India Minta Akses Ke Pengguna Skype, BlackBerry dan Gmail
Reporter
Editor
Minggu, 4 Juli 2010 16:30 WIB
Ketua DPR-RI Agung Laksono mempersilahkan Presiden India Pratibha Devisingh Patil saat berkunjung ke DPR-RI Jakarta, Senin (01/12). Pratibha mengatakan tidak ada WNI yang mejadi korban serangan teror di Mumbai. TEMPO/Wahyu Setiawan
TEMPO Interaktif, New Delhi - Pembuat ponsel BlackBerry, Research in Motion (RIM), layanan VoIP, Skype, dan surat elektronik besutan Google, Gmail diminta memberikan akses kepada pemerintah India untuk dapat mengetahui percakapan yang dilakukan penggunanya melalui layanan tersebut.
Pemerintah India memberikan waktu selama dua minggu kepada perusahaan-perusahaan itu untuk membuka akses atau akan melarang penggunaan layanan tadi di negara itu.
Ide ini tercetus dari sebuah pertemuan gabungan yang melibatkan Departemen Dalam Negeri, Biro Intelijen, Departemen Telekomunikasi dan Organisasi Teknis Penelitian Nasional India yang memutuskan pemerintah harus mendapatkan akses kepada para pengguna layanan demi keamanan nasional.
"Departemen Telekomunikasi akan memanggil perwakilan dari Research In Motion dan Skype dan meminta mereka untuk memastikan bahwa konten melalui layanan telekomunikasi dibuat dalam format yang mudah dibaca," tulis pernyataan tertulis dari pemerintah India.
Apabila permintaan ini tidak dilaksanakan, maka dalam 15 hari ke depan, pemerintah India akan memblokir layanan tersebut.