TEMPO Interaktif, Jakarta - Buaya yang biasa hidup di air tawar ternyata dapat menyeberangi lautan. Caranya, dengan berselancar.
Sebuah penelitian yang dilakukan Universitas Queensland, Australia menguak tabir bahwa buaya juga bisa menyeberangi lautan. Awalnya, peneliti heran bagaimana caranya binatang reptil terbesar di dunia ini bisa sampai di berbagai pulau di wilayah Pasifik Selatan yang dipisahkan lautan. Para peneliti juga melihat gerombolan buaya yang mengambang di tengah lautan.
Buaya yang pandai melintas antar pulau ini dikenal sebagai buaya air asin. Binatang yang biasanya hidup di sungai dan rawa-rawa bakau ini memiliki habitat sepanjang lebih dari 10.000 kilometer di Pasifik selatan-timur. Di Australia, buaya air asin ini dapat tumbuh dengan panjang mencapai 20 kaki.
Untuk mengetahui bagaimana caranya mereka melintasi lautan, para peneliti menempelkan pemancar sonar untuk melacak keberadaan 27 ekor buaya air asin. Penelitian yang telah dipublikasikan di Jurnal Animal Ecology ini menjelaskan bahwa buaya-buaya itu melakukan perjalanan antar pulau dan menyeberangi lautan dengan cara surfing atau berselancar dan dibantu gelombang laut. Mereka menyeberangi lautan dengan cara menangkap gelombang laut dan mengikutinya hingga sampai di tepian.
Buaya jantan maupun betina dapat melakukan perjalanan lebih dari 31 mil dari sungai tempat mereka berasal ke lautan lepas. Seekor buaya jantan dengan panjang 12,5 kaki ternyata dapat menempuh jarak 367 mil dalam waktu 25 hari. Adapun buaya dengan panjang lebih dari 16 kaki dapat menjelajah hingga 255 mil dalam tempo 20 hari.
Dr Hamish Campbell, dari Universitas Queensland, mengatakan buaya bukanlah binatang yang pandai berenang. "Oleh karenanya, rasanya tak mungkin jika mereka berenang di laut lepas," katanya. Namun, dia menjelaskan buaya-buaya itu tak dapat bertahan lama di air asin tanpa makan atau minum.
Dailymail | ScienceDaily | Rini K |
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya