TEMPO Interaktif, Jakarta - Vitamin C selama ini dikenal sebagai zat yang larut di dalam air, namun kini ada vitamin C yang dapat larut di dalam lemak, sehingga bisa tahan di dalam tubuh lebih lama.
Dokter dari Consumer Health Division PT Kalbe Farma, Tbk. Helmin Agustina mengatakan variasi dan bentuk vitamin C terus berkembang dari tahun ke tahun. Setelah membuat suplemen Ester- C beberapa tahun lalu, kini industri farmasi dikenalkan dengan vitamin C generasi terbaru, yakni Pureway-C. “Ini adalah suplemen Vitamin C yang mudah diserap tubuh melalui sel lemak," kata Helmin, hari ini. "Bekerja lebih cepat dan bertahan lebih lama dibandingkan vitamain C sebelumnya."
Pureway-C yang larut dalam lemak bisa bertahan hingga 24 jam di dalam tubuh, sementara vitamin C yang larut dalam air hanya bertahan empat jam. Vitamin C generasi baru ini juga tidak menimbulkan efek samping seperti batu ginjal dan sakit lambung.
Helmin mengatakan Pureway-C yang mengandung metabolic lipid yang bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan bioavailabilitas, distribusi, absorbsi, dan biopotensi. “Daya kerjanya cepat dan kemampuan antioksidannya lebih tinggi dibandingkan vitamin C biasa, seperti Kalsium Askorbat dan Vitamin C ter-Ester,” ujarnya
Keistimewaan lain Pureway-C adalah dapat dikombinasikan dengan vitamin lainnya. Fungsi dari vitamin lain yang dikombinasikan misalnya dengan Vitamin B kompleks dan Zinc juga menjadi lebih efektif karena mudah terserap di tubuh melalui lemak.
Vitamin C di dalam tubuh berfungsi untuk menjaga struktur kolagen, yaitu sejenis protein yang menghubungkan semua jaringan serabut, kulit, urat, tulang rawan, dan jaringan lain di tubuh manusia. “Vitamin C juga penting untuk membantu penyerapan zat besi dan mempertajam kesadaran,” kata Helmin.
Dari penelitian Angka Kecukupan Gizi (AKG), kebutuhan vitamin C untuk rata-rata orang Indonesia dalam kondisi sehat sebesar 90 miligram. Kebutuhan tersebut akan meningkat dua kali lipat dalam kondisi cuaca ekstrim.
Rini Kustiani
Berita terkait
JK: Inovasi Itu Bermakna Kalau Bisa Dikomersialkan
28 Agustus 2019
JK mengatakan Indonesia masih memiliki banyak sektor yang berpotensi untuk terus dikembangkan.
Baca SelengkapnyaKaleidoskop 2017 Sains: Penemuan Baru dan Produk Digital Terhebat
28 Desember 2017
Penemuan baru sains tahun ini, dari katak yang menyala di kegelapan hingga pembuktian teori Einstein.
Baca SelengkapnyaJokowi Ajak Bisnis Startup Indonesia Buat Inovasi Lokal
28 September 2017
Jokowi menghadiri acara yang digelar oleh Bubu.com sebagai wujud kepedulian terhadap bisnis startup digital di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPenemuan Patung Kepala Dongkrak Potensi Wisata Umbul Tirtomulyo di Klaten
19 September 2017
Penemuan Patung Kepala Dongkrak Potensi Wisata Umbul Tirtomulyo di Klaten
Baca SelengkapnyaMahasiswa UI Bikin Pengganti Minyak Ikan dari Limbah Ampas Tahu
15 Agustus 2017
Lima mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Depok, mengembangkan Aspergyomega, suplemen pengganti minyak ikan, dari limbah ampas tahu dan onggok.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Temukan Alakantuk, Alat Untuk Mengurangi Kecelakaan
26 Juni 2017
Tiga mahasiswa jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Malang, menemukan alat untuk meminimalisasi kecelakaan di jalan raya.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Unair Bikin Alat Penurun Kadar Logam Berat pada Kerang
19 Juni 2017
Lima mahasiswa Universitas Airlangga di Surabaya menemukan inovasi untuk menurunkan kandungan logam berat pada kerang agar aman dikonsumsi.
Baca SelengkapnyaMahasiswa UNAIR Temu Pembasmi Bakteri Toilet dari Daun Sirih
6 Juni 2017
Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya membuat pembasmi bakteri toilet dari ekstrak daun sirih.
Bantu Wilayah Gempa, Unsyiah Ciptakan Pengolah Air Tenaga Surya
29 Maret 2017
Alat pengolah air tenaga surya buatan Unsyiah ini mengandalkan tiga penyaring.
Baca SelengkapnyaPotensi Luar Biasa Lampu LED yang Layak Anda Ketahui
7 Maret 2017
Revolusi kota cerdas memperluas penggunaan lampu jalan LED. Kalangan bisnis dapat memanfaatkannya .
Baca Selengkapnya