TEMPO Interaktif, San Francisco - Tiga orang petinggi Yahoo Inc. hengkang dari perusahaan itu. Mereka adalah Hilary Schneider, wakil presiden eksekutif yang mengawasi periklanan Yahoo di Amerika Serikat; David Ko, wakil presiden senior bidang audiens dan mobile; serta Jimmy Pitaro, wakil presiden divisi pemberitaan, olahraga dan keuangan di website Yahoo.
"Mereka adalah orang-orang penting di perusahaan itu," kata analis dari perusahaan ekuitas Standard and Poor's, Scott Kessler. Menurut dia, kepergian tiga petinggi Yahoo itu mengakibatkan tekanan berat bagi Chief Executive Officer (CEO) Yahoo Carol Bartz.
Dengan tidak adanya tiga orang ini, Kessler memperkirakan akan sangat berat bagi Bartz untuk mengejar ketertinggalan dari berbagai perusahaan teknologi informasi lainnya, seperti Google dan Facebook. Buktinya, pada hari ketika Hilary Schneider, David Ko, dan Jimmy Pitaro mengundurakan diri, Kamis kemarin, saham Yahoo turun 17 sen menjadi US$ 14,17.
Sebelumnya, menurut Kessler, Yahoo sempat membujuk Schneider untuk tetap berada di posisinya sampai ada pengganti pada akhir tahun ini. Namun tampaknya Schneider dan dua rekannya itu tak mau menunggu sampai batas waktu yang ditentukan.
Untuk sementara ini, Yahoo belum menemukan siapa yang akan mengisi kursi Schneider dan Pitaro. Adapun posisi David Ko digantikan oleh Raymond Stern, yang sebelumnya menjabat sebagai wakil presiden senior wilayah Amerika Utara. "Kami berharap mereka mendapatkan yang terbaik di masa depan," tulis pernyataan resmi Yahoo mengenai kepergian tiga petingginya tersebut.
AP|Rini K
Berita terkait
Meretas 6.000 Akun Email, Mantan Insinyur Yahoo Divonis 5 Tahun
8 Juli 2020
Ruiz telah mengakses akun tersebut selama masa jabatan di Yahoo mulai 2009 hingga 2019.
Baca SelengkapnyaLogo Berubah, Yahoo Klaim Pengunduh Aplikasi Meningkat
22 Oktober 2019
Setelah logo Yahoo berubah pada akhir September 2019, jumlah unduhan aplikasi Yahoo meningkat.
Baca SelengkapnyaAplikasi Yahoo Mail Kembangkan Fitur Inbox Inovatif
27 September 2019
Aplikasi baru Yahoo Mail menawarkan solusi mengatur kekacauan kotak masuk pengguna, mempersonalisasi dan mengontrol kotak masuk mereka.
Baca SelengkapnyaYahoo Mail Down, Pengguna Ancam Hapus Akun dan Pindah Gmail
6 September 2019
Yahoo Mail dikabarkan down baru-baru, dan membuat banyak pengguna kesal serta mengancam akan menutup akun mereka.
Baca SelengkapnyaPengadilan AS Tolak Tawaran Penyelesaian Kasus Peretasan Yahoo
30 Januari 2019
Yahoo dinilai lambat melaporkan tiga celah keamanan dari 2013 hingga 2016 yang berdampak pada 3 miliar akun.
Baca SelengkapnyaTerungkap, 3 Miliar Akun Yahoo Dicuri pada 2013
4 Oktober 2017
Yahoo meyakini semua tiga miliar akunnya terkena dampak pencurian, bukan sebanyak 1 miliar seperti yang diperkirakan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaYahoo dan Verizon Rampungkan Proses Penjualan Aset
15 Juni 2017
Pionir Internet, Yahoo, menutup operasinya selama dua dekade sebagai perusahaan independen.
Baca SelengkapnyaYahoo dan Verizon Target Selesaikan Penjualan Saham 13 Juni
9 Juni 2017
Pemegang saham Yahoo memilih untuk mendukung penjualan bisnis
internet mereka pada Verizon
Marissa Mayer Raih Rp 307 Miliar Saat Tinggalkan Yahoo
14 Maret 2017
Marissa Mayer akan meraih Rp 307 miliar jika diberhentikan tanpa sebab saat Yahoo menyelesaikan penjualan ke Verizon.
Baca SelengkapnyaCEO Yahoo Marissa Mayer Rugi Bonus dan Ekuitas Rp 187 Miliar
2 Maret 2017
Direksi Yahoo memutuskan menahan bonus tahunan 2016 dan penghargaan ekuitas 2017 untuk CEO Marissa Mayer.
Baca Selengkapnya