TEMPO Interaktif, New York - Penikmat langit malam bisa menyaksikan pemandangan indah sepanjang pekan ini. Tiga planet: Jupiter, Merkurius dan Uranus bakal tampil bersama kendati tidak semuanya dapat dilihat dengan mata telanjang.
Jupiter, planet terbesar di tata surya kita, sedang berada di jarak terdekat dengan bumi. Titik terdekat diperkirakan terjadi pada Ahad (20/9) mendatang dengan jarak 594 juta kilometer. Meski terpaut ratusan juta kilometer, jarak itu tergolong dekat untuk ukuran benda langit, mengingat jarak Bumi-Matahari 150 juta kilometer.
Jarak ini merupakan titik lintas terdekat sejak 1963 sampai 2022. Sebagai perbandingan, titik lintas terdekat Agustus tahun lalu berada di jarak 605,3 juta kilometer, atau lebih jauh 11,3 juta kilometer.
Akibatnya, Jupiter terlihat lebih besar dan terang. Faktor lain yang membuat Dewa Perang dalam mitologi Romawi itu terlihat lebih terang adalah hilangnya sabuk awan berwarna coklat di sisi selatan.
Jupiter dapat dilihat di bagian timur saat langit mulai gelap. Dia akan bergerak naik ke arah tenggara seiring larutnya malam. Cara menemukannya tidak sulit, karena Jupiter adalah benda langit paling terang setelah bulan. Sang Dewa Perang akan terus mejeng sampai akhir bulan ini.
Merkurius juga bisa terlihat, namun tidak semudah melihat Jupiter. Planet kecil ini berada paling dekat Matahari, 57,9 juta kilometer. Akibatnya sinar terangnya tenggelam oleh pancaran Sang Surya.
Kesempatan untuk melihat Merkurius hanya ada dua kali setahun, yaitu pada malam dan pagi hari. Nah, pekan ini merupakan kesempatan untuk menyapanya di pagi hari.
Kita harus berada di wilayah yang dengan langit bebas polusi cahaya. Sekitar 30 menit sebelum Matahari terbit, arahkan pandangan ke timur. Planet terkecil di tata surya ini akan terlihat 10 derajat di atas horizon, tepat di titik matahari terbit. Sepuluh derajat di langit setara dengan satu kepalan tangan.
Dengan usaha lebih, kita juga bisa menyapa Uranus, planet ke tujuh dan terbesar ke tiga dalam tata surya. Dia berada tepat di sebelah Jupiter. Sayang, jarak yang lima kali lebih jauh dan ukuran yang lebih kecil membuatnya sulit dilihat mata telanjang. Dengan teropong langit, Uranus terlihat berada kurang dari 1 derajat di samping Jupiter.
Kesempatan untuk melihat trio planet ini, seperti disampaikan Space.com, bisa dilihat sepanjang pekan. Namun, akan lebih indah jika dinikmati bareng saat purnama pada 22 dan 23 September mendatang.
SPACE | REZA M
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya