Obama Teken UU Teknologi Penyandang Cacat  

Reporter

Editor

Senin, 11 Oktober 2010 13:31 WIB

Barrack Obama menandatangani undang-undang jaminan penggunaan teknologi bagi penyadang cacat. AP/Susan Walsh

TEMPO Interaktif, WASHINGTON – Penyandang cacat netra dan rungu di Amerika Serikat akan semakin mudah menjalankan aktivitasnya dengan teknologi. Karena pemerintah telah menandatangani rancangan undang-undang tentang jaminan penggunaan teknologi untuk penyandang cacat menjadi undang-undang.

Presiden Amerika Serikat Barrack Obama baru saja menandatangani undang-undang yang mengatur soal jaminan penggunaan teknologi seperti ponsel pintar, internet dan teknologi lain untuk para penyadang cacat tersebut. Ketentuan ini menjadi prioritas untuk mereka yang tidak dapat mendengar dan melihat.

Undang-undang ini menjadi kado manis buat pesohor Stevie Wonder dan jutaan penyandang tuna netra dan tuna rungu. Ketentuan setempat melarang melakukan diskriminasi terhadap orang-orang berkualitas yang cacat dan membutuhkan peningkatan akses ke tempat umum dan transportasi.

"Undang-undang baru akan mempermudah mereka yang tuli, buta atau hidup dengan gangguan visul untuk melakukan apa yang banyak dari kita ambil untuk diberikan," ujar Obama saat menandatangi undang-undang ini akhir pekan lalu didampingi penyanyi Stevie Wonder dan beberapa anggota parlemen.

Teknologi yang baru dengan navigasi TV atau menu DVD memungkinkan untuk mengirim email pada ponsel pintar. Obama menuturkan mereka menerapkan standar baru yang memungkinkan penyandang cacat dapat memperoleh keuntungan teknologi ekonomi. Menurutnya hal ini sangat penting dalam perekonomian ketika pekerja butuh keterampilan untuk bekerja.

Saat Obama bicara, seorang pengisyarat menerjemahkan pernyataan sang Presiden di sudut Ruang Timur. Sementara di seberang ruangan kata-kata Obama juga mengalir pada monitor video dengan bantuan stenografer yang ditranskrip.

Kelompok advokasi mengatakan berdasarkan hukum, kualitas hidup akan meningkatkan bagi 25 juta orang-orang yang buta atau memiliki kesulitan melihat, bersama dengan 36 juta orang-orang yang tuli atau tuli. Mereka juga bermanfaat, menemukan perangkat dan layar yang lebih mudah digunakan.

Dalam undang-undang federal menetapkan sebuah pedoman untuk industri telekomunikasi untuk mempermudah akses internet dnegan meningkatkan antarmuka pengguna ke ponsel pintar, menyediakan deskripsi yang terdengar di dari layar untuk membantu tuna netra menikmati TV Online dan keterangan tambahan untuk TV Online bagi tuna rungu. Pedomna lainnya yakni membuat peralatan yang digunakan sebagai panggilan telepon internet yang dapat digunakan sebagai alat bantu dengar. Serta tombol switch atau lainnya untuk remote kontrol televisi untuk kemudahan mengakses caption pada televisi.

Wakil Presiden Yayasan Amerika Untuk Tuna netra, Paul Schroeder mengatakan para tuna netra dan tuna rungu harus menghabiskan ratusan dolar untuk membeli aksesori mahal atau perangkat lunak agar ponsel mereka lebih mudah digunakan.

"Kami berharap perusahaan-perusahaan akan segera mulai bekerja untuk membuat solusi yang tersedia dan terjangkau bagi para penyandang cacat," katanya.

Schroeder menggambarkan RUU ini sebagai perubahan hidup mengingat dia pun buta sejak kecil. "Sebagai orang yang buta, akan membawa beberapa teknologi baru yang mengubah tempat kerja, pendidikan dan rekreasi ke tangan saya," katanya.

AP/DIAN YULIASTUTI

Berita terkait

56 Siswa SMK Ini Jalani Program Backpacker dari Sekolahnya ke 20 Negara

30 hari lalu

56 Siswa SMK Ini Jalani Program Backpacker dari Sekolahnya ke 20 Negara

Selain mencari pengalaman dan ilmu di kampus-kampus tujuan, siswa santri ini juga membagikan ilmu dan pengetahuan di bidang teknologi informasi.

Baca Selengkapnya

Prabowo Tegas di Debat Capres Mau Bangun Pabrik Ponsel, Pengamat: TKDN-nya Saja

6 Februari 2024

Prabowo Tegas di Debat Capres Mau Bangun Pabrik Ponsel, Pengamat: TKDN-nya Saja

Barangkali tak dibayangkan Prabowo, pengamat telekomunikasi yang pernah bekerja di Jerman ini sebut bikin pabrik ponsel di Indonesia tidak mudah.

Baca Selengkapnya

Janji Capres Bangun Teknologi Informasi, Peneliti TII: Perlu Insentif dan Kebebasan Ekonomi

5 Februari 2024

Janji Capres Bangun Teknologi Informasi, Peneliti TII: Perlu Insentif dan Kebebasan Ekonomi

Pemerintah perlu menyediakan insentif untuk membangun dan memperkuat teknologi informasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tiga Capres soal Teknologi Informasi: Dari Bangun Pabrik hingga Penguatan SDM

5 Februari 2024

Tiga Capres soal Teknologi Informasi: Dari Bangun Pabrik hingga Penguatan SDM

Dalam debat kelima Ahad malam, tiga Capres menjelaskan pandangannya soal kedaulatan teknologi informasi.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Tunggakan Uang Kuliah di ITB, Prabowo Mau Tambah Dokter

5 Februari 2024

Top 3 Tekno: Tunggakan Uang Kuliah di ITB, Prabowo Mau Tambah Dokter

Berita dari ITB puncaki Top 3 Tekno terkini. Tapi yang mendominasi adalah berita dari debat capres yang bahas teknologi informasi dan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Teknologi Informasi di Debat Capres, Pakar di ITB Sebut 3 Tantangan Rezim Baru

4 Februari 2024

Teknologi Informasi di Debat Capres, Pakar di ITB Sebut 3 Tantangan Rezim Baru

Pakar teknologi informasi dari ITB mengatakan rezim baru perlu melakukan digitalisasi dan pencerdasan secara masif untuk transformasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

BlackBerry Raup Untung dari Layanan Keamanan Siber

21 Desember 2023

BlackBerry Raup Untung dari Layanan Keamanan Siber

BlackBerry secara mengejutkan melaporkan laba kuartalan, didukung oleh tingginya permintaan layanan keamanan siber di tengah maraknya ancaman online.

Baca Selengkapnya

AI Dimanfaatkan 198 Startup Indonesia, Wamenkominfo: Gambaran Potensi ke Depan

8 Desember 2023

AI Dimanfaatkan 198 Startup Indonesia, Wamenkominfo: Gambaran Potensi ke Depan

Data Tracxn Technologies Limited yang mencatat hingga Juni 2023 ada 198 startup Indonesia yang memanfaatkan AI dalam penyediaan layanannya.

Baca Selengkapnya

Teknologi Diharapkan Bisa Jadi Alat Pengembangan Diri Guru dan Murid

18 November 2023

Teknologi Diharapkan Bisa Jadi Alat Pengembangan Diri Guru dan Murid

Pemerintah mengajak lebih banyak masyarakat menggunakan teknologi dalam proses belajar mengajar. Harapannya lebih banyak lahir talenta digital.

Baca Selengkapnya

Jurus Kemendikbud Tingkatkan Kompetensi Guru di Bidang TIK

10 Oktober 2023

Jurus Kemendikbud Tingkatkan Kompetensi Guru di Bidang TIK

Program PembaTIK diharapkan bisa meratakan kualitas pendidikan di Indonesia melalui kreativitas para guru dalam menyajikan sistem pembelajaran.

Baca Selengkapnya