TEMPO Interaktif, Cancun - Sebuah riset internasional yang meneliti tentang perubahan iklim menyimpulkan temperatur dunia akan melonjak 4 derajat celcius pada 2060. Studi yang nantinya akan digunakan sebagai acuan pertimbangan dalam konferensi perubahan iklim di Cancun, Meksiko ini dilakukan oleh sebuah tim yang dipimpin Universitas Oxford, Inggris.
Ketua tim peneliti Mark New mengatakan naiknya suhu bumi ini akan mengganggu ketersediaan makanan dan air di berbagai belahan dunia. "Sangat sulit untuk menurunkan temperatur dunia hanya meskipun hanya dua derajat saja," kata New, seperti dikutip Reuters, hari ini.
Salah satu penyebab meningkatnya temperatur bumi, kata dia, disebabkan emisi gas rumah kaca atau zat karbon yang dihasilkan industri di berbagai negara. Gas karbon itu dianggap menjadi pemicu peningkatan suhu yang mengakibatkan melelehnya gunung-gunung es di kutub utara dan meningkatnya permukaan air laut. "Estimasi kami, permukaan air laut akan meningkat antara 0,5 sampai 2 meter pada tahun 2100," katanya.
Untuk menghadapi cuaca ekstrim dan meningkatnya permukaan air laut, New memperkirakan dibutuhkan dana lebih dari US$ 270 miliar untuk membangun tanggul di sekitar laut, seperti yang dilakukan pemerintah belanja.
Itu belum termasuk biaya pemenuhan bahan pangan dan air yang semakin terbatas serta migrasi penduduk. New memprediksi lebih dari 187 juta orang akan berpindah dari daerah yang kering ke tempat subur.
Reuters|Rini K
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya