Terobosan baru dengan menyulap kotoran sapi menjadi bahan baku pembuatan keramik dan gabah. [TEMPO/ Tony Hartawan]
TEMPO Interaktif, New York - Sebuah penelitian di Amerika Serikat menjelaskan susu yang dihasilkan dari sapi yang memakan rumput segar ternyata lebih sehat dibandingkan sapi yang diberi makan pakan ternak. Menurut peneliti, susu dari sapi yang makan rumput segar itu mengandung Conjugated Linoleic Acid (CLA) atau bentuk lain dari lemak esensial yang diperlukan tubuh. CLA biasanya terdapat dalam daging dan produk susu binatang pemamah biak seperti sapi, lembu dan kambing.
CLA berfungsi untuk mengurangi lemak dan meningkatkan massa otot. Selain itu, lemak esensial ini menyehatkan jantung dan mengurangi risiko kanker, misalnya kanker payudara, prostat, paru-paru, dan kulit.
Hannia Campos, peneliti dari Fakultas Kesehatan Masyararakat Harvard School di Boston beserta teman-temannya melakukan penelitian terhadap 4000 orang untuk mengukur tingkat konsentrasi CLA dalam darah mereka. Dari jumlah itu, mereka menemukan lima orang yang memiliki konsentrasi CLA tertinggi. Menurut Campos, kelima orang yang tersebut lebih kecil terkena risiko serangan jantung dibandingkan dengan mereka yang memiliki kadar CLA yang rendah.
Untuk mengetahui kesehatan jantung, para peneliti mengukur tekanan darah dan gaya hidup responden seperti apakah perokok dan peminum minuman keras atau tidak. Penelitian yang telah dipublikasikan di American Journal of Clinical Nutrition menyatakan CLA memberikan keuntungan bagi kesehatan jantung.
Menurut juru bicara American Society for Nutrition Michelle McGuire, beberapa tahun belakangan ini susu dan produk turunannya cenderung dihindari karena dianggap sebagai zat yang tinggi lemak dan kolesterol. "Padahal susu juga bermanfaat untuk kesehatan," ujarnya.
Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.