Ditemukan Dua Spesies Baru Anggrek

Reporter

Editor

Senin, 27 September 2010 10:10 WIB

Dendrobium flos-wanua D.Metusala, P.OByrne & J.J.Wood dan Dendrobium dianae D.Metusala, P.OByrne & J.J.Wood. (Foto: LIPI)

TEMPO Interaktif, Jakarta - Belantara Kalimantan kembali menampilkan keelokannya dengan hadirnya dua spesies baru anggrek. Dua spesies tanaman berbunga itu diberi nama Dendrobium flos-wanua D.Metusala, P.O’Byrne & J.J.Wood dan Dendrobium dianae D.Metusala, P.O’Byrne & J.J.Wood.

Kedua spesies tersebut kemudian dideskripsikan oleh Destario Metusala dari peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Kebun Raya Purwodadi bersama kedua rekannya Peter O’Byrne (praktisi anggrek di Singapura) dan J.J.Wood (peneliti dari Herbarium Kew Botanical Garden-Inggris). Anggrek-anggrek itu masuk dalam marga Dendrobium seksi Calcarifera yang pusat spesiasinya diduga berada di pulau Sumatera.

Anggrek Dendrobium flos-wanua memiliki bunga berwarna hijau kekuningan dengan lebar 2,1-2,2 centimeter. Berbentuk hampir segi empat dan berbelah dangkal di bagian ujungnya. Dalam satu perbungaan biasanya memiliki 2 sampai 8 kuntum bunga yang mekar hampir bersamaan.

Selain bibir bunganya yang lebar, ciri khas unik anggrek yaitu terdapat tonjolan kalus berbentuk “U” yang melintang pada bibir bunganya. Nama flos-wanua berarti “bunga Wanua” yang diambil dari nama Vincent Wanua, seorang hobiis anggrek di Malang yang telah membantu dalam penelitian ini.

Adapun Dendrobium dianae memiliki kedekatan morfologi dengan anggrek Dendrobium muluense dari Sarawak. Perbedaan antara keduanya terletak pada bibir D. Dianae memiliki dua buah kalus sejajar yang memanjang dan membujur dipermukaan cuping tengah bibir bunganya. Anggrek ini memiliki bunga selebar 1,6-1,8 centimeter dengan warna hijau muda polos hingga kuning tua mengkilat dengan pola strip kemerahan pada sepal dan petalnya.

Perbungaannya menggantung dan menggerombol antara 4 sampai 12 kuntum, sehingga rangkaiannya nampak sangat padat. Nama anggrek ini didedikasikan untuk seorang hobiis anggrek sekaligus penggiat konservasi anggrek di Kalimantan Selatan (Banjarmasin) bernama Dian Rachmawaty.

Kedua anggrek ini hidup di ketinggian 300 sampai 900 meter dari permukaan laut dengan intensitas cahaya antara 50 hingga 70 persen. D. flos-wanua umumnya berbunga pada April, Juni dan November, sedangkan D. dianae selalu berbunga sepanjang tahun.

Satu-satunya hama berbahaya bagi dua anggrek yang diduga hanya ada di Kalimantan ini adalah tungau. Setelah diteliti lebih dari dua tahun, dua jenis anggrek itu baru dipublikasikan di jurnal internasional Malesian Orchid Journal pada akhir September 2010.

Rini Kustiani

Berita terkait

LIPI Genap 56 Tahun: Lembaga Ilmu Pengetahuan yang Telah Dilebur ke BRIN

23 Agustus 2023

LIPI Genap 56 Tahun: Lembaga Ilmu Pengetahuan yang Telah Dilebur ke BRIN

Awal pembentukan LIPI pada 1967 dimulai dengan peleburan lembaga-lembaga ilmiah yang lebih dulu didirikan.

Baca Selengkapnya

Kebun Raya Purwodadi Buka Lagi, Kendaraan Dilarang Masuk

27 Juli 2020

Kebun Raya Purwodadi Buka Lagi, Kendaraan Dilarang Masuk

Selain Kebun Raya Purwodadi, LIPI telah membuka kembali Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Cibodas, dan Kebun Raya Eka Karya Bali.

Baca Selengkapnya

Tips Cegah Kontaminasi Bakteri Listeria pada Jamur Enoki

29 Juni 2020

Tips Cegah Kontaminasi Bakteri Listeria pada Jamur Enoki

Peneliti LIPI mengatakan pengolahan dan penyimpanan yang baik dapat mencegah kontaminasi bakteri Listeria monocytogenes di jamur enoki.

Baca Selengkapnya

Menristek: Akhir Mei, 50 Ribu Alat Tes PCR Lokal Diproduksi

5 Mei 2020

Menristek: Akhir Mei, 50 Ribu Alat Tes PCR Lokal Diproduksi

Bambang Brodjonegoro mengatakan alat pendeteksi Virus Corona alias COVID-19 baik berbasis PCR maupun non-PCR tengah dikembangkan di dalam negeri.

Baca Selengkapnya

LIPI Tunggu Sikap Pemerintah Terhadap Lembaga Riset dan BRIN

18 Oktober 2019

LIPI Tunggu Sikap Pemerintah Terhadap Lembaga Riset dan BRIN

LIPI akan mengikuti kebijakan yang dikeluarkan pemerintah karena tentang pembentukan BRIN

Baca Selengkapnya

Reorganisasi Internal, Kepala LIPI: Sudah Disetujui Kemenpan-RB

31 Januari 2019

Reorganisasi Internal, Kepala LIPI: Sudah Disetujui Kemenpan-RB

Menurut Kepala LIPI, Laksana Tri Handoko, reorganisasi internal sudah disetujui Kemenpan-RB.

Baca Selengkapnya

2 Dekade COREMAP, Ini Pencapaian LIPI di Ekosistem Pesisir

10 Desember 2018

2 Dekade COREMAP, Ini Pencapaian LIPI di Ekosistem Pesisir

Sejak tahun 1998, LIPI terlibat dalam kegiatan COREMAP.

Baca Selengkapnya

Laksana Tri Handoko Dilantik Jadi Kepala LIPI yang Baru

31 Mei 2018

Laksana Tri Handoko Dilantik Jadi Kepala LIPI yang Baru

Sebelum menjadi Kepala LIPI, Laksana Tri Handoko menjabat sebagai Deputi Ilmu Pengetahuan Teknik.

Baca Selengkapnya

Rayakan HUT Ke-201, Kebun Raya Bogor Gelar Pameran Seni Botani

18 Mei 2018

Rayakan HUT Ke-201, Kebun Raya Bogor Gelar Pameran Seni Botani

Kegiatan berlangsung selama tiga hari mulai 18 sampai 20 Mei 2018 di Gedung Samida Kebun Raya Bogor.

Baca Selengkapnya

LIPI dan Singapura Gelar Ekspedisi Kelautan di Palung Sunda-Jawa

24 Maret 2018

LIPI dan Singapura Gelar Ekspedisi Kelautan di Palung Sunda-Jawa

Ekspedisi kelautan LIPI dan Singapura itu menggunakan kapal Baruna Jaya VIII milik LIPI yang berlayar selama 14 hari.

Baca Selengkapnya