Cacing Aneh Penghuni Laut Sulawesi

Reporter

Editor

Selasa, 30 November 2010 10:00 WIB

Teuthidodrilus samae, sejenis squidworm atau cacing cumi. Foto:news.sciencemag.org

TEMPO Interaktif, San Cruz - Cekungan di Laut Sulawesi ternyata menyimpan makhluk aneh, sejenis annelida atau cacing berbuku dengan tentakel panjang yang tumbuh di kepalanya. Spesies baru yang dinamai Teuthidodrilus samae itu adalah squidworm atau cacing cumi karena binatang tersebut memiliki banyak tentakel, seperti cumi-cumi.

Cacing berukuran 9,4 sentimeter itu sebenarnya jauh lebih cantik dan anggun dari seekor cacing maupun cumi-cumi. Dua tentakel di bagian depan mengulir bak tanduk. Delapan tentakel lainnya menjulang tinggi di atas tubuhnya, hampir sama atau bahkan jauh lebih panjang dari tubuhnya.

Barisan struktur mirip sirip tipis yang tumbuh berselang-seling di kedua sisi tubuhnya membantu binatang itu mengendalikan arah. Binatang yang berenang tegak tersebut memiliki enam pasang organ leher melengkung yang membantunya merasakan dan mencium di bawah air.

Berdasarkan video dan analisis spesimen, Osborn menggolongkan spesies itu ke dalam famili Acrocirridae, berkerabat dekat dengan cacing pengebom Swima bombiviridis dan Tawi-tawi. Mengingat bentuknya yang begitu berbeda dibanding "saudara" lainnya, T. samae dimasukkan ke genus baru.

Annelida itu ditemukan dalam sebuah ekspedisi menggunakan robot selam yang dikendalikan dari jarak jauh (ROV) pada Oktober 2007. Tim ilmuwan yang dipimpin oleh Karen Osborn dari Scripps Institution of Oceanography di California, Amerika, itu menemukan T. samae pada kedalaman 2,8 kilometer. "Ini begitu menggairahkan karena binatang itu begitu berbeda dari spesies yang telah dideskripsikan sebelumnya, dengan perangkat kepala yang menakjubkan," kata Osborn.

Cacing cumi biasanya hidup di kedalaman 100-200 meter di dasar laut. Lapisan tersebut banyak dihuni oleh fauna dan flora yang ternyata belum dipelajari selama ini. Selama ini kawasan yang dikenal sebagai Coral Triangle tersebut tak "terjamah" karena peralatan untuk mengumpulkan sampel atau mengais dasar laut dalam itu tak dapat menjangkaunya. Spesimen yang bisa diangkat ke permukaan kerap rusak, sehingga tak dapat digunakan atau dikenali.

Dalam eksplorasi yang dipublikasikan dalam jurnal Biology Letters itu, tim Osborn mengumpulkan tujuh spesimen annelida. ROV Max Rover Global Explorer, yang dioperasikan dari kapal riset Filipina BRP Hydrographer Presvitero, melakukan observasi langsung di kolam air dalam itu, yang direkam dengan sebuah video berdefinisi tinggi. ROV juga dilengkapi alat penyedot high flow, sehingga dapat mengambil fauna kecil tanpa membuatnya hancur.

"Ketika mengeksplorasi kolom air dalam ini, saya memperkirakan lebih dari separuh binatang yang kami temukan adalah spesies baru yang belum pernah dideskripsikan," ujarnya.

Meski bertampang menyeramkan, cacing ini tampaknya bukan binatang pemangsa yang ganas. Dia hanya memakan "salju laut" alias sisa-sisa tumbuhan dan binatang mikroskopis yang tenggelam serta material feses dan lendir. "Meski cuma 'sampah', makanannya kaya nutrisi," kata Osborn.

TJANDRA DEWI | RSBL | NATURE

Berita Terpopuler Lainnya:

Kekalahan Terburuk Mourinho

Advertising
Advertising

Madrid Dipermalukan Barca, Mourinho Masih Bisa Omong Besar

Nyamuk Malaria Tertarik Bau Keringat

FPI: Kalau Miyabi Mau Belajar Ngaji, Kami Terima

Berita terkait

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

17 Januari 2024

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

Di Papua ada kanguru yang bentuknya mirip beruang. Alih-alih suka melompat seperti kanguru darat, dingiso lebih banyak habiskan waktu di pohon.

Baca Selengkapnya

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

17 Januari 2024

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

Tidak semua kanguru suka melompat. Di Papua ada kanguru pandai memanjat yang hidup di pohon.

Baca Selengkapnya

Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

1 November 2023

Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

Raline Shah dan keluarganya diduga memburu serta memelihara satwa langka. Netizen ramai tunjukkan bukti jejak digital.

Baca Selengkapnya

Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

16 Februari 2023

Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

Dua ekor singa berkelahi hingga menabrak sebuah mobil Yaris merah di Taman Safari Indonesia Prigen, Jawa Timur menjadi sorotan belum lama ini.

Baca Selengkapnya

Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

20 Januari 2023

Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

Taman Hutan Raya Sinjai pastikan keberadaan anoa setelah menghilang 20 tahun lewat kamera intai. Perlu studi lanjutan untuk hitung populasi.

Baca Selengkapnya

Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

9 Januari 2023

Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

Jurong Bird Park yang dikelola Mandai Wildlife Reserve merupakan taman burung terbesar di Asia dan melindungi banyak satwa langka.

Baca Selengkapnya

BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

25 Januari 2022

BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

BBKSDA mendapatkan informasi kepemilikan satwa langka oleh Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana dari KPK usai mengeledah rumah yang bersangkutan

Baca Selengkapnya

KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

1 September 2021

KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

Resor KSDA Agam akan segera melepaskan kembali kura-kura kaki gajah langka itu ke habitatnya.

Baca Selengkapnya

Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

1 Juli 2021

Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

Petugas Kamboja menggerebek rumah di Phnom Penh untuk menyelamatkan seekor singa berusia 18 bulan yang telah dicabut taring dan cakarnya.

Baca Selengkapnya

Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

12 Juni 2021

Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

Setelah 7 Tahun, Taman Burung Taman Mini Indonesia Indah (TMII) akhirnya berhasil menetaskan telur elang Jawa.

Baca Selengkapnya