Ponsel Indonesia, Pintar Merebut Momentum,  

Reporter

Editor

Sabtu, 28 Agustus 2010 05:48 WIB

Ponsel DG11 mulai bersaing di pasar lokal. TEMPO/Dian Yuliastuti

TEMPO Interaktif, Jakarta - Heni Mulyanti tak lagi repot mengganti-ganti dua kartu GSM di telepon selulernya. Di tas pegawai swasta itu kini terselip sebuah ponsel merek Nexian. Ponsel dengan papan ketik QWERTY itu selalu menemaninya ke mana pun. Meski ponsel lokal, perangkat itu bisa memenuhi kebutuhannya.

Demam BlackBerry membuatnya kepincut oleh ponsel yang bentuknya mirip ponsel buatan Research In Motion itu. "Harganya juga murah, tipe pertama yang modelnya 'berry-berry-an,'" ujarnya menyebut ponselnya yang "serupa tapi tak sama" dengan BlackBerry itu.

Kendati ponsel itu bisa memenuhi kebutuhannya, wanita ini masih ragu akan kualitas dan harga jual kembali ponselnya. "Mudah-mudahan awet. Soalnya, kalau dijual, harganya jatuh dibanding ponsel bermerek."

Tak cuma Heni. Jutaan "Heni" lainnya pun kini menggunakan ponsel lokal atau buatan Cina. Alasannya, dengan harga murah, mereka sudah dapat menikmati fitur-fitur "jualan" ponsel merek impor. Soal membuat model, ponsel lokal atau produk Cina juga tak kalah keren. Termasuk model dengan layar lebar dan keyboard bertombol banyak (QWERTY) seperti BlackBerry, yang memang sedang digandrungi orang Indonesia.

Peluang itulah yang kemudian disambar para vendor ponsel lokal. Nur Amin, General Manager HT Mobile, salah satu "pemain" ponsel lokal, mengakuinya. "Kami memanfaatkan momentum," ujarnya kepada iTempo, Selasa lalu.

Nur Amin sedikit membuka "rahasia" dapurnya. Kesuksesan ponsel lokal buatan Cina dalam menyerbu pasar tak lain karena ponsel pintar BlackBerry menjadi tren di Indonesia. Masyarakat sudah sangat terobsesi dengan desain QWERTY-nya. Teknologi tak jadi soal karena masyarakat di lapisan bawah tak terlalu mempedulikannya. "Kalau enggak QWERTY enggak ngetren, jadi ya kami ambil itu," katanya.

Selain HT Mobile, sejumlah ponsel lokal berdesain QWERTY kini bertebaran di pasar. Dengan harga lebih murah, sejumlah ponsel lokal itu sudah ditanami chipset yang cukup mumpuni. Selain fitur dasar, teknologi chipset-nya mampu menghadirkan fitur tambahan, seperti radio, televisi, musik, atau jejaring sosial, yang sedang booming. Bagi konsumen Indonesia, hal itu tentu saja menggiurkan.

Ponsel lokal, kata Nur Amin, sebenarnya bisa saja mengejar teknologi tinggi yang dimiliki ponsel impor. Namun, kalau teknologi ponsel lokal ditingkatkan untuk mengejar ponsel bermerek, harga jualnya juga tentu akan meningkat. Jika demikian, konsumen bakal memilih ponsel bermerek. "Kepercayaan konsumen belum tinggi dan masih butuh edukasi," kata Amin.

Pemain lokal lain yang menyodok pasar ponsel Indonesia adalah PT Metrotech Jaya Komunika, yang memperkenalkan ponsel Nexian. Merek inilah yang memimpin sejumlah ponsel lokal lain untuk menyodok pasar ponsel Indonesia. Sukses mereka memang dimulai ketika Nexian meluncurkan ponsel "BlackBerry look like" (mirip BlackBerry). "Konsumen melihat BlackBerry masih mahal. Begitu keluar Nexian, yang harganya terjangkau, jadilah booming," ujar Chief of Sales Nexian Christian Sudibyo.

Begitu produk Nexian digemari konsumen, vendor ponsel lokal lain mulai ikut memproduksi ponsel sejenis. Tak ingin sekadar jadi pelopor, kata Christian, Nexian pun mulai mencari celah dan inovasi fitur yang dibenamkan di ponselnya. Salah satunya adalah fitur pengirim pesan (messenger). Kegemaran konsumen Indonesia chatting di ponsel dimanfaatkan.

Nexian juga mulai meluncurkan sejumlah ponsel QWERTY namun dengan tambahan fitur, seperti televisi, musik, jejaring sosial, dan data, sampai ponsel Android. Vendor ini juga menggandeng operator untuk memperluas pasarnya. Senada dengan Nur Amin, Christian yakin teknologi ponsel lokal bakal mengejar teknologi ponsel bermerek, karena tinggal menerapkan saja. Harga ponsel lokal dengan teknologi tinggi, kata dia, bisa ditekan jika diproduksi secara massal.

