Beli Minuman Via SMS Ciptaan Pelajar Semarang

Reporter

Editor

Jumat, 28 Mei 2010 07:16 WIB

Ilustrasi. sxc
TEMPO Interaktif, Jakarta -Para pelajar kita tak tak cuma jawara dalam ilmu murni di Olimpiade Fisika dan Matematika. Mereka juga mampu menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari maupun dunia industri. Penemuan para pelajar SMA Semesta Bilingual Boarding School Semarang berikut ini menjadi salah satu bukti.

Membeli minuman hanya dengan memasukkan sejumlah uang koin tertentu sudah bukan hal aneh. Di sudut-sudut Bandara Soekarno-Hatta atau shelter bus Transjakarta bisa kita jumpai mesin penjual minuman atau soft drink vending machine. Tapi membeli lewat layanan pesan singkat (SMS)? Cuma Aditya Putrawan dan Endo Sadewa yang mampu mewujudkannya.

Kedua pelajar itu mendemonstrasikan ide mereka pada lomba Info Matrix Project Competition di Bucharest, Rumania, 22-26 April lalu. Hasilnya, "Box Soft Drink Seller Via SMS" yang mereka ciptakan diganjar dengan medali perak.

Info Matrix merupakan olimpiade proyek penelitian tingkat internasional dalam bidang komputer untuk tingkat sekolah menengah atas. Ada lima kategori yang dilombakan: fotografi, pemrograman, muatan digital, kendali peranti keras, dan animasi. Kegiatan tahunan ini diselenggarakan oleh LUMINA Educational Institution bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Riset, Pemuda, dan Olahraga Rumania. Tahun ini pesertanya berasal dari 32 negara.

Aditya dan Endo menuturkan, pembuatan alat ini terilhami oleh cerita rekan sekolah yang baru mengikuti pertukaran pelajar ke Jepang. Sang teman bercerita, di Negara Matahari Terbit itu, teknologi sangat memanjakan masyarakatnya. Di tempat-tempat publik, misalnya, bertebaran vending machine, yang menjajakan aneka bahan kebutuhan, seperti tiket, bahan bakar, makanan ringan, minuman, sampai kondom. Cukup dengan memasukkan koin atau uang kertas, barang-barang yang diperlukan bisa langsung didapat.

"Jika diaplikasikan di Indonesia, cukup susah," kata Aditya saat berbincang dengan Tempo, Kamis lalu. Sebab, di Indonesia uang koin pecahan terbesar cuma Rp 1.000 sehingga kurang praktis untuk penjualan harga yang mencapai Rp 5.000 atau lebih. Juga tidak praktis bila harga tidak bulat.

Penggunaan mesin dengan uang kertas juga kurang cocok mengingat uang kertas kita mudah lusuh dan kumal. "Kami berpikir, kenapa tidak menggunakan SMS saja," kata Endo. "Toh, hampir semua orang kini mempunyai telepon seluler," Aditya menimpali.

Dengan bimbingan seorang guru, proyek ini selesai empat bulan dengan biaya Rp 1,8 juta. Bahan-bahan yang diperlukan antara lain boks dari bahan akrilik berukuran 50 x 30 x 70 sentimeter. Boks dilengkapi dengan micro-controller sebagai otak alat ini, motor servo sebagai penggerak, papan penyangga soft drink, modul GSM untuk menerima SMS, serta LCD sebagai layar konfirmasi pemesanan.

Cara kerjanya sederhana. Cukup kirim SMS ke nomor yang tertera dalam vending machine dengan mengetik jenis minuman dan jumlah barang yang dipesan. Permintaan akan dikonfirmasi mesin melalui layar. Untuk sementara, mesin ini hanya menawarkan tiga merek minuman ringan, masing-masing merek tersedia tiga kaleng. "Namun dengan mudah bisa diganti dengan merek lain, termasuk operator GSM bisa diganti dengan CDMA," kata Endo. Kapasitas mesin ini juga bisa ditingkatkan.

Kedua siswa berusia 17 tahun ini mengaku tidak menemukan kesulitan berarti saat merangkai mesin itu. Cuma agak melelahkan karena harus bolak-balik dari sekolah di Gunung Pati ke laboratorium Fakultas Teknik Elektro Universitas Diponegoro, yang berjarak sekitar 30 kilometer. "Meski capek, tapi kami puas mampu bersaing dengan pelajar di tingkat internasional," kata Endo dan Aditya bersamaan.

Aditya, yang bercita-cita menjadi duta besar, juga puas, bisa bertukar pengalaman dengan peserta dari berbagai negara sambil memperkenalkan budaya Indonesia. "Karena Info Matrix Project Competition tidak sekadar lomba pengetahuan, juga tapi pergelaran budaya masing-masing negara peserta."
Apakah temuan ini akan disempurnakan dan dikomersialkan? Keduanya belum memberikan kepastian. Sebab, pada saat kelas tiga nanti, mereka harus total berkonsentrasi menghadapi ujian akhir nasional. "Tapi, jika ada adik kelas yang ingin meneruskan, silakan," ujar mereka.

l Sohirin

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya