TEMPO Interaktif, Jakarta - PT First Media Tbk akan meluncurkan teknologi High Definition (HD) di dua chanelnya secara komersial tahun depan. Saat ini First Media masih melakukan percobaan terhadap 500 pengguna.
Presiden Direktur First Media Tbk Hengky Liwanto mengatakan perusahaannya adalah yang pertama menayangkan siaran berkualitas HD di Indonesia. First Media bekerja sama dengan HBO Asia dan Advanced Digital Broadcast untuk mengantarkan tayangan ini.
"Ini akan menjadi terobosan bagi Indonesia," ujar Hengky saat media gathering di Balai Kartini, kemarin.
Hengky mengatakan saat ini baru menguji coba dua channel HD yakni HBO dan ESPN. Rencananya nanti bakal ditambah menjadi enam dan berikutnya 12 channel. Dengan teknologi ini, kata Hengky, Indonesia akan menyusul beberapa negara lain seperti Singapura dan Jepang.
Untuk menyiapkan teknologi HD ini, kata Hengky, seperti membangun rumah baru dengan meng-up grade sistem yang ada. Diperkirakan dalam tiga tahun ke depan semua channel baru akan terwujud dalam kualitas HD. Mengenai besarnya dana investasi untuk tayangan HD ini, Hengky mengatakan, dibutuhkan biaya antara US$ 50 juta hingga US$75 juta termasuk menyiapkan lima ribu perangkatnya.
First Media rencananya akan mengkomersilkan layanan tersebut pada kuartal pertama atau paling lambat kuartal dua tahun depan.
First Media juga tengah menyiapkan video on demand. "Bulan depan rencananya baru akan diuji coba," kata Hengky. Dia berharap layanan ini mampu mememnuhi keinginan konsumen seperti keinginan negara maju.
HBO Asia melihat layanan HD ini cukup potensial terutama di Indonesia. "Indonesia adalah pasar yang penting," ujar Chief Executive Officer HBO Asia Jonathan Spink.
Saat ini First Media sedang akan melakukan uji coba kepada 500 pengguna. Perusahaan ini berencana menambah sasaran pengujian hingga 1000 pengguna.
Dian Yuliastuti
Berita terkait
Kominfo: First Media dan Bolt Layani Ribuan Pelanggan yang Refund
8 Januari 2019
Kementerian Komunikasi dan Informatika terus memantau proses pengembalian dana pelanggan PT. First Media (KBLV) dan PT. Internux (Bolt).
Baca SelengkapnyaFirst Media dan Bolt Minta Perpanjangan Pelunasan Utang
21 November 2018
Kementerian Komunikasi dan Informatika masih menunda terbitnya Surat Keputusan (SK) pencabutan izin frekuensi 2,3 GHz kepada PT First Media Tbk
Baca SelengkapnyaRudiantara Cerita Pangkal Mula Perkara Tunggakan First Media
13 November 2018
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menceritakan pangkal mula perkara PT First Media Tbk.
Baca SelengkapnyaKominfo Terima Surat Panggilan Sidang PT First Media Tbk
10 November 2018
PT First Media Tbk menggugat Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika ke Pengadilan Tata Usaha Negara atau PTUN.
Baca SelengkapnyaWanprestasi, Dalil Pengacara Menggugat Biro Umrah Hannien Tour
20 Februari 2018
David Maruhum L. Tobing mewakili sekitar 200 calon jamaah umrah menggugat Biro Umrah Hannien Tour. Biro Umrah ini dinilai melakukan wanprestasi.
Baca SelengkapnyaFirst Media Luncurkan Layanan Smart Living
19 November 2016
Smart Living menawarkan solusi keamanan terpadu di rumah untuk memberikan rasa aman kepada pelanggan.
Baca SelengkapnyaBolt Luncurkan Layanan Unlimited Tanpa Batas Kuota
17 Mei 2016
Bolt meluncurkan paket internet barunya, yaitu Bolt Ultra Unlimited.
Baca SelengkapnyaFirst Media Kembangkan Investasi Bioskop
3 Maret 2016
Untuk pengembangan investasi, tahun ini First Media membelanjakan Rp 1,2-1,5 triliun.
Baca SelengkapnyaFirst Media Tambah Kecepatan Akses Internet
3 Oktober 2011
FastNet Family ditambah kecepatan akses Internetnya dari 1 Mbps menjadi 1,5 Mbps.
Baca SelengkapnyaMengawinkan Layanan Broadband dengan Wi-Fi
10 Juni 2011
First Media dan Cisco mengkombinasikan layanan pita lebar FastNet plus router Linksys dan modem kabel.
Baca Selengkapnya