Semula vendor lokal mengabaikan layanan purnajual, kini mereka memperkuat layanan dan distribusinya. Apalagi distribusi dan layanan purnajual jadi nilai tambah untuk menggaet kepercayaan konsumen. Dari angka 7 persen (data lembaga riset Gfk per April lalu), Nexian menargetkan untuk merebut 30 persen pasar. "Kue" pasar ponsel Indonesia memang legit.

DIAN YULIASTUTI


BERITA TERPOPULER LAINNYA

Ponsel Indonesia, Pintar Merebut Momentum,

Tangkasnya Ponsel Lokal

Inilah Jawara-jawara Lokal

Game Lokal, dari Bertarung sampai Menikah

Advertising
Advertising

Berita terkait

Pencurian Ponsel Pegawai Laundry, 2 Pengamen Babak Belur

21 Juli 2020

Pencurian Ponsel Pegawai Laundry, 2 Pengamen Babak Belur

Dua pengamen diselamatkan patroli polisi setelah dikeroyok massa karena kepergok melakukan pencurian HP seorang pegawai laundry.

Baca Selengkapnya

Gadai Motor Teman buat Beli Ponsel, Pria Ini Dilaporkan ke Polisi

21 Juli 2020

Gadai Motor Teman buat Beli Ponsel, Pria Ini Dilaporkan ke Polisi

Muhammad Ramdhani, 21 tahun, harus mendekam di tahanan Polsek Cengkareng karena gadai sepeda motor matic untuk membeli ponsel baru.

Baca Selengkapnya

Peneliti Sebut Ponsel Juga Bisa Bantu Pengasuhan Anak

17 Juli 2020

Peneliti Sebut Ponsel Juga Bisa Bantu Pengasuhan Anak

Peneliti mengatakan ponsel juga bisa digunakan untuk pengasuhan anak, tapi ada syarat yang harus dipenuhi orang tua.

Baca Selengkapnya

Hindari Penyadapan Shin Bet, Warga Israel Pakai Sarung Hp Khusus

10 Juli 2020

Hindari Penyadapan Shin Bet, Warga Israel Pakai Sarung Hp Khusus

Warga Israel menggunakan caisng hp (sarung ponsel) khusus untuk menghindari penyadapan virus corona via ponsel yang dilakukan oleh Shin Bet.

Baca Selengkapnya

Suka Cek HP Pasangan, Termasuk dalam Hubungan Cinta yang Sehat?

10 Juli 2020

Suka Cek HP Pasangan, Termasuk dalam Hubungan Cinta yang Sehat?

Apakah Anda sering mengecek ponsel pasangan? Apakah itu hubungan cinta yang sehat?

Baca Selengkapnya

Waspada, Ponsel Android Sembunyikan Malware yang Tak Terhapus

9 Juli 2020

Waspada, Ponsel Android Sembunyikan Malware yang Tak Terhapus

Banyak ponsel Android yang terkena cybercrime masih menyimpan file atau item berbahaya tanpa sepengetahuan pengguna.

Baca Selengkapnya

Di Kota Ini Jangan Coba-Coba Berjalan Sambil Menatap Ponsel

3 Juli 2020

Di Kota Ini Jangan Coba-Coba Berjalan Sambil Menatap Ponsel

Yamato menjadi kota pertama di Jepang yang melarang pejalan kaki menggunakan ponsel. Hal itu untuk mengurangi risiko dari kekurangsadaran situasional.

Baca Selengkapnya

Vivo Pastikan Kehadiran Ponsel Premium Seri X di Indonesia

1 Juli 2020

Vivo Pastikan Kehadiran Ponsel Premium Seri X di Indonesia

Vivo X Series yang akan segera diluncurkan ini akan membawa fitur teknologi terkini dalam balutan fitur fotografi unggulan.

Baca Selengkapnya

Mesin Blokir IMEI Ponsel Berjalan Optimal pada Agustus

24 Juni 2020

Mesin Blokir IMEI Ponsel Berjalan Optimal pada Agustus

Mesin CEIR untuk memblokir IMEI ponsel ilegal versi cloud saat ini sedang diuji coba dan diperkirakan berlangsung hingga awal Juli mendatang.

Baca Selengkapnya

Tips Memastikan Validasi IMEI Ponsel

24 Juni 2020

Tips Memastikan Validasi IMEI Ponsel

Kementerian meminta masyarakat untuk selalu mengecek legalitas IMEI ketika mereka membeli ponsel.

Baca Selengkapnya