Hub anyar ini menjadi satu dari dua hub global yang menempati area seluas 14 ribu meter persegi, dan akan mengelola lebih dari 110 ribu meter kubik kargo pertahun dari 50 supplier lebih di 17 negara dan mendistribusikannya ke lebih dari 170 pelanggan di 31 negara, termasuk Indonesia.
Bruno Lesage, Direktur Hub Asia Schneider Electric, mengatakan keahlian mereka dalam hal tenaga listrik, data center, permesinan, kendali bangunan, dan keamanan fisik, memungkinkan untuk membangun solusi pengelolaan energi yang "cerdas" ini.
"Schneider Electric Energy Efficient Hub membuat kita dapat menghemat energi hingga lebih dari 30 persen pertahun, setara dengan US$ 68 ribu," ujar Bruno.
Energy Efficient Hub ini memungkinkan energi yang terbuang maupun yang tak terdeteksi dapat dimonitor dan ditindaklanjuti. Hal ini memungkinkan karena adanya real-time tracking atas kondisi tenaga listrik untuk menghasilkan data mentah seperti alokasi konsumsi listrik, analisa kualitas tenaga listrik serta daya tahan dan tren.
"Ini akan menghasilkan laporan seperti biaya energi dan laporan load profile," katanya.
DIM