TEMPO Interaktif, Las Vegas - Pakar keamanan software mengingatkan para pemilik smartphone untuk berhati-hati terhada data dan informasi penting yang disimpan dalam ponsel mereka. "Pembajakan smartphone menjadi topik terpanas saat ini," kata pendiri yang juga Chief Executive Officer (CEO) Lookout Mobile Security John Hering.
Pernyataan itu disampaikannya dalam sebuah konferensi keamanan komputer Black Hat di Las Vegas, Amerika Serikat. Menurut Hering, smartphone kini sudah beralih fungsi bukan sekedar telepon melainkan juga sebagai komputer selular pribadi penggunanya yang biasa digunakan untuk melakukan transaksi perbankan, belanja dan menunjukkan keberadaan pengguna.
"Ini adalah perangkat yang paling dekat dengan penggunanya," kata Hering. Buktinya, pemilik smartphone percaya bahwa segala aktivitas pada smartphone mereka akan aman-aman saja, misalnya memasukkan password, nomor telepon, browsing internet, kegiatan perbankan, belanja, dan navigasi.
Hering menjelaskan, peretas bisa "masuk" ke smartphone melalui berbagai aplikasi yang diunduh menggunanya. "Pengguna biasanya memilih aplikasi yang cepat dan murah tanpa memikirkan faktor keamanan," ujarnya.
Lookout mengidentifikasi sekitar 300 ribu aplikasi ponsel dan menemukan bahwa beberapa program diakses hanya bisa diakses dengan data pribadi pengguna. Dia mencontohkan, jika pengguna smartphone ingin wallpaper yang muncul di halaman muka adalah foto anaknya dengan latar belakang Star Wars misalnya, untuk apa mencantumkan data pribadi ketika mengunduh wallpaper tersebut. "Ini tidak masuk akal," katanya.
Yahoo!News|AFP|Rini K|
Berita terkait
Pembaruan Keamanan Twitter Cegah Konten Kasar
2 Maret 2017
Twitter menyediakan lebih banyak metode untuk mengendalikan
pengalaman para penggunanya.
Empat Langkah Hindarkan Ponsel dari Ancaman Spyware
30 Januari 2017
Spyware bisa menyusup ke aplikasi, lalu menyembunyikan diri.
Baca Selengkapnya3 Kesalahan Utama dalam Membuat Password Akun Internet
18 Januari 2017
Kata sandi atau password yang sederhana sering jadi penyebab
kerentanan keamanan internet
Peneliti Jepang Salin Sidik Jari dari Foto, Ini Bahayanya
18 Januari 2017
Data sidik jari bisa disalin dari sebuah foto digital seseorang yang berpose dua jari "V" atau tanda damai.
Baca SelengkapnyaPernah Bantu FBI Bobol iPhone, Perusahaan Israel Ini Diretas
16 Januari 2017
Perusahaan Israel, yang pernah mambantu FBI meretas data iPhone, kini terkena peretasan.
Baca SelengkapnyaNorton by Symantec: Ransomware Kian Berbahaya
21 Juli 2016
Angka infeksi ransomware meningkat setiap tahun. Pada 2015,
angka itu mencapai rekornya.
Laman Antivirus Ini Tawarkan Layanan hingga Paska Penjualan
12 April 2016
"Produk reseller kami dukung mulai dari instalasi awal, perawatan, hingga perbaikan,"
Baca SelengkapnyaIni Virus-virus Trojan yang Menyerang Ponsel Android
4 Maret 2016
Virus tersebut banyak menginfeksi perangkat berbasis Android versi 4.4.4 dan sebelumnya.
Honeywell Tawarkan Alat Kendali Anjing Latih ke Polda Metro
22 Februari 2016
Kemampuan K9 bermanfaat sebagai deteksi dini jika lokasi tersebut mengandung gas atau racun.
Baca SelengkapnyaDuh, Situs Setkab.go.id Diretas, Ada Tengkorak & Musik Disko
24 Desember 2015
Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengaku sudah mengetahui ihwal peretasan tersebut.
Baca Selengkapnya