TEMPO Interaktif, Jakarta - Cisco meluncurkan perangkat Cisco TelePresence untuk pasar Indonesia. Peluncuran ini ditandai dengan peresmian beroperasinya unit Cisco TelePresence 3010 di kantor Cisco Indonesia, di kawasan Jakarta Selatan.
Cisco TelePresence merupakan perangkat tatap muka virtual, yang akan membantu kolaborasi antar peserta pertemuan dari lokasi berbeda dalam ukuran sesungguhnya secara virtual. Perangkat ini menggunakan kekuatan jaringan melalui video berdefinisi tinggi.
Peserta pertemuan melalui Cisco TelePresence dapat berbagi materi pertemuan, memproduksi rekaman video berkualitas tinggi, berkonsultasi dengan para ahli serta merasakan manfaat lainnya yang dibutuhkan perusahaan. Dengan terpasangnya unit Cisco TelePresence di Jakarta, solusi kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan banyak manfaat bagi pelanggannya. Terutama untuk mempertemukan lebih banyak orang secara lebih cepat dari lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia maupun di dunia.
Cisco TelePresence dapat digunakan di banyak sektor karena memberikan manfaat yang beragam. Selain untuk meningkatkan kolaborasi dan koordinasi dengan lebih cepat antar karyawan internal, suplier maupun pelanggan dari lokasi yang berbeda-beda, solusi ini juga menawarkan cara baru bagi perusahaan dan organisasi untuk menjalankan operasionalnya.
Di sektor finansial misalnya, perusahaan dapat menyebarkan tenaga ahlinya di kantor-kantor cabangnya untuk melayani pelanggan yang membutuhkan layanan keuangan lewat video. Di bidang pendidikan, tenaga pengajar dapat berbagi ilmu ke lebih banyak kelas dalam waktu bersamaan.
Sedangkan di sektor kesehatan, pasien tak perlu lagi melakukan perjalanan untuk mendapatkan layanan kesehatan dari para ahli. Demikian pula untuk sektor pemerintahan, koordinasi antar kantor pemerintah dapat dilaksanakan secara lebih efisien.
"Adanya Cisco TelePresence di kantor kami di Jakarta membuktikan bahwa kolaborasi lewat video berdefinisi tinggi dapat dijalankan di Indonesia. Kemampuan ini menawarkan cara baru bagi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya yang dapat diperluas di kepulauan Indonesia," kata Sanjay Rohatgi, managing director Cisco Indonesia.
Cisco TelePresence memiliki beberapa seri. Antara lain Cisco TelePresence 3210, 3010, 1300, 1000 dan seri 500. Sistem tersebut tersedia dengan kisaran harga masing-masing US$ 300 ribu, US$ 250 ribu, US$ 84 ribu, US$ 79 ribu dan US$ 34 ribu.
DIM
Cisco TelePresence merupakan perangkat tatap muka virtual, yang akan membantu kolaborasi antar peserta pertemuan dari lokasi berbeda dalam ukuran sesungguhnya secara virtual. Perangkat ini menggunakan kekuatan jaringan melalui video berdefinisi tinggi.
Peserta pertemuan melalui Cisco TelePresence dapat berbagi materi pertemuan, memproduksi rekaman video berkualitas tinggi, berkonsultasi dengan para ahli serta merasakan manfaat lainnya yang dibutuhkan perusahaan. Dengan terpasangnya unit Cisco TelePresence di Jakarta, solusi kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan banyak manfaat bagi pelanggannya. Terutama untuk mempertemukan lebih banyak orang secara lebih cepat dari lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia maupun di dunia.
Cisco TelePresence dapat digunakan di banyak sektor karena memberikan manfaat yang beragam. Selain untuk meningkatkan kolaborasi dan koordinasi dengan lebih cepat antar karyawan internal, suplier maupun pelanggan dari lokasi yang berbeda-beda, solusi ini juga menawarkan cara baru bagi perusahaan dan organisasi untuk menjalankan operasionalnya.
Di sektor finansial misalnya, perusahaan dapat menyebarkan tenaga ahlinya di kantor-kantor cabangnya untuk melayani pelanggan yang membutuhkan layanan keuangan lewat video. Di bidang pendidikan, tenaga pengajar dapat berbagi ilmu ke lebih banyak kelas dalam waktu bersamaan.
Sedangkan di sektor kesehatan, pasien tak perlu lagi melakukan perjalanan untuk mendapatkan layanan kesehatan dari para ahli. Demikian pula untuk sektor pemerintahan, koordinasi antar kantor pemerintah dapat dilaksanakan secara lebih efisien.
"Adanya Cisco TelePresence di kantor kami di Jakarta membuktikan bahwa kolaborasi lewat video berdefinisi tinggi dapat dijalankan di Indonesia. Kemampuan ini menawarkan cara baru bagi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya yang dapat diperluas di kepulauan Indonesia," kata Sanjay Rohatgi, managing director Cisco Indonesia.
Cisco TelePresence memiliki beberapa seri. Antara lain Cisco TelePresence 3210, 3010, 1300, 1000 dan seri 500. Sistem tersebut tersedia dengan kisaran harga masing-masing US$ 300 ribu, US$ 250 ribu, US$ 84 ribu, US$ 79 ribu dan US$ 34 ribu.
DIM
