TEMPO Interaktif, Jakarta - Di sebuah sudut, di balik booth-booth megah di Communicasia 2010, sebuah booth kecil berdiri menyempil. Ukurannya sekitar 2x2 meter saja. Namun terasa sesak karena diisi tak hanya oleh satu perusahaan saja.

Di dalamnya ada seperangkat alat komunikasi yang dipamerkan dua perusahaan. Lalu sebuah rak kecil menempel di dinding. Di sana ada beberapa buku dan publikasi tentang Internet sehat yang digelar oleh ICT Watch.

Internet sehat (www.internetsehat.org) adalah sebuah gerakan yang dimotori oleh ICT Watch sejak 2002 lalu. Gerakan ini mengkampanyekan aktivitas berinternet yang aman dan bermanfaat, baik untuk pribadi, keluarga, maupun untuk tujuan pendidikan.

Gerakan ini melakukan kampanyenya melalui berbagai cara. Gerakan ini menyasar berbagai situs jejaring sosial, seperti Facebook, Twitter, Foursquare, dan YouTube.

Di situsnya, Internet sehat dikampanyekan melalui berbagai tip dan trik untuk mengakses Internet secara aman. Salah satu tip terbaru di sana adalah bagaimana cara menangkal video porno artis.

"Kami meng-update tip-tip dan trik baru dua kali sehari," kata Arief Taufik, juru kampanye Internet sehat, kepada iTempo.

Gerakan ini juga bekerjasama dengan beberapa perusahaan dan organisasi. Di antaranya PT XL Axiata Tbk, IDRC, kelompok guru, komunitas masyarakat, dan lembaga nirlaba.

Bersamaan dengan Communicasia di Singapura itu, ICT Watch meluncurkan sebuah buku bertajuk "Internet Sehat: Pedoman Ber-Internet yang Aman, Nyaman, dan Bertanggung Jawab" dan kartu-kartu pos. "Kartu pos ini kami edarkan di tingkat regional, tidak hanya di Indonesia," kata Arief.

Selain itu, pengunjung internetsehat.org juga bisa mengunduh berbagai materi tentang kehidupan Internet yang sehat, termasuk panduan untuk menemukan produk piranti lunak Parental Software.

DEDDY SINAGA