TEMPO Interaktif, Barcelona - Penelitian yang dilakukan Environmental Epidemiology di Barcelona, Spanyol memaparkan air yang digunakan pada kolam renang di dalam ruangan dapat merusak DNA atau genotoxicity dan mengakibatkan kanker.
Menurut ketua tim peneliti, Manolis Kogevinas, salah satu zat yang memicu risiko kanker adalah unsur klor atau kaporit yang biasa digunakan untuk membunuh bakteri dan virus patogen seperti e-coli dan salmonella.
Kogevinas menjelaskan, yang membuat klor menjadi rentan bagi kesehatan apabila unsur itu bercampur dengan bahan kimia lainnya di kolam renang, seperti keringat, air seni, dan sel-sel kulit ketika berenang. "Risikonya masih bisa diminimalisir dengan mengurangi tingkat bahan kimia itu," katanya.
Kesimpulan itu diperoleh ketika tim riset mengambil sampel mutagenisitas air dari dua kolam renang indoor yang menggunakan dua zat desinfeksi berbeda, yakni klor dan bromin. Kemudian peneliti mengambil sampel 49 orang dewasa sehat yang berenang selama 40 menit di dua kolam itu.
Dari situ, mereka menemukan dua peningkatan dua biomarker genotoxicity relatif pada mereka yang berenang di air kolam dengan unsur klor. Biomarker yang meningkat adalah micronuclei dalam limfosit darah, yang dikaitkan dengan risiko kanker dan mutagenisitas urin, yang merupakan biomarker paparan agen genotoksik.
"Apa yang kami temukan adalah dengan menganalisa sampel darah dan sampel urin. Dari situ terdapat tanda-tanda peningkatan risiko yang berkaitan dengan kanker," kata Kogevinas.
ScienceDaily|Rini K
Berita terkait
RI Pimpin 80 Menteri Dunia Bahas Air dan Sanitasi, Bappenas Sebut 3 Krisis
12 Mei 2022
Indonesia menjadi tuan rumah perhelatan Sector Ministers Meeting (SMM) air dan sanitasi 2022 yang akan dilaksanakan pada 18-19 Mei 2022 di Jakarta.
Baca SelengkapnyaGarap Pengolahan Air Modern, Jasa Tirta II Gandeng Korea Selatan
28 Juni 2019
Perum Jasa Tirta II bekerja sama dengan Korea Water Resources Coperation (K-Water) dalam bidang pengelolaan sumber daya air di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah
16 Oktober 2018
DKI mengusulkan anggaran Rp 1,2 triliun untuk perluasan jaringan pipa air bersih menekan eksploitasi air tanah.
Baca SelengkapnyaLindungi Sumber Air, Tiga Kementerian Teken Kerja Sama
10 Oktober 2017
Tiga kementerian menandatangani kerja sama untuk melindungi dan mengoptimalkan sumber air lewat fungsi situ, danau, embung, dan waduk (SDEW).
Baca SelengkapnyaPenuhi Kebutuhan Air Kota Tarakan, PU Bangun Embung dan Pipa Sepanjang 11 Kilometer
1 Oktober 2017
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tengah membangun dua embung baru yakni Embung Rawasari dan Embung Indulung.
Baca Selengkapnya50 Juta Warga Pakistan Terancam Teracuni Arsenik
24 Agustus 2017
Pemerintah Pakistan sangat menaruh perhatian terhadap meningkatnya ancaman racun arsenik yang ditimbulkan dari sumber air.
Warga Untung Jawa Ogah Minum Hasil Penyulingan Air Laut
12 Agustus 2017
Lurah Pulau Untung Jawa Ade Slamet mengatakan warga pulaunya enggan mengkonsumsi air minum hasil penyulingan air laut menjadi air tawar.
Baca SelengkapnyaPenyulingan Air Pulau Untung Belum Maksimal, Ini Alasan PAM Jaya
12 Agustus 2017
Dirut PAM Jaya Erlan mengatakan instalasi penyulingan air ini masih milik Kementerian Pekerjaan Umum.
Baca SelengkapnyaLurah Pulau Untung Jawa: Debit Air Suling Hanya 50 Meter Kubik
12 Agustus 2017
Lurah Ade mengatakan warga dijanjikan air suling sebanyak 80 meter kubik per hari.
Baca SelengkapnyaAir Keran Pemukiman Tak Semuanya Steril dari Racun
31 Juli 2017
Air keran di pemukiman, tak semua steril dari racun yang berbehaya bagi tubuh.
Baca Selengkapnya