Aplikasi-aplikasi Made in Indonesia

Reporter

Editor

Minggu, 1 Agustus 2010 00:26 WIB

Logo Inaicta 2010
TEMPO Interaktif, Jakarta - Fahma Waluya Rosmansyah menjadi sosok yang unik dalam Indonesia ICT Award 2010 di Jakarta pekan lalu. Dia menjadi juara untuk kategori student project untuk sekolah dasar. Hal ini berkat aplikasi telepon seluler buatannya yang diberi nama Ponsel Ibuku untuk Adikku.

Dari aplikasi Flash Lite Adobe itu, pelajar sekolah dasar ini mengembangkan permainan sekaligus alat belajar. Dari utak-atiknya, Fahma membuat aplikasi huruf, angka, dan warna. Dia pun mengembangkan EnglishForKids dan Doa Muslim di ponsel.

Fahma salah satu pemenang dari lomba yang berlangsung sejak empat tahun lalu itu. Kali ini panitia menilai 626 karya yang diajukan peserta berlatar belakang siswa sekolah dasar hingga profesional. Ada 21 kategori yang dilombakan, antara lain robotic, e-government, e-health, e-business, dan animasi.

Kali ini panitia menambah beberapa kategori, seperti interaktif media, game, musik digital, dan aplikasi untuk ponsel. Aplikasi ponsel menjadi salah satu yang banyak diikuti. "Ini karena operator juga membutuhkan konten atau aplikasi ponsel. Mereka kekurangan konten," ujar wakil koordinator I panitia, Hari S. Sungkari.

Para juara pertama mendapatkan hadiah sebesar Rp 30 juta dan penghargaan. Selain itu, panitia akan memberikan tambahan pelatihan kewirausahaan kepada peserta yang terdaftar selama 6 bulan.

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, yang menutup lomba, berharap industri teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dapat berkembang pesat. Keyakinan Pak Menteri Hatta didorong oleh kekayaan dan keanekaragaman Indonesia untuk membuat materi atau konten yang unik.

Hatta semestinya tidak berhenti pada wacana. Maklum, selama ini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan pembantunya kerap memberi pernyataan tentang pentingnya teknologi komunikasi dan informasi serta industri kreatif. Namun, di depan mata, Indonesia terus kebanjiran gadget dan perangkat keras teknologi ini. Untuk perangkat lunak, tak ada produk dalam negeri yang bisa dibanggakan.

Padahal sejumlah negara di Asia sudah berada di jalur cepat. Sebut misalnya Korea Selatan, Taiwan, India, dan Cina.

Bahkan Bangalore di India telah mengungguli Lembah Silikon, Amerika Serikat, dalam hal jumlah profesional TIK. Lembah silikon India memiliki 150 ribu ketimbang 120 ribu profesional TIK di California.

Kota Bangalore menjadi lokasi favorit perusahaan multinasional yang mensubkontrakkan pekerjaan. Termasuk General Electric, yang menanamkan US$ 80 juta untuk membangun pusat penelitian dan pengembangannya di Bangalore dan mempekerjakan 1.600 tenaga lokal.

Fahma Waluya dan pemenang ICT Award sudah menunjukkan kualitas manusia Indonesia. Tugas pemerintah mensinergikan dunia bisnis dan akademisi sehingga produk teknologi dan komunikasi buatan Indonesia menguasai pasar dalam dan luar negeri. Meminjam bahasa Fahma, teknologi itu untuk bangsaku.

UNTUNG WIDYANTO | DIAN YULIASTUTI

Berita terkait

ASUS ExpertCenter, Desktop PC Terbaik untuk Bisnis

28 Desember 2021

ASUS ExpertCenter, Desktop PC Terbaik untuk Bisnis

ASUS menawarkan ASUS ExpertBook untuk laptop, dan ASUS ExpertCenter untuk PC desktop serta All-in-One (AiO) dengan serangkaian fitur inovatif .

Baca Selengkapnya

Asus Luncurkan 6 Notebook Baru, Harga Mulai Rp 9,8 Juta

16 Agustus 2017

Asus Luncurkan 6 Notebook Baru, Harga Mulai Rp 9,8 Juta

Asus meluncurkan enam perangkat baru, ZenBook Pro UX550, ZenBook Flip S UX370, ZenBook 3 Deluxe UX490, VivoBook Pro N580, VivoBook S510 dan ROG GX501.

Baca Selengkapnya

Dell Luncurkan Laptop dengan Pengisian Nirkabel Pertama di Dunia

12 Juli 2017

Dell Luncurkan Laptop dengan Pengisian Nirkabel Pertama di Dunia

Kunci untuk kit Latitude 7285 adalah keyboard dengan pengisian
nirkabel, yang diklaim Dell adalah yang pertama dari jenisnya.

Baca Selengkapnya

Endless OS Gandeng Asus dan Acer di Indonesia

4 Juli 2017

Endless OS Gandeng Asus dan Acer di Indonesia

Endless OS dirancang khusus sesuai pasar Indonesia dengan antarmuka intuitif seperti di ponsel pintar.

Baca Selengkapnya

Layar Laptop Dell Inspiron Gaming 15 Hadirkan Detail yang Jernih  

4 April 2017

Layar Laptop Dell Inspiron Gaming 15 Hadirkan Detail yang Jernih  

Layar laptop Dell Inspiron Gaming 15 memberikan pengalaman bermain game dengan detail yang sangat jernih.

Baca Selengkapnya

Komputer Apple 1 yang Langka Dilelang Seharga Rp 4 Miliar

14 Maret 2017

Komputer Apple 1 yang Langka Dilelang Seharga Rp 4 Miliar

Seperangkat komputer Apple 1 produksi tahun 1976 diharapkan
terjual seharga Rp 4 miliar rupiah saat dilelang di Kota Cologne
Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Intel Fokus Garap Pasar Komputer, Belum Mau Lirik Smartphone  

14 Maret 2017

Intel Fokus Garap Pasar Komputer, Belum Mau Lirik Smartphone  

Intel memfokuskan diri pada komputer baik itu dalam bentuk notebook dan PC, tapi sepertinya tidak akan merambah pasar telepon pintar (smartphone) dan sabak digital (tablet).

Baca Selengkapnya

Prosesor Intel Core Generasi Ketujuh Diluncurkan, Cocok buat Game  

14 Maret 2017

Prosesor Intel Core Generasi Ketujuh Diluncurkan, Cocok buat Game  

Intel Indonesia memperkenalkan prosesor terbarunya, Intel Core generasi ke-7. Prosesor ini menyasar para pebisnis hingga pecinta game.

Baca Selengkapnya

Layar Monitor Premium LG Tak Berfungsi di Dekat Wi-Fi  

4 Februari 2017

Layar Monitor Premium LG Tak Berfungsi di Dekat Wi-Fi  

LG menyarankan agar konsumen memindahkan lokasi monitor atau router Wi-Fi untuk menghindari gangguan elektromagnetis pada layar.

Baca Selengkapnya

Lenovo 'Resident Evil' ThinkPad Yoga 370 Masuk Indonesia  

30 Januari 2017

Lenovo 'Resident Evil' ThinkPad Yoga 370 Masuk Indonesia  

Produk utama yang ditampilkan dalam kolaborasi Lenovo dengan film 'Resident Evil: The Final Chapter' adalah ThinkPad Yoga 370.

Baca Selengkapnya