Stroberi Organik Lebih Banyak Nutrisi

Reporter

Editor

Rabu, 8 September 2010 13:50 WIB

Stroberi organik
TEMPO Interaktif, Jakarta - Tahun lalu ada penelitian yang menyimpulkan bahwa makanan organik tidak memiliki tambahan manfaat kesehatan ketimbang makanan non-organik. Sekarang, studi baru menunjukkan hal sebaliknya. Stroberi organik, tidak hanya menawarkan nilai gizi lebih daripada stroberi konvensional, juga juga membuat tanah lebih sehat.

The American Journal of Clinical Nutrition tahun lalu memuat penelitian yang dipimpin Dr Alan Dangour. Temuan riset itu menyatakan bahwa ayam, daging sapi, susu, buah dan sayuran organik ternyata tidak memberikan nutrisi tambahan bagi seseorang yang diet. Dangour dan timnya menemukan fakta sedikit perbedaan gizi antara makanan organik dan non-organik. Yakni makanan organik memiliki lebih banyak fosfor. Namun Dangour menegaskan bahwa fosfor juga tersedia dalam semua makanan dan tidak begitu penting bagi kesehatan masyarakat.

Perbedaan lain soal keasaman, yang lebih tinggi pada produk organik. Akan tetapi, kata Dangour, keasaman itu menyangkut rasa dan persepsi indera. "Tidak membuat perbedaan sama sekali bagi kesehatan," kata Dangour.
Menurut dia, dari hasil kajian menunjukkan bahwa saat ini belum ada bukti yang mendukung bahwa makanan organik lebih unggul gizinya dari pada makanan konvensional.

Kini, studi baru mengenai stroberi menantang penelitian Dangour. Riset yang dilakukan Washington State University ini diterbitkan dalam PLoS One. Temuannya stroberi organik lebih bergizi dan beraroma daripada yang ditanam dengan pertanian sarat bahan kimia. Selain itu, stroberi organik meninggalkan tanah yang secara genetis lebih beragam dan sehat.

Tak hanya itu, pertumbuhan stroberi organik lebih lama, aktivitas antioksidan jauh lebih tinggi, lebih kering, dan konsentrasi asam askorbat lebih tinggi. Selain itu, penguji anonim diminta mencicipi berbagai jenis stroberi. Banyak dari mereka menemukan bahwa satu jenis stroberi organik memiliki rasa lebih manis dan lebih baik dari orang lain, serta penampilan yang lebih baik.

Ketika menganalisis tanah dari stroberi organik, para peneliti menemukan bahwa terdapat keragaman genetik dari organis yang lebih besar. Selain itu mengalahkan tanah non-organik dalam hal penyimpanan karbon, mikronutrien, biomassa mikroba dan aktivitas enzim.

DAILYTECH | UWD

Berita terkait

Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

4 hari lalu

Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau Gapki tanggapi soal target pemerintah menyelesaikan pemutihan hutan di lahan sawit September 2024.

Baca Selengkapnya

Petani Desa Pakel Banyuwangi Dilaporkan Balik oleh Satpam PT Bumisari atas Dugaan Pengeroyokan

36 hari lalu

Petani Desa Pakel Banyuwangi Dilaporkan Balik oleh Satpam PT Bumisari atas Dugaan Pengeroyokan

Konflik Agraria antara petani Desa Pakel Banyuwangi dan PT Bumisari makin berlarut-larut.

Baca Selengkapnya

Kronologi Intimidasi Petani di Pakel Banyuwangi Diduga oleh Pihak Perkebunan Bumisari, Ada Todongan Senjata hingga Suara Tembakan

50 hari lalu

Kronologi Intimidasi Petani di Pakel Banyuwangi Diduga oleh Pihak Perkebunan Bumisari, Ada Todongan Senjata hingga Suara Tembakan

Diduga preman dan sekuriti PT Perkebunan dan Dagang Bumi Sari Maju Sukses melakukan serangan dan intimidasi terhadap petani Desa Pakel Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Kementan Targetkan Penanaman Tumpang Sari Padi Gogo Seluas 500 Ribu Hektare di Lahan Sawit

5 Maret 2024

Kementan Targetkan Penanaman Tumpang Sari Padi Gogo Seluas 500 Ribu Hektare di Lahan Sawit

Kementerian Pertanian atau Kementan menargetkan penanaman padi gogo di lahan perkebunan sawit dan kelapa seluas 500 ribu hektare.

Baca Selengkapnya

KPA Catat 2.939 Letusan Konflik Agraria di Era Jokowi, Didominasi Perkebunan dan PSN

20 Januari 2024

KPA Catat 2.939 Letusan Konflik Agraria di Era Jokowi, Didominasi Perkebunan dan PSN

Angka letusan konflik yang terjadi di era Jokowi, menurut KPA, mengalami kenaikan dua kali lipat (100 %) dibanding satu dekade pemerintahan SBY.

Baca Selengkapnya

KPA Sebut Ada 241 Konflik Agraria Sepanjang 2023, Paling Banyak Konflik di Sektor Perkebunan Sawit

15 Januari 2024

KPA Sebut Ada 241 Konflik Agraria Sepanjang 2023, Paling Banyak Konflik di Sektor Perkebunan Sawit

Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) mencatat ada 241 konflik agraria sepanjang 2023.

Baca Selengkapnya

Anies Klaim Sektor Agromaritim Bisa Turunkan Pengangguran hingga 44 Persen

11 Januari 2024

Anies Klaim Sektor Agromaritim Bisa Turunkan Pengangguran hingga 44 Persen

Anies menyebut, sektor agromaritm dapat menurunkan angka pengangguran hingga 44 persen.

Baca Selengkapnya

Syarat dan Tata Cara Mengajukan HGU, Benarkah Gratis?

11 Januari 2024

Syarat dan Tata Cara Mengajukan HGU, Benarkah Gratis?

Memanfaatkan tanah milik negara untuk kepentingan bisnis tertentu dibolehkan. Mengajukan HGU biasanya untuk tanah yang luas dalam waktu panjang.

Baca Selengkapnya

Kepala Badan Karantina Lepas Ekspor Asal Sumsel Rp153 Miliar, Ada Kodok Tujuan Perancis

8 Desember 2023

Kepala Badan Karantina Lepas Ekspor Asal Sumsel Rp153 Miliar, Ada Kodok Tujuan Perancis

Pelepasan ekspor hari ini turut membuka peluang baru untuk pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Industri Sawit Terpukul Ketidakstabilan Global, Apa Saja yang Sudah Dilakukan Pemerintah?

2 November 2023

Industri Sawit Terpukul Ketidakstabilan Global, Apa Saja yang Sudah Dilakukan Pemerintah?

Menteri Airlangga membeberkan langkah pemerintah menghadapi perlambatan ekonomi yang berdampak signifikan terhadap industri kelapa sawit.

Baca Selengkapnya