TEMPO Interaktif, Kairo - Para arkeolog menemukan sebuah kota yang sudah terkubur di bawah gurun pasir selama 3.500 tahun lamanya. Secara tidak sengaja, para arkeolog menemukan kota tersebut ketika salah seorang dari mereka tersandung saat berusaha menemukan peta kuno yang menunjukkan rute perjalanan di Gurun Barat Mesir.
Misi pencarian peta kuno itu dilakukan dengan cara melakukan penggalian di sekitar di Umm El-Kharga Oasis, satu dari lima gurun terbesar di Mesir yang terletak sekitar 200 kilometer sebelah selatan Kairo.
Di situlah para arkeolog menemukan sisa-sisa pemukiman kota Mesir yang diperkirakan berusia 3.500 tahun. Pemukiman tersebut terletak di sepanjang rute kafilah yang menghubungkan Lembah Sungai Nil dengan oasis di bagian barat dan terus memanjang hingga ke Darfur di Sudan.
Pemukiman tersebut mencapai puncak kejayaannya pada akhir masa Kerajaan Pertengahan, sekitar 1786-1665 sebelum Masehi.
"Beberapa peninggalan yang dapat kami temukan seperti sebuah toko roti kuno yang di dalamnya terdapat dua oven, cetakan roti, pemanggang roti sampai roda tembikar yang digunakan untuk membuat keramik," kata ketua tim arkeolog, John Dernell.
Reuters|Rini K
Berita terkait
JK: Inovasi Itu Bermakna Kalau Bisa Dikomersialkan
28 Agustus 2019
JK mengatakan Indonesia masih memiliki banyak sektor yang berpotensi untuk terus dikembangkan.
Baca SelengkapnyaKaleidoskop 2017 Sains: Penemuan Baru dan Produk Digital Terhebat
28 Desember 2017
Penemuan baru sains tahun ini, dari katak yang menyala di kegelapan hingga pembuktian teori Einstein.
Baca SelengkapnyaJokowi Ajak Bisnis Startup Indonesia Buat Inovasi Lokal
28 September 2017
Jokowi menghadiri acara yang digelar oleh Bubu.com sebagai wujud kepedulian terhadap bisnis startup digital di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPenemuan Patung Kepala Dongkrak Potensi Wisata Umbul Tirtomulyo di Klaten
19 September 2017
Penemuan Patung Kepala Dongkrak Potensi Wisata Umbul Tirtomulyo di Klaten
Baca SelengkapnyaMahasiswa UI Bikin Pengganti Minyak Ikan dari Limbah Ampas Tahu
15 Agustus 2017
Lima mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Depok, mengembangkan Aspergyomega, suplemen pengganti minyak ikan, dari limbah ampas tahu dan onggok.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Temukan Alakantuk, Alat Untuk Mengurangi Kecelakaan
26 Juni 2017
Tiga mahasiswa jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Malang, menemukan alat untuk meminimalisasi kecelakaan di jalan raya.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Unair Bikin Alat Penurun Kadar Logam Berat pada Kerang
19 Juni 2017
Lima mahasiswa Universitas Airlangga di Surabaya menemukan inovasi untuk menurunkan kandungan logam berat pada kerang agar aman dikonsumsi.
Baca SelengkapnyaMahasiswa UNAIR Temu Pembasmi Bakteri Toilet dari Daun Sirih
6 Juni 2017
Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya membuat pembasmi bakteri toilet dari ekstrak daun sirih.
Bantu Wilayah Gempa, Unsyiah Ciptakan Pengolah Air Tenaga Surya
29 Maret 2017
Alat pengolah air tenaga surya buatan Unsyiah ini mengandalkan tiga penyaring.
Baca SelengkapnyaPotensi Luar Biasa Lampu LED yang Layak Anda Ketahui
7 Maret 2017
Revolusi kota cerdas memperluas penggunaan lampu jalan LED. Kalangan bisnis dapat memanfaatkannya .
Baca Selengkapnya