Lalat Berbulu yang Tak Bisa Terbang  

Reporter

Editor

Selasa, 14 Desember 2010 06:54 WIB

Mormotomyia hirsuta. Foto:dailymail.co.uk
TEMPO Interaktif, Jakarta - Mormotomyia hirsuta, atau lalat dengan bulu lebat, pertama kali ditemukan dalam gua batu di Kenya, Afrika, sekitar 60 tahun silam.

Sayapnya tak terlalu besar sehingga tak bisa terbang. Matanya kecil dan merah, tak seperti mata lalat pada umumnya.

Serangga ini lebih menyerupai laba-laba ketimbang lalat. Para ilmuwan pertama kali menemukannya pada 1933. Lalu, ditemukan lagi pada 1948.

Robert Copeland dari International Center of Insect Physiology and Ecology and Texas A&M University mengatakan, "Karena Mormotomyia tak bisa terbang, kemungkinan besar habitatnya tak terlalu menyebar."

"Jika benar, seluruh pegunungan Ukazi, tempat ditemukannya makhluk kecil ini, harus dinyatakan sebagai kawasan konservasi yang dilindungi," katanya.

Lalat berbulu kuning itu kembali ditemukan oleh Copeland dan rekannya Ashley Kirk-Spriggs di Pegunungan Ukazi baru-baru ini. Selain itu, lalat tersebut terlihat di Thika-Garissa Road.

Seperti kebanyakan makhluk hidup, lalat jantan memiliki bulu yang lebih lebat daripada sang betina.

Menurut Copeland, selain jumlahnya lebih sedikit, bulu di tubuh lalat betina lebih pendek jika dibanding lalat jantan.

Para ilmuwan belum dapat memastikan penyebab lebatnya bulu di serangga itu. Namun Copeland berspekulasi bahwa bulu-bulu tersebut untuk menarik perhatian lawan jenis.

Penjelasan lain tentang kegunaan bulu yang lebat ini, menurut Copeland, adalah sebagai penyamaran. Atau mungkin untuk mengusir predatornya.

"Tapi, pertanyaannya, mengapa lalat betina memiliki bulu yang pendek dan tak sebanyak lalat jantan?" ucