Pemerintah Uni Emirat Arab Blokir Layanan E-mail BlackBerry  

Reporter

Editor

Senin, 2 Agustus 2010 11:08 WIB

FILE - In this Feb. 18, 2010 file photo, a BlackBerry. AP/Manu Fernandez
TEMPO Interaktif, Dubai - Pemerintah Uni Emirat Arab (UAE) akan memblokir akses surat elektronik (e-mail) dan laman atau situs, pada perangkat BlackBerry.

Hal tersebut guna mengantipasi pergerakan jaringan teroris yang tak terpantau, yang menjadi kekhawatiran pemerintah UAE. Pasalnya, proses alur data Blackberry serta sistim enkripsinya sangat luas jangkauannya ke wilayah manapun di berbagai negara.

Namun pihak pemerintah UAE belum mencapai kesepakatan dengan RIM (Research in Motion), mengenai keputusan pemblokiran tersebut.

''Untuk sementara tiga layanan BlackBerry, yakni BlackBerry Messenger, BlackBerry E-mail, dan BlackBerry Web-browsing dicabut sementara hingga tercapai kesepatakan," ujar pihak Regulator Telekomunikasi UAE, Mohamed al-Ghanim. Sehingga pengguna BlackBerry disana akan kehilangan ketiga layanan tersebut.

Para pengamat teknologi di Amerika Serikat menilai, rencana itu merupakan upaya pemerintah di negara konservatif tersebut untuk mempersempit gerak teroris memanfaatkan kemudahan teknologi informasi.

Jika jadi dilakukan, keputusan blokade akses informasi e-mail dan laman tersebut akan dimulai pada 11 Oktober mendatang. Menurut salah seorang narasumber dari kantor pemerintahan UAE yang namanya tak ingin disebut, pihak pemegang regulasi di negara tersebut akan menanggapi keputusan itu secepatnya.

Sementara dari perwakilan Saudi Telecom, Ali Mohammed mengaku terkejut dengan keputusan itu. "Belum ada keputusan soal BlackBerry ini dari kementerian," ungkapnya.

Keputusan soal akses telekomunikasi tersebut bukan merupakan kali pertama di UAE. Pada tahun lalu, RIM mengkritik keputusan dari salah satu pemilik operator di UAE, Etisalat.

Saat itu lebih dari 145 ribu pengguna BlackBerry 'diwajibkan' melakukan pemutakhiran (upgrade) perangkat lunak, sebagai syarat peningkatan layanan.

AP | ANGIOLA HARRY

Berita terkait

WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

8 Agustus 2015

WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

Pengadilan Brunei membebaskan Rustawi karena karena tidak ada bukti kuat terkait dengan penyelundupan benda-benda berbahaya.

Baca Selengkapnya

TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

9 Mei 2015

TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

Cipeng, anak Rustawi, diduga sebagai orang yang memasukkan bom ikan itu.

Baca Selengkapnya

Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

8 Mei 2015

Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

Sutrisno alias Cipeng, warga Malang, tak diketahui keberadaannya. Namanya disebut sang ayah yang sedang terbelit kasus bondet dalam koper di Brunei.

Baca Selengkapnya

Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

8 Mei 2015

Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

Melihat tasnya terbuka, Rustawi tidak menaruh curiga sedikit pun terhadap tindakan yang dilakukan anak keduanya, Cipeng.

Baca Selengkapnya

Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

8 Mei 2015

Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

Rustawi mengaku tidak tahu-menahu benda berbahaya yang ditemukan dalam kopernya.

Baca Selengkapnya

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

8 Mei 2015

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, memiliki perangkat detektor sinar-X multiview berstandar internasional.

Baca Selengkapnya

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

8 Mei 2015

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

Benda disimpulkan sebagai mainan karena tidak lagi memuat mesiu atau bahan peledak. Detektor X-Ray tak menunjukkan perubahan warna.

Baca Selengkapnya

Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

8 Mei 2015

Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

Agus menduga Rustawi dijebak oleh sebuah kelompok.

Baca Selengkapnya

Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

7 Mei 2015

Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

ISIS kemudian mengultimatum Hamas untuk melepaskan anggotanya yang ditahan dalam tempo 72 jam.

Baca Selengkapnya

WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

7 Mei 2015

WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

Rustawi telah beberapa kali berhaji dan umrah.

Baca Selengkapnya