Hayabusa menyerupai kilatan terang terlihat dari Glendambo, pedalaman Australia (13/6). REUTERS/Wakayama University Institute for Education on Space
TEMPO Interaktif, Sydney - Setelah tujuh tahun melanglang buana di luar angkasa, sebuah kapsul satelit milik pemerintah Jepang, Hayabusa berhasil membawa debu asteroid.
Sebuah pesawat penyelidik antariksa Jepang telah mendarat di daerah padang pasir bagian selatan Australia, Minggu dini hari. Pesawat luar angkasa yang diluncurkan pada 2003 menempuh 6 miliar kilometer menuju sebuah asteoid dekat bumi, Itokawa.
Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) menyatakan pesawat luar angkasa itu membawa sebuah benda yang berharga. Hayabusa, yang berarti elang dalam bahasa Jepang, mendarat di asteroid yang bentuknya tak beraturan itu pada 2005.
Misi si elang tadi adalah untuk membawa contoh material asteroid tersebut ke bumi. Dengan sampel tersebut, para ilmuwan berharap dapat menguak rahasia pembentukan tata surta.
Juru bicara JAXA Makoto Miwada mengatakan debu yang menjadi oleh-oleh Hayabusa sangat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan. "Ini fantastis," katanya. Debu asteroid itu, kata dia, akan dianalisis di Jepang dan diperkirakan memakan waktu sekitar enam bulan.
Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.