TEMPO Interaktif, Depok - Universitas Indonesia membuka program magister herbal. Program magister yang relatif baru ini berada di bawah Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam.
Pembantu Rektor Satu Universitas Indonesia Mohammad Anis menjelaskan dibukanya program ini merupakan bukti bahwa jamu merupakan suatu obyek yang perlu dikaji secara ilmiah. Ke depannya, ia mengharapkan program ini bisa menghasilkan tenaga-tenaga ahli di bidang herbal yang mampu membuat jamu sebagai produk yang bersaing baik di dalam maupun di luar negeri.
Adapun Pemilik Martha Tilaar Group, Martha Tilaar menjelaskan keberadaan program studi yang berfokus terhadap herbal merupakan sesuatu yang sangat penting di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan Indonesia kaya akan tanaman herbal dan tanaman kosmetik aromatik.
Menurut Martha Tilaar, beberapa negara bahkan sudah terlebih dahulu menjadikan pengobatan herbal sebagai ilmu yang dipelajari di universitas-universitas. “Perguruan Tinggi di China sudah mendorong pemanfaatan pengobatan tradisional. Di India dan Thailand, pengobatan herbal sudah menjadi bagian dari kesehatan masyarakat,” katanya dalam sambutannya di Balai Sidang UI, Depok, Jumat (06/08).
Ia meyakini jika jamu akan terus berkembang jika dikembangkan dan terus dikaji secara ilmiah. “Dengan berbagai dukungan, produk jamu selaian bisa menjadi tuan rumah di negara sendiri juga bisa menjadi sumber devisa negara,” katanya.
TIA HAPSARI
Berita terkait
Pusat Krisis Covid-19 UI Berikan Layanan Konseling
24 April 2020
Tim khusus FIK UI ini mengedukasi masyarakat tentang penularan, pencegahan dan tanda gejala COVID-19 hingga kesehatan mental masyarakat selama wabah.
Baca SelengkapnyaPeringkat UI Melonjak di World University Impact Rankings 2020
24 April 2020
Universitas Indonesia (UI) menempati peringkat 47 dunia sebagai perguruan tinggi yang mampu memberikan dampak bagi sosial dan ekonomi bangsa.
Baca SelengkapnyaCegah Covid-19, DPPM UI Salurkan Bantuan Paket Kebersihan Diri
24 April 2020
DPPM UI menyalurkan bantuan berupa 1.368 paket kebersihan diri berupa sampo, sikat dan pasta gigi untuk menunjang sanitasi cegah Covid-19.
Baca SelengkapnyaRamadan, 11 Kelompok Pasien Ini Dianjurkan Tidak Puasa
24 April 2020
Dekan FKUI Ari Fahrial Syam menjelaskan ada 11 kelompok pasien yang dianjurkan tidak berpuasa selama Ramadan.
Baca SelengkapnyaUI, UGM, IPB Masuk 100 Universitas Versi Times Higher Education
24 April 2020
Berdasarkan peringkat Times Higher Education Universitas Indonesia berada di urutan ke 47, UGM 72, dan IPB peringkat 77.
Baca SelengkapnyaPrabowo 'Bela' Jokowi, Pengamat: Pemerintah Dalam Tekanan
23 April 2020
Pengamat dari Puskapol UI menyebut munculnya Prabowo yang membela Jokowi menunjukkan pemerintah sedang dalam tekanan menghadapi Covid-19.
Baca SelengkapnyaUI Kembangkan APD Pemurni Udara untuk Petugas Medis COVID-19
18 April 2020
Inovasi APD ini diharapkan mampu melindungi para petugas medis yang bertugas merawat para pasien COVID-19.
Baca SelengkapnyaUI Terima 1.636 Mahasiswa Baru Jalur Prestasi Akademik
14 April 2020
Jumlah tersebut terdiri atas 739 calon mahasiswa program Vokasi, 640 program Sarjana Kelas Paralel, dan 257 program Sarjana Kelas Internasional.
Baca SelengkapnyaUI Terima 1.106 Mahasiswa Baru melalui SNMPTN 2020
8 April 2020
Setelah SNMPTN 2020, ada jalur penerimaan lain yang dibuka yakni SBMPTN dan SIMAK UI. Proses seleksi ikut dipengaruhi wabah COVID-19.
Baca SelengkapnyaUI Kembangkan Ventilator Transport untuk Penanganan COVID-19
7 April 2020
COVENT-20 mudah dioperasikan dan aman bagi PDP atau pasien positif COVID-19 untuk perjalanan dari rumah atau ruangan observasi ke ruangan isolasi.
Baca Selengkapnya