Bahan Bakar Nabati Eropa Perlu Lahan Seluas Denmark  

Reporter

Editor

Rabu, 7 Juli 2010 16:43 WIB

Bahan bakar nabati
TEMPO Interaktif, Jakarta - Walaupun sedang menyiapkan pembangkit listrik tenaga matahari di Gurun Sahara, Afrika, negara-negara Eropa ternyata, masih mempertahankan pengembangan energi nabati untuk mengantisipasi kemungkinan defisit sumber energi di masa yang akan datang.

Rencana untuk memanfaatkan minimal tujuh persen porsi bahan bakar nabati dari total konsumsi energi sektor transportasi sebelum 2020, belum benar-benar dibatalkan. Hanya tenggang waktunya yang terus diundur dari yang semula 2010 menjadi 2020, karena protes gencar dari kalangan yang menentang dengan alasan rencana itu akan membuat manusia kelaparan.

Dengan memanfaatkan aturan keterbukaan informasi Reuters meminta lembaga riset Ispra yang berbasis di Italia yang mengenraaajakan riset Uni Eropa tentang bahan bakar nabati, untuk membuka hasil riset mereka.

Hasilnya, Ispra memperkirakan Eropa butuh lahan perkebunan seluas wilayah Denmark untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar nabatinya.

Luas Denmark lebih kurang 43,098 kilometer persegi atau sekitar 4,3 juta hektar, Ispra membulatkannya menjadi empat setengah juta hektar, atau satu persen dari total 430 juta hektar luas gabungan wilayah negara-negara uni eropa.

Satu persen lahan hanya untuk menghasilkan tujuh persen porsi bahan bakar nabati bagi seluruh sistem transportasi Eropa? Itu artinya hanya sekitar tujuh liter dalam setiap 100 liter yang dibakar oleh sektor transportasi. Lalu berapa hektar lahan yang harus disulap menjadi perkebunan bila Eropa ingin menggunakan 100 persen bahan bakar nabati untuk sistem transportnya saja?

Advertising
Advertising

Angka itu muncul dari sejumlah perhitungan, di antara yang berikut ini; untuk membuat bahan bakar nabati mesin diesel setara dengan satu juta ton bahan bakar konvesional, akan ada lahan seluas 341.600 hektar yang terkena dampak tidak langsung. Dan untuk membuat bahan bakar ethanol yang setara dengan satu juta ton bahan bakar konvensional akan timbul dampak bagi sekitar 386.400 hektar lahan.

Dampak pencemaran lingkungan juga masih ada dalam produksi bahan bakar nabati yang timbul dari pembukaan lahan dengan cara dibakar yang sejatinya sudah menghapus manfaat dari bahan bakar nabati yang diklaim memiliki tingkat pencemaran rendah.


REUTERS | WIKIPEDIA | RONALD

Berita terkait

Bos Pertamina Jelaskan Sebab Produksi BBN di Milan Dibatalkan

29 Januari 2020

Bos Pertamina Jelaskan Sebab Produksi BBN di Milan Dibatalkan

Pembatalan itu, menurut Dirut Pertamina, karena adanya kebijakan penolakan crude palm oil (CPO) yang diterapkan oleh Eropa.

Baca Selengkapnya

Setelah B30, Pemerintah Kembangkan Biodiesel B50

6 September 2019

Setelah B30, Pemerintah Kembangkan Biodiesel B50

Pemerintah sudah menyiapkan berbagai rencana untuk memanfaatkan minyak sawit sebagai bahan bakar biodiesel

Baca Selengkapnya

Rini Soemarno: Tiga Tahun Lagi Minyak Nabati Gantikan Solar

18 Februari 2019

Rini Soemarno: Tiga Tahun Lagi Minyak Nabati Gantikan Solar

Rini Soemarno mengatakan dalam tiga tahun lagi, minyak nabati bisa menggantikan bahan bakar solar

Baca Selengkapnya

Perang Dagang AS-Cina, Ini Harapan Pengusaha Kelapa Sawit

11 Juli 2018

Perang Dagang AS-Cina, Ini Harapan Pengusaha Kelapa Sawit

Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan Cina yang semakin memanas mulai berpengaruh terhadap pasar minyak nabati.

Baca Selengkapnya

Parlemen Uni Eropa Tolak Biofuel Sawit, Pemerintah RI Kecewa

23 Januari 2018

Parlemen Uni Eropa Tolak Biofuel Sawit, Pemerintah RI Kecewa

Parlemen Eropa menyetujui penghentian penggunaan biofuel berbahan dasar kelapa sawit sebagai sumber energi terbarukan pada 2021.

Baca Selengkapnya

Produsen Biodiesel Tuntut Eropa Hapus Bea Antidumping

21 Maret 2017

Produsen Biodiesel Tuntut Eropa Hapus Bea Antidumping

Bulan ini, Kementerian Perdagangan mengajukan gugatan terhadap
Uni Eropa melalui WTO.

Baca Selengkapnya

Tiga Industri Ini Bermitra Sulap Rumput Gajah Jadi Biofuel

9 Maret 2017

Tiga Industri Ini Bermitra Sulap Rumput Gajah Jadi Biofuel

Tiga perusahaan itu adalah PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) bersama PT Pertamina (Persero) dan Toyota Motor Corporation.

Baca Selengkapnya

BPBD Sawit Klaim Campuran BBN pada Solar Capai 18,6 Persen

17 Juni 2016

BPBD Sawit Klaim Campuran BBN pada Solar Capai 18,6 Persen

Pencampuran bahan bakar nabati (BBN) pada solar diwajibkan mencapai 20 persen atau B20.

Baca Selengkapnya

Pertamina Serap 519 Ribu Kiloliter Biodiesel Per 2 Bulan

29 Maret 2016

Pertamina Serap 519 Ribu Kiloliter Biodiesel Per 2 Bulan

Penyerapan minyak sawit untuk biodiesel di dalam negeri akan
menaikkan harganya di pasar dunia.

Baca Selengkapnya

Rizal Ramli Lobi ASEAN Agar Pakai Biodiesel dari Sawit

4 Februari 2016

Rizal Ramli Lobi ASEAN Agar Pakai Biodiesel dari Sawit

Indonesia dan Malaysia lobi negara-negara
ASEAN agar beralih ke Biodiesel dengan
campuran minyak nabati dari CPO. Cina dan
India juga diajak.

Baca Selengkapnya