A380 Pesawat Superjumbo Proyek Ambisius Eropa  

Reporter

Editor

Kamis, 4 November 2010 12:43 WIB

AP/Wong Maye-E
TEMPO Interaktif, Jakarta -Pesawat Qantas A380 mengalami kerusakan mesin saat terbang dari Changi, Singapura menuju Sydney, Australia pada Kamis (4/11). Pesawat superjumbo yang memiliki kapasitas maksimal 840 penumpang itu akhirnya kembali ke Singapura.

Menurut laporan terakhir salah satu dari dua mesin di sayap kiri terbakar. Serpihannya tercecer di kawasan industri di Batam. Begitu mendarat di Changi, sebanyak enam mobil pemadam kebakaran langsung mengelilingi, cairan warna cokelat disemprot ke pesawat tersebut. Belum diketahui penyebab kerusakan salah satu mesin itu. Yang pasti, seluruh penumpang dan awak pesawat selamat.
Pesawat A380 memiliki empat mesin buatan Rolls-Royce. Dalam catatan Tempo, pesawat ini pertama kali diperkenalkan ke publik pada 18 Januari 2005. Namun baru mengudara untuk pertama kalinya pada 25 Oktober 2007 oleh maskapai Singapore Airlines.

Proyek pembuatan A380 adalah proyek pembuatan pesawat penumpang paling ambisius yang pernah ada, sebab pesawat itu superbesar dan supercanggih. “Bersama Airbus, Eropa menorehkan tinta emas sejarah,” kata Noel Forgeard, presiden yang sekarang menjabat sebagai co-Chief Executive Officer Airbus, waktu itu.

Pesawat A380 ini lebih luas 50 persen dari Boeing 747-400 jumbo jet. Di dalamnya terdapat 12 kamar mewah dengan kursi yang bisa disesuaikan dan sebuah tempat tidur. pesawat ini mampu melaju hingga 0,89 March alias 1.080 kilometer per jam. Tak heran bila harga satu pesawat ini dibanderol US$346,3 juta atau sekitar Rp3 trilun.


A380 memang sebuah proyek kebanggaan Eropa. Di balik pembuatan burung raksasa itu, terlibat empat negara Eropa—Prancis, Inggris, Jerman, dan Spanyol—yang tergabung dalam European Aerospace and Defense Company (EADS). Sebagai pemegang 80 persen saham utama di perusahaan ini, keempatnya harus merogoh kocek hingga 10,7 miliar euro atau sekitar Rp 127,33 triliun untuk pengembangan A380.

Kabinnya yang selebar 7 meter dan sepanjang 70 meter mampu menampung 555 penumpang. Kalau perlu, penumpang bisa ditambah menjadi 840 orang—33 persen lebih banyak dari kapasitas Boeing 747. Menariknya, dengan kapasitas lebih besar, A380 justru 15 persen lebih ringan dibanding 747. Ini berkat 40 persen rangka pesawat yang terbuat dari bahan komposit karbon mutakhir yang lebih ringan.

Untuk mengurangi bobot pesawat, Airbus juga memindahkan titik keseimbangan (center of gravity) sekitar 6 persen ke belakang. Dengan teknik ini, dapat dihemat ruang sekitar 40 meter persegi di sekitar daerah ekor kemudi naik-turun (horizontal stabilizer).

Saat ini di dunia hanya ada 52 pesawat A380 yang dimiliki empat maskapai yakni, Singapore Airlines, Emirates, Air France dan Qantas.

POERNOMO GR | BERBAGAI SUMBER

Berita terkait

KNKT Investigasi Penyebab Kecelakaan di Km 58 Tol Jakarta-Cikampek, Ini Tugas Investigator KNKT

24 hari lalu

KNKT Investigasi Penyebab Kecelakaan di Km 58 Tol Jakarta-Cikampek, Ini Tugas Investigator KNKT

KNKT memiliki investigator dan sekretariat untuk membantu proses investigasi kecelakaan di Indonesia, termasuk di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek.

Baca Selengkapnya

Selandia Baru akan Sita Kotak Hitam LATAM Boeing 787

55 hari lalu

Selandia Baru akan Sita Kotak Hitam LATAM Boeing 787

Komisi Investigasi Kecelakaan Transportasi Selandia Baru (TAIC) akan menyita kotak hitam penerbangan LATAM Airlines Boeing 787.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

59 hari lalu

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

KNKT menjelaskan kronologi pilot-kopilot Maskapai Batik Air tertidur saat terbangkan pesawat dari Kendari ke Jakarta. Ada 153 penumpang dalam pesawat.

Baca Selengkapnya

MH370 Hilang Tanpa Jejak, Berikut Fakta-fakta Menarik di Balik Peristiwa Tragis Itu

7 Maret 2024

MH370 Hilang Tanpa Jejak, Berikut Fakta-fakta Menarik di Balik Peristiwa Tragis Itu

Pesawat MH370 hilang dalam penerbangan dari Kuala Lumpur, Malaysia ke Cina. Sepuluh tahun berlalu, jejaknya masih misterius.

Baca Selengkapnya

10 Tahun Misteri Hilangnya Pesawat MH370, Malaysia Akan Cari Lagi

4 Maret 2024

10 Tahun Misteri Hilangnya Pesawat MH370, Malaysia Akan Cari Lagi

Pemerintah Malaysia mendorong pencarian baru atas pesawat Malaysia Airlines penerbangan MH370 yang hilang misterius 10 tahun lalu

Baca Selengkapnya

Bawa 12 Penumpang, Pesawat Smart Air PK-SNJ Kecelakaan di Bandara Aminggaru Papua

5 Februari 2024

Bawa 12 Penumpang, Pesawat Smart Air PK-SNJ Kecelakaan di Bandara Aminggaru Papua

Pesawat Smart Air PK-SNJ mengalami kecelakaan di Bandara Aminggaru, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah

Baca Selengkapnya

Pesawat Sewaan yang Angkut Pengusaha Rusia Jatuh di Afghanistan, Dua Tewas

22 Januari 2024

Pesawat Sewaan yang Angkut Pengusaha Rusia Jatuh di Afghanistan, Dua Tewas

Enam warga Rusia yang naik pesawat carter dari Thailand, jatuh di Afghanistan.

Baca Selengkapnya

Pesawat Sewaan Rusia Berisi 6 Penumpang Hilang di Afghanistan

21 Januari 2024

Pesawat Sewaan Rusia Berisi 6 Penumpang Hilang di Afghanistan

Sebuah pesawat sewaan teregistrasi Rusia dengan enam orang di dalamnya menghilang dari layar radar di Afghanistan.

Baca Selengkapnya

Pesawat Korean Air dan Cathay Pacific Bertabrakan Sayap di Bandara Jepang

17 Januari 2024

Pesawat Korean Air dan Cathay Pacific Bertabrakan Sayap di Bandara Jepang

Pesawat Korean Air menabrak pesawat Cathay Pacific yang kosong saat sedang meluncur di bandara Jepang yang dilanda salju. Sayap pesawat Korean Air rusak.

Baca Selengkapnya

5 Serba-serbi Film Netflix Society of the Snow

16 Januari 2024

5 Serba-serbi Film Netflix Society of the Snow

Film Society of the Snow di Netflix mengangkat kisah nyata kecelakaan pesawat dan bertahan hidup sampai terpaksa menjadi kanibal

Baca Selengkapnya