Dampak Urbanisasi dan Usia Lanjut terhadap Perubahan Iklim

Reporter

Editor

Minggu, 17 Oktober 2010 20:45 WIB

TEMPO Interaktif, Boulder - Populasi umat manusia dan segala aktivitasnya merupakan penyumbang terbesar emisi gas rumah kaca yang memicu pemanasan global. Namun para peneliti kini menemukan bahwa bukan ukuran populasi manusia saja yang berdampak pada kesehatan planet ini. Komposisi populasi dan lokasi di mana mereka tinggal juga memainkan peranan besar dalam emisi gas rumah kaca.

Urbanisasi dan usia lanjut adalah dua faktor yang amat mempengaruhi emisi gas karbon dioksida dunia selama 40 tahun mendatang. Hingga pertengahan abad ini, diperkirakan jumlah populasi dunia akan meningkat hingga lebih dari tiga miliar orang, dengan kenaikan yang amat pesat di daerah perkotaan.

Untuk mengetahui bagaimana perubahan demografi ini berdampak pada perubahan iklim, tim ilmuwan Amerika itu mengembangkan skenario pertumbuhan ekonomi, penggunaan energi dan emisi menggunakan simulasi komputer (model Populasi-Lingkungan-Teknologi atau PET).

Mereka juga menganalisis data dari survei yang mencakup 34 negara bagian dan perwakilan dari 61 persen populasi dunia untuk membuat estimasi karakteristik ekonomi dari tipe rumah tangga, termasuk suplai tenaga kerja serta kebutuhan barang konsumsi.

Secara keseluruhan, mereka menemukan, jika pertumbuhan populasi dapat mengikuti jalur pertumbuhan paling lambat yang diperkirakan oleh pakar demografi di Perserikatan Bangsa-Bangsa, pada 2050 mereka membantu memangkas 16-29 persen dari penurunan emisi yang diperlukan untuk menjaga temperatur tetap aman bagi kelangsungan hidup manusia di bumi. "Jika pertumbuhan populasi global melambat, hal itu tentu saja tak memecahkan masalah iklim. Namun itu dapat memberikan kontribusi, terutama dalam jangka panjang," kata Brian O'Neill, dari National Center for Atmospheric Research di Boulder, Colorado.

Advertising
Advertising

Tim itu menemukan bahwa pertumbuhan populasi urban dapat menyebabkan kenaikan emisi CO2 hingga 25 persen di sejumlah negara berkembang. Sebaliknya, orang usia lanjut dapat mengurangi tingkat emisi sampai 20 persen di sejumlah negara industri. Hal ini berkaitan dengan produktivitas, karena orang tua memiliki produktivitas tenaga kerja rendah, dan diasosiasikan dengan peningkatan ekonomi yang lebih lambat.

LIVESCIENCE

Berita terkait

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

1 hari lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

3 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

4 hari lalu

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

4 hari lalu

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

5 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

12 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

16 hari lalu

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

16 hari lalu

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.

Baca Selengkapnya

5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

16 hari lalu

5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

Dubai kebanjiran setelah hujan lebat melanda Uni Emirat Arab

Baca Selengkapnya

Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

21 hari lalu

Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

Maret 2024 melanjutkan rekor iklim untuk suhu udara dan suhu permukaan laut tertinggi dibandingkan bulan-bulan Maret sebelumnya.

Baca Selengkapnya