TEMPO Interaktif, Jakarta - Indonesia mempunyai potensi iklan yang besar melalui teknologi internet dan ponsel. Namun sayangnya hingga kini penggunaannya masih belum dilirik oleh pebisnis telekomunikasi informatika.
Chief Executive Officer PT Antar Mitra Prakarsa (m-Star) Joseph Lumban Gaol mengatakan tren penggunaan internet di ponsel sudah mulai massif. Industri pendukung penyedia konten dan industri kreatif di Indonesia sudah tumbuh namun lingkungan pendukungnya belum siap. Seperti operator, pembuat aplikasi, media pengukur dan sebagainya.
"Seperti New Kid On The Block mobile advertising ini. Potensi besar tapi masih terhalang," ujarnya di Jakarta, hari ini. Joseph mengatakan Pengguna ponsel tak kurang dari 165 juta, banyak inventory sebagai jalan untuk beriklan. Kesempatan iklan melalui ponsel dan internet ini yang belum banyak digunakan.
Dia menyebutkan tahun lalu prediksi bujet iklan yang ditelusuri suatu lembaga riset mencapai US$4,2 miliar atau senilai Rp 37,8 triliun beredar di Indonesia. Angka tersebut untuk iklan di televisi, radio, media cetak. Sedangkan iklan di internet masih belum diperhitungkan.
Joseph mengatakan bujet iklan tersebut tidak terukur sasaran dan responnya. Karena itu salah satu solusinya melalui mobile advertising. Baik hanya untuk penyadaran atau performa suatu produk. Klien dapat memilih membayar per klik atau per seribu target. "Klien dapat memilih siapa, berapa, dimana, usia, jenis kelamin target audien atau konsumennya," ujarnya.
m-Star yang bergerak dalam industri mobile adveriting dan internet ini menawarkan ke kliennya untuk melacak konsumen berdasarkan lokasi, handset, operator, sosial media dan personal karakternya. "Contohnya klien ingin iklan dipasang di pemakai Blackberry saja atau remaja perempuan, bisa dilakukan," ujarnya.
Dia lantas mencontohkan dengan pendeteksian ini klien dapat mengukur perolehan target yang diinginkan. Seperti produk Rexona Teen dengan media jejaring sosial Facebook dalam sebulan mendapatkan ratusan ribu fans page. Lalu minuman Vitacarm, target sasaran 50 ribu konsumen dan hasilnya 10 persen merespon. "Respon ini lebih tinggi dibanding iklan dari flyer," ujarnya.
Joseph mengatakan rata-rata dari respon iklan internet antara 2-5 persen, sedangkan melalui ponsel mencapai 20 persen. Untuk jenis ponsel yang paling banyak dipilih klien 60 persen diantaranya ponsel Nokia untuk beriklan. Alasannya lebih mudah bagi pengguna.
Joseph juga menyebutkan puluhan klien dari berbagai jenis produk menjadi kliennya untuk beriklan melalui internet dan ponsel.Contohnya Bank BNI, Bank BCA,Unilever, Air Asia, Mig33, Durex, dan lain sebagaiya. DIAN YULIASTUTI
Berita terkait
56 Siswa SMK Ini Jalani Program Backpacker dari Sekolahnya ke 20 Negara
34 hari lalu
Selain mencari pengalaman dan ilmu di kampus-kampus tujuan, siswa santri ini juga membagikan ilmu dan pengetahuan di bidang teknologi informasi.
Baca SelengkapnyaPrabowo Tegas di Debat Capres Mau Bangun Pabrik Ponsel, Pengamat: TKDN-nya Saja
6 Februari 2024
Barangkali tak dibayangkan Prabowo, pengamat telekomunikasi yang pernah bekerja di Jerman ini sebut bikin pabrik ponsel di Indonesia tidak mudah.
Baca SelengkapnyaJanji Capres Bangun Teknologi Informasi, Peneliti TII: Perlu Insentif dan Kebebasan Ekonomi
5 Februari 2024
Pemerintah perlu menyediakan insentif untuk membangun dan memperkuat teknologi informasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTiga Capres soal Teknologi Informasi: Dari Bangun Pabrik hingga Penguatan SDM
5 Februari 2024
Dalam debat kelima Ahad malam, tiga Capres menjelaskan pandangannya soal kedaulatan teknologi informasi.
Baca SelengkapnyaTop 3 Tekno: Tunggakan Uang Kuliah di ITB, Prabowo Mau Tambah Dokter
5 Februari 2024
Berita dari ITB puncaki Top 3 Tekno terkini. Tapi yang mendominasi adalah berita dari debat capres yang bahas teknologi informasi dan kesehatan.
Baca SelengkapnyaTeknologi Informasi di Debat Capres, Pakar di ITB Sebut 3 Tantangan Rezim Baru
4 Februari 2024
Pakar teknologi informasi dari ITB mengatakan rezim baru perlu melakukan digitalisasi dan pencerdasan secara masif untuk transformasi Indonesia.
Baca SelengkapnyaBlackBerry Raup Untung dari Layanan Keamanan Siber
21 Desember 2023
BlackBerry secara mengejutkan melaporkan laba kuartalan, didukung oleh tingginya permintaan layanan keamanan siber di tengah maraknya ancaman online.
Baca SelengkapnyaAI Dimanfaatkan 198 Startup Indonesia, Wamenkominfo: Gambaran Potensi ke Depan
8 Desember 2023
Data Tracxn Technologies Limited yang mencatat hingga Juni 2023 ada 198 startup Indonesia yang memanfaatkan AI dalam penyediaan layanannya.
Baca SelengkapnyaTeknologi Diharapkan Bisa Jadi Alat Pengembangan Diri Guru dan Murid
18 November 2023
Pemerintah mengajak lebih banyak masyarakat menggunakan teknologi dalam proses belajar mengajar. Harapannya lebih banyak lahir talenta digital.
Baca SelengkapnyaJurus Kemendikbud Tingkatkan Kompetensi Guru di Bidang TIK
10 Oktober 2023
Program PembaTIK diharapkan bisa meratakan kualitas pendidikan di Indonesia melalui kreativitas para guru dalam menyajikan sistem pembelajaran.
Baca Selengkapnya