Vitamin C Generasi Baru Larut dalam Lemak

Reporter

Editor

Jumat, 12 November 2010 17:06 WIB

www.sxc.hu

TEMPO Interaktif, Jakarta - Vitamin C selama ini dikenal sebagai zat yang larut di dalam air, namun kini ada vitamin C yang dapat larut di dalam lemak, sehingga bisa tahan di dalam tubuh lebih lama.

Dokter dari Consumer Health Division PT Kalbe Farma, Tbk. Helmin Agustina mengatakan variasi dan bentuk vitamin C terus berkembang dari tahun ke tahun. Setelah membuat suplemen Ester- C beberapa tahun lalu, kini industri farmasi dikenalkan dengan vitamin C generasi terbaru, yakni Pureway-C. “Ini adalah suplemen Vitamin C yang mudah diserap tubuh melalui sel lemak," kata Helmin, hari ini. "Bekerja lebih cepat dan bertahan lebih lama dibandingkan vitamain C sebelumnya."

Pureway-C yang larut dalam lemak bisa bertahan hingga 24 jam di dalam tubuh, sementara vitamin C yang larut dalam air hanya bertahan empat jam. Vitamin C generasi baru ini juga tidak menimbulkan efek samping seperti batu ginjal dan sakit lambung.

Helmin mengatakan Pureway-C yang mengandung metabolic lipid yang bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan bioavailabilitas, distribusi, absorbsi, dan biopotensi. “Daya kerjanya cepat dan kemampuan antioksidannya lebih tinggi dibandingkan vitamin C biasa, seperti Kalsium Askorbat dan Vitamin C ter-Ester,” ujarnya

Keistimewaan lain Pureway-C adalah dapat dikombinasikan dengan vitamin lainnya. Fungsi dari vitamin lain yang dikombinasikan misalnya dengan Vitamin B kompleks dan Zinc juga menjadi lebih efektif karena mudah terserap di tubuh melalui lemak.

Vitamin C di dalam tubuh berfungsi untuk menjaga struktur kolagen, yaitu sejenis protein yang menghubungkan semua jaringan serabut, kulit, urat, tulang rawan, dan jaringan lain di tubuh manusia. “Vitamin C juga penting untuk membantu penyerapan zat besi dan mempertajam kesadaran,” kata Helmin.

Dari penelitian Angka Kecukupan Gizi (AKG), kebutuhan vitamin C untuk rata-rata orang Indonesia dalam kondisi sehat sebesar 90 miligram. Kebutuhan tersebut akan meningkat dua kali lipat dalam kondisi cuaca ekstrim.

Rini Kustiani

Berita terkait

JK: Inovasi Itu Bermakna Kalau Bisa Dikomersialkan

28 Agustus 2019

JK: Inovasi Itu Bermakna Kalau Bisa Dikomersialkan

JK mengatakan Indonesia masih memiliki banyak sektor yang berpotensi untuk terus dikembangkan.

Baca Selengkapnya

Kaleidoskop 2017 Sains: Penemuan Baru dan Produk Digital Terhebat

28 Desember 2017

Kaleidoskop 2017 Sains: Penemuan Baru dan Produk Digital Terhebat

Penemuan baru sains tahun ini, dari katak yang menyala di kegelapan hingga pembuktian teori Einstein.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ajak Bisnis Startup Indonesia Buat Inovasi Lokal

28 September 2017

Jokowi Ajak Bisnis Startup Indonesia Buat Inovasi Lokal

Jokowi menghadiri acara yang digelar oleh Bubu.com sebagai wujud kepedulian terhadap bisnis startup digital di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Penemuan Patung Kepala Dongkrak Potensi Wisata Umbul Tirtomulyo di Klaten

19 September 2017

Penemuan Patung Kepala Dongkrak Potensi Wisata Umbul Tirtomulyo di Klaten

Penemuan Patung Kepala Dongkrak Potensi Wisata Umbul Tirtomulyo di Klaten

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UI Bikin Pengganti Minyak Ikan dari Limbah Ampas Tahu

15 Agustus 2017

Mahasiswa UI Bikin Pengganti Minyak Ikan dari Limbah Ampas Tahu

Lima mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Depok, mengembangkan Aspergyomega, suplemen pengganti minyak ikan, dari limbah ampas tahu dan onggok.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Temukan Alakantuk, Alat Untuk Mengurangi Kecelakaan

26 Juni 2017

Mahasiswa Temukan Alakantuk, Alat Untuk Mengurangi Kecelakaan

Tiga mahasiswa jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Malang, menemukan alat untuk meminimalisasi kecelakaan di jalan raya.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Unair Bikin Alat Penurun Kadar Logam Berat pada Kerang

19 Juni 2017

Mahasiswa Unair Bikin Alat Penurun Kadar Logam Berat pada Kerang

Lima mahasiswa Universitas Airlangga di Surabaya menemukan inovasi untuk menurunkan kandungan logam berat pada kerang agar aman dikonsumsi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UNAIR Temu Pembasmi Bakteri Toilet dari Daun Sirih

6 Juni 2017

Mahasiswa UNAIR Temu Pembasmi Bakteri Toilet dari Daun Sirih

Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya membuat pembasmi bakteri toilet dari ekstrak daun sirih.

Baca Selengkapnya

Bantu Wilayah Gempa, Unsyiah Ciptakan Pengolah Air Tenaga Surya  

29 Maret 2017

Bantu Wilayah Gempa, Unsyiah Ciptakan Pengolah Air Tenaga Surya  

Alat pengolah air tenaga surya buatan Unsyiah ini mengandalkan tiga penyaring.

Baca Selengkapnya

Potensi Luar Biasa Lampu LED yang Layak Anda Ketahui

7 Maret 2017

Potensi Luar Biasa Lampu LED yang Layak Anda Ketahui

Revolusi kota cerdas memperluas penggunaan lampu jalan LED. Kalangan bisnis dapat memanfaatkannya .

Baca Selengkapnya