Situs Mengandung virus Racuni Google  

Reporter

Editor

Rabu, 19 Mei 2010 07:43 WIB

Google Hong Kong
TEMPO Interaktif, Jakarta - Situs-situs web yang mengandung "racun" berupa tautan atau link menuju antivirus palsu, yang justru merupakan sebuah program jahat, mewarnai pencarian di mesin pencari Google. Penelitian Google menemukan bahwa para pembuat program jahat tersebut telah memakai teknik black hat search engine optimization (SEO).

Teknik SEO seperti itu biasanya dipakai pembuat situs web untuk mendongkrak kemungkinannya tampil di urutan pertama mesin pencari besar seperti Google. Ini terjadi lantaran peringkat mereka di indeks mesin pencari naik.

Pengguna mesin pencari masih kurang memahami soal ini. Sehingga, saat mereka mengklik sebuah halaman web yang disajikan mesin pencari, laman itu justru menggiring mereka ke aplikasi yang menyamar dan bukan tak mungkin adalah virus atau program jahat.

Symantec, perusahaan solusi keamanan komputer, menemukan bahwa situs-situs web palsu itu masuk 70 hasil pencarian teratas di Google. Tiga dari 10 hasil pencarian di 70 hasil pencarian pertama berisi paling sedikit satu alamat situs (URL) jahat.

Hasil pencarian yang paling sering diracuni menghasilkan 60 persen tautan ke halaman jahat. Selain itu, hampir semua URL jahat itu mengarah ke halaman antivirus palsu.

Symantec menemukan para penyerang memiliki infrastruktur otomatis yang mengumpulkan tren pencarian di Google lalu meracuni hasilnya. Symantec menyarankan pengguna waspada terutama saat mencari topik yang sedang hangat.

DEDDY SINAGA

Berita terkait

Strategi Lintasarta Dukung Dunia Bisnis

22 Februari 2021

Strategi Lintasarta Dukung Dunia Bisnis

Di 2021, Lintasarta tetap berkomitmen memberikan layanan terbaik untuk berbagai sektor industri.

Baca Selengkapnya

Sempat Diretas, Ditjen Pajak Targetkan Situsnya Pulih Hari Ini

11 Juni 2018

Sempat Diretas, Ditjen Pajak Targetkan Situsnya Pulih Hari Ini

Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan menargetkan pemulihan situsnya yang sempat diretas rampung pada hari ini.

Baca Selengkapnya

Kominfo Blokir 34 Situs Berunsur Radikalisme Selama April 2018

31 Mei 2018

Kominfo Blokir 34 Situs Berunsur Radikalisme Selama April 2018

Kominfo berupaya meminimalkan aksi teror dengan memblokir konten radikalisme.

Baca Selengkapnya

Pangsa Pasar Besar, Situs Perbandingan Harga Priceprice.com Diluncurkan

24 Januari 2018

Pangsa Pasar Besar, Situs Perbandingan Harga Priceprice.com Diluncurkan

Situs perbandingan harga Priceprice.com diluncurkan di Indonesia. Priceprice.com untuk memudahkan pengguna membandingkan harga barang.

Baca Selengkapnya

Situs Om Senang Mirip Nikahsirri.com Hebohkan Belgia

27 September 2017

Situs Om Senang Mirip Nikahsirri.com Hebohkan Belgia

Pihak berwenang Belgia akan mengambil sikap tegas terhadap peredaran situs yang diduga menawarkan pelacuran terselubung.

Baca Selengkapnya

Google Chrome Bakal Memungkinkan Pengguna Membisukan Situs Web

27 Agustus 2017

Google Chrome Bakal Memungkinkan Pengguna Membisukan Situs Web

Google menguji opsi baru yang memungkinkan pengguna membisukan situs web secara permanen di dalam browser Chrome.

Baca Selengkapnya

Ingin Sukses Cari Uang Lewat YouTube? Ada Kiatnya...

10 Agustus 2017

Ingin Sukses Cari Uang Lewat YouTube? Ada Kiatnya...

Salah satu cara yang dipilih generasi Millennial untuk mengekspresikan diri adalah mengunggah materi ke YouTube, tapi kenapa tak semua sukses?

Baca Selengkapnya

Bagaimana Menyusun Kata Sandi yang Anti Pembobolan?

10 Agustus 2017

Bagaimana Menyusun Kata Sandi yang Anti Pembobolan?

Bill Burr, pernah merilis sebuah buku (pedoman) di tahun 2003 lalu berisi kata sandi yang tidak dapat diretas, masih manjurkah?

Baca Selengkapnya

Google, Facebook, Spotify Akan Ikut Aksi Dukung Net Neutrality

12 Juli 2017

Google, Facebook, Spotify Akan Ikut Aksi Dukung Net Neutrality

Perusahaan-perusahaan, seperti Google, Facebook, Spotify, Jumat lalu mengumumkan akan berpartisipasi dalam aksi 12 Juli untuk mendukung net neutrality

Baca Selengkapnya

Ingin Vlog Anda Sekondang Kaesang? Hindari Lima Hal Berikut Ini

7 Juli 2017

Ingin Vlog Anda Sekondang Kaesang? Hindari Lima Hal Berikut Ini

Vlogging menjadi fenomena tersendiri saat ini. Banyak netizen, dari yang belum tekrenal sampai yang kondang macam Kaesang, meramaikan dunia vlog.

Baca Selengkapnya