnya

Masih Pakai Kuli Panggul, Ombudsman Minta Bulog Adopsi Teknologi untuk Percepat Bongkar Muat

43 hari lalu

Masih Pakai Kuli Panggul, Ombudsman Minta Bulog Adopsi Teknologi untuk Percepat Bongkar Muat

Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika mengkritik pengiriman dan bongkar muat beras impor oleh Bulog yang terbilang lama.

Baca Selengkapnya

Alasan Huawei Patenkan Sensor Sidik Jari Ultrasonik Buatan Sendiri

47 hari lalu

Alasan Huawei Patenkan Sensor Sidik Jari Ultrasonik Buatan Sendiri