Kuba Kritik Video Game Amerika yang Mencoba Bunuh Castro

Reporter

Editor

Kamis, 11 November 2010 07:55 WIB

TEMPO Interaktif, Havana - Sebuah video game buatan Amerika Serikat yang para pemainnya bisa mencoba membunuh sosok pemimpin revolusioner Kuba Fidel Castro memicu protes dari Kuba.

"Apa yang tidak mampu dilakukan pemerintah Amerika Serikat dalam 50 tahun, kini dilakukan Amerika secara maya," ujar sebuah situs yang dikelola pemerintah Kuba, www.cubadebate.cu.

Pengelola situs www.cubadebate.cu menilai permainan "Call of Duty: Black Ops" yang dibuat Activision Blizzard Inc mengagungkan upaya membunuh Castro dan 'merangsang tindakan sosiopatik' di antara generasi muda Amerika.

Dalam permainan yang mengambil latar Perang Dingin itu, pemain mengirim tentara ke Rusia, Vietnam, dan Kuba. Saat tentara tersebut bertempur di jalanan kota Havana, mereka menembak musuh sambil mengejar Castro.

Menurut para pejabat Kuba, permainan tersebut mencerminkan kenyataan. Sebab, menurut mereka, Amerika Serikat sudah lebih dari 600 kali mencoba membunuh Castro sejak Castro berkuasa pada 1959 lewat revolusi Kuba.

Kuba terletak sekitar 145 kilometer dari Florida, Amerika Serikat.

Meski dikritik, permainan yang sering dikenal dengan sebutan "Call of Duty" tersebut diperkirakan akan laris setelah diluncurkan pada Selasa (9/11).

Castro, 84 tahun, memimpin Kuba selama 49 tahun sebelum mundur karena masalah kesehatan pada 2008. Kini, aktivitas Castro di antaranya menulis kolom di media massa Kuba mengenai masalah internasional.

Adik Castro, Raul Castro, menggantikan Castro sebagai presiden Kuba.

REUTERS| KODRAT SETIAWAN

Berita terkait

Pesatnya Tren Teknologi Jadikan Industri Game Nasional Prospektif

21 Oktober 2017

Pesatnya Tren Teknologi Jadikan Industri Game Nasional Prospektif

Produsen komputer, Acer, menilai, dalam beberapa tahun, industri game di Indonesia akan tumbuh.

Baca Selengkapnya

Dua Game Indonesia Jadi Nominasi IMGA SEA

13 September 2017

Dua Game Indonesia Jadi Nominasi IMGA SEA

Alegrium mengumumkan dua game karyanya, yakni Almighty dan Icon Pop Quiz 2, menerima nominasi People's Choice Awards dalam kedua IMGA SEA

Baca Selengkapnya

Beralih ke Xbox One X, Microsoft Hentikan Penjualan Xbox One

27 Agustus 2017

Beralih ke Xbox One X, Microsoft Hentikan Penjualan Xbox One

Microsoft telah menghentikan produksi Xbox One beberapa bulan sebelum penghentian penjualan konsol Xbox One.

Baca Selengkapnya

LG Akan Pamerkan 2 Monitor Gaming di IFA 2017

23 Agustus 2017

LG Akan Pamerkan 2 Monitor Gaming di IFA 2017

LG melengkapi kedua gaming monitornya ini dengan refresh rate 144Hz dan 240Hz.

Baca Selengkapnya

Formula 1 Luncurkan Kejuaraan Dunia eSports

22 Agustus 2017

Formula 1 Luncurkan Kejuaraan Dunia eSports

Formula One mengumumkan peluncuran seri eSports yang akan berlangsung dari bulan September sampai November.

Baca Selengkapnya

Bahaya Permainan Video bagi Otak, Parkinson dan Alzheimer

16 Agustus 2017

Bahaya Permainan Video bagi Otak, Parkinson dan Alzheimer

Bermain video game jenis aksi tidak baik bagi kesehatan otak karena akan mengurangi daya ingat.

Baca Selengkapnya

Game 'Where is My Water? 2' Dipakai untuk Memata-matai Anak-anak  

11 Agustus 2017

Game 'Where is My Water? 2' Dipakai untuk Memata-matai Anak-anak  

Amanda Rushing, ibu dua anak yang tinggal di California, menuntut perusahaan animasi Walt Disney atas tuduhan pelanggaran privasi anak-anak.

Baca Selengkapnya

Fokus ke Game, Acer Perluas Lini Predator

10 Agustus 2017

Fokus ke Game, Acer Perluas Lini Predator

Acer mengincar posisi teratas pasar perangkat game di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Paris Pertimbangkan Video Game Masuk Cabang Olimpiade 2024

9 Agustus 2017

Paris Pertimbangkan Video Game Masuk Cabang Olimpiade 2024

Presiden komite tender Olimpiade Paris mengatakan diskusi akan
digelar untuk membahas prospek gamer bersaing untuk emas
Olimpiade.

Baca Selengkapnya

Penelitian: Video Game Kekerasan Picu Perilaku Agresif

4 Agustus 2017

Penelitian: Video Game Kekerasan Picu Perilaku Agresif

Para orang tua sebaiknya berhati-hati jika anak gemar main video game yang bertema kekerasan.

Baca Selengkapnya