TEMPO Interaktif, Jakarta - Dalam setahun ini angka serangan program jahat (malware) terhadap perangkat bergerak meningkat secara signifikan. Ini adalah temuan vendor jaringan, Juniper Network, dalam laporannya State of Mobile Security 2010 Report.
Juniper telah membuka Pusat Ancaman Keamanan global (Juniper Global Threat Center). Pusat Riset ini akan memfokuskan pada tipe ancaman dan kelemahan utama seperti malware (virus, worm,trojan, spyware), serangan langsung (yang menyerang antar muka perangkat, serangan melalui SMS), serangan fisik, penyadapan data komunikasi, eksploitasi, dan perbuatan jahat seperti penyadapan data, penjahat online, kekerasan, dan pelecehan seksual.
Pada paruh pertama 2011 pusat riset itu akan merilis laporan State of Mobile Security 2010 Report secara lengkap. Tapi data sementara yang ditemukan adalah angka infeksi akibat program jahat meningkat signifikan. "Malware meningkat sebanyak 250 persen dari 2009 ke 2010," ujar Senior Technical Consultant Juniper Networks Mochammad Irzan di Jakarta pada Selasa lalu.
Sebanyak 61 persen ponsel pintar disebutkan telah terinfeksi spyware dan memungkinkan penyadapan komunikasi dari perangkatnya. Sebanyak 20 persen mengaku pernah mengirimkan foto atau video dirinya dalam keadaan bugil atau setengah bugil dari perangkat bergerak. Sedangkan 17 persen adalah serangan trojan SMS yang membebankan biaya pada pemilik perangkat bergerak tersebut.
Chief Mobile Security Evangelist Juniper Network Daniel V Hoffman dalam siaran persnya menyatakan banyak pengguna ponsel pintar mengakses berkas pekerjaan, menyimpan informasi pribadi, melakukan transaksi perbankan dan mengunduh aplikasi. "Ponsel pintar masih terancam oleh serangan dan ekslpoitasi tingkat rendah, Juniper memastikan keamanan pada tingkat tertinggi," ujarnya.
DIAN YULIASTUTI