Ikan Takut Bayangannya Sendiri

Reporter

Editor

Senin, 24 Mei 2010 11:04 WIB

TEMPO/ Josua Alessandro

TEMPO Interaktif, CALIFORNIA - Dua ekor ikan saling menatap satu sama lain. Meski diletakkan secara terpisah dalam dua botol kaca, mereka saling "beradu" dengan cara memoncongkan mulut masing-masing, tanda yang satu lebih tangguh dari lainnya. Lama-kelamaan dua ikan itu "lelah" dan saling melekukkan tubuh: berpaling.

Namun perbedaan drastis terjadi ketika seekor ikan melihat bayangannya sendiri di cermin. Sebuah studi dari Stanford University, California, menyebutkan, pada jenis ikan tertentu, lebih menakutkan jika melihat bayangannya sendiri ketimbang beradu dengan ikan lainnya.

Menurut Julie Desjardins, peneliti biologi universitas tersebut, ikan yang menangkap bayangannya sendiri menjadi lebih gelisah dan takut. "Seperti ada sesuatu yang tidak dimengerti ikan itu," katanya.

Untuk mengetahui lebih lanjut, Desjardins bersama ahli biologi lainnya, Russell Fernald, mengamati sejenis ikan jantan dari Afrika yang ditempatkan pada dua stoples berbeda. Selama 20 menit, dua ekor ikan petarung ini saling memandang dan selalu ingin menyerang lawannya.

Sedangkan ketika masing-masing ikan dihadapkan dengan bayangannya di cermin, keduanya tampak "bingung" dan cenderung menghindari bayangannya. "Cermin itu menyebabkan ikan berada di luar realitas atau kenyataan yang memantik emosi," ujar Desjardins.

Setelah uji coba tersebut, peneliti ini mengambil sampel darah ikan dan testosteron--hormon yang membuat sesuatu menjadi lebih agresif dan membedah <I>amygdala<I> (bagian otak yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan memori yang berkaitan dengan emosi).

Hasil tes laboratorium menunjukkan, kedua ikan itu memiliki kadar hormon testosteron yang tinggi. Namun hanya ikan yang becermin yang bagian <I>amygdala<I>-nya menunjukkan reaksi yang tinggi.

Menurut Desjardins, aktifnya <I>amygdala<I> pada ikan yang becermin karena bayangannya selalu menunjukkan reaksi yang sama dengan gerakan ikan yang sesungguhnya. Pada umumnya, dalam pertarungan antarikan, setiap ikan akan saling menggigit dan melakukan banyak gerakan. "Namun, ketika ikan itu berkelahi dengan bayangannya di cermin, ikan itu tidak merasakan adanya respons atau timbal balik dari lawannya (bayangannya)," dia menjelaskan.

Kesimpulan sementara yang diperoleh Desjardins adalah makhluk hidup bertulang belakang dapat membuat pembedaan dalam pikirannya. Meskipun faktanya <I>amygdala<I> pada manusia lebih terelaborasi daripada <I>amygdala<I> yang terdapat pada ikan, katak, dan burung.

Rini K | LiveScience

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya