Tiga Letusan Gunung Berapi Paling Mematikan

Reporter

Editor

Jumat, 5 November 2010 14:16 WIB

Ilustrasi Gunung Meletus.
TEMPO Interaktif, Jakarta -Indonesia merupakan negara dengan jumlah gunung berapi terbanyak di dunia, yaitu 76 gunung. Tidak mengherankan jika letusan paling mematikan juga terjadi di Bumi Nusantara.

Letusan paling dahsyat dalam era modern adalah Gunung Tambora di Sumbawa. Menurut pakar gunung berapi asal Australia John Seach, Tambora meletus pada 5 April 1815, yang terdengar sampai Sumatera yang jaraknya 2.000 kilometer di timur.

Dampaknya luar biasa. Abu yang dihembuskan gunung setinggi 4.300 meter itu menutup sinar surya. Membuat suhu anjlok di titik 3 derajat celsius. "Eropa lewati satu tahun tanpa musim panas, dan India gagal panen," ujarnya dalam situs Volcanolive.com. .

Sebanyak 100 kilometer kubik magma ditambah awan panas langsung menewaskan 10 ribu penduduk sekitar. Jumlah korban berlipat jadi 92 ribu akibat hempasan tsunami setinggi 10 meter. "Jika ditambah korban akibat penyakit dan kelaparan, bisa mencapai 117 ribu," kata pakar yang telah mendaki 180 gunung berapi di seluruh belahan Bumi ini. Peristiwa ini menjadikan Tambora sebagai penyebab bencana kelaparan terparah di abad XIX.

Enam puluh delapan tahun kemudian, pada 27 Agustus 1883, terjadi letusan hebat lain di antara Selat Sunda. Gelegarnya terdengar hingga Australia, 3.500 kilometer arah tenggara, dan tercatat sebagai letusan terbesar sepanjang sejarah. Sementara alat pencatat gelombang atau barograf di seluruh dunia mencatat gelombang yang ditimbulkan Krakatau sampai 7 kali mengelilingi dunia. Suhu turun sampai 1,2 derajat celsius sepanjang tahun itu, dan iklim baru kembali normal setelah lima tahun.

Pemerintah Kolonial Belanda mencatat korban letusan sebanyak 36.417 orang. Kebanyakan akibat tsunami 30 meter yang menyapu Banten dan Lampung.

Profesor Departemen Ilmu Bumi Universitas Columbia, Amerika Serikat, William Henke, menempatkan Krakatau sebagai letusan paling terdahsyat. Diikuti Gunung Pelee di Martinique, Karibia yang menelan 29 ribu jiwa pada 1902, dan Nevada del Ruiz di Kolombia dengan 23 ribu korban pada 1985.

Namun, letusan gunung berapi terdahsyat terjadi di Sumatera bagian utara, sekitar 69 ribu-77 ribu tahun lalu. "Tidak bisa dibandingkan dengan apa pun di dunia," ujar pakar gunung berapi Australia, Profesor Ray Cast. Partikel dari letusannya bertahan di udara selama enam tahun.

Letusan itu nyaris memusnahkan warga bumi, yang kala itu dihuni Neanderthal di Eropa, Homo erectus, dan Homo floresiensis di Asia. Jumlah manusia diperkirakan hanya 10 ribu dan tersebar di kelompok-kelompok kecil di Afrika dan sebagian kecil di India. "Kita hampir saja punah karena Toba," ujarnya.

VOLCANO LIVE | ARTICLES EXTRA | REZA M

Berita terkait

3 Perbedaan Gunung Ruang dan Gunung Raung

9 hari lalu

3 Perbedaan Gunung Ruang dan Gunung Raung

Dengan perbedaan signifikan dalam lokasi, aktivitas vulkanik, dan dampak lingkungan, Gunung Ruang dan Gunung Raung menunjukkan perbedaannya.

Baca Selengkapnya

Sekilas Nama Mirip, Jangan Salah Bedakan Gunung Ruang dan Gunung Raung

9 hari lalu

Sekilas Nama Mirip, Jangan Salah Bedakan Gunung Ruang dan Gunung Raung

Gunung Ruang dan Gunung Raung, meskipun memiliki nama yang mirip merupakan dua gunung berapi yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

13 hari lalu

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

Penutupan Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara diperpanjang hingga Senin, 22 April 2024 akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Seluruh Penerbangan Wings Air Ternate-Manado Tidak Dioperasikan

16 hari lalu

Seluruh Penerbangan Wings Air Ternate-Manado Tidak Dioperasikan

Seluruh aktivitas penerbangan pesawat Wings Air rute Ternate - Manado PP pada Kamis tidak dioperasikan pasca Gunung Raung erupsi.

Baca Selengkapnya

Perkebunan Glenmore, Secuil Jejak Skotlandia di Ujung Timur Jawa

31 Desember 2022

Perkebunan Glenmore, Secuil Jejak Skotlandia di Ujung Timur Jawa

Perkebunan Glenmore tempat mereka bekerja itu berada di Desa Margomulyo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Beji Antaboga, Wisata Religi 5 Agama di Kaki Gunung Raung

22 Desember 2022

Beji Antaboga, Wisata Religi 5 Agama di Kaki Gunung Raung

Beji Antaboga dapat ditempuh dua jam perjalanan dari pusat Kota Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Status Gunung Raung Naik Jadi Waspada, Ini Penjelasan Bahayanya

29 Juli 2022

Status Gunung Raung Naik Jadi Waspada, Ini Penjelasan Bahayanya

Badan Geologi akhirnya menaikkan status aktivitas Gunung Raung di Jawa Timur dari Normal menjadi Waspada hari ini, Jumat 29 Juli 2022.

Baca Selengkapnya

Berstatus Normal, Gunung Raung Tiba-tiba Erupsi

28 Juli 2022

Berstatus Normal, Gunung Raung Tiba-tiba Erupsi

Erupsi Gunung Raung bukan disebabkan aktivitas pergerakan magma.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi Wisata ini Kerap Jadi Spot Olahraga Paralayang

13 Juni 2022

5 Destinasi Wisata ini Kerap Jadi Spot Olahraga Paralayang

Lima destinasi wisata alam ini sering menjadi lokasi olahraga paralayang. Di mana saja?

Baca Selengkapnya

Gunung Raung Kembali Normal, PVMBG: Pendaki Jangan ke Puncak

10 Agustus 2021

Gunung Raung Kembali Normal, PVMBG: Pendaki Jangan ke Puncak

Gunung Raung alias Rawon merupakan gunung api strato berkaldera setinggi 3.332 meter dari permukaan laut.

Baca Selengkapnya