TEMPO Interaktif, New York - Booming komputer tablet iPad berimbas pada beredarnya produk tiruan. Perangkat yang menyerupai iPad marak diproduksi di Cina.
New York Times mengabarkan, berbagai gadget dengan desain iPad dijual mulai harga US$ 110 atau sekitar Rp 1 juta. Jauh di bawah iPad yang dilego mulai US$ 400 atau hampir Rp 4 juta. Alat-alat itu menggunakan peranti lunak Android dari Google dan, seperti iPad, berteknologi layar sentuh. Namanya pun mirip-mirip. Misalnya iWonder keluaran Foxconn.
Sebagian besar produk menggunakan cip Via. Direktur Marketing perusahaan cip Via, Richard Brown mengatakan alat-alat itu memiliki banyak icon pada tampilan awal dan bisa mengerjakan tugas dasar komputer seperti menjelajah internet dan mengetik. Terdapat juga fitur alarm dan penampil foto.
Namun kualitasnya, dia melanjutkan, jauh di bawah iPad. "Fungsi layar sentuh tidak responsif dan segalanya butuh waktu lebih lama," kata Brown.
Walau demikian, ada juga nilai lebihnya. Di samping harga yang lebih murah, iFlank, sebutan bagi peniru iPad, lebih ringan dan mudah dipegang. "Enak untuk nonton film sembari berbaring," kata Brown.
REZA M | New York Times
New York Times mengabarkan, berbagai gadget dengan desain iPad dijual mulai harga US$ 110 atau sekitar Rp 1 juta. Jauh di bawah iPad yang dilego mulai US$ 400 atau hampir Rp 4 juta. Alat-alat itu menggunakan peranti lunak Android dari Google dan, seperti iPad, berteknologi layar sentuh. Namanya pun mirip-mirip. Misalnya iWonder keluaran Foxconn.
Sebagian besar produk menggunakan cip Via. Direktur Marketing perusahaan cip Via, Richard Brown mengatakan alat-alat itu memiliki banyak icon pada tampilan awal dan bisa mengerjakan tugas dasar komputer seperti menjelajah internet dan mengetik. Terdapat juga fitur alarm dan penampil foto.
Namun kualitasnya, dia melanjutkan, jauh di bawah iPad. "Fungsi layar sentuh tidak responsif dan segalanya butuh waktu lebih lama," kata Brown.
Walau demikian, ada juga nilai lebihnya. Di samping harga yang lebih murah, iFlank, sebutan bagi peniru iPad, lebih ringan dan mudah dipegang. "Enak untuk nonton film sembari berbaring," kata Brown.
REZA M | New York Times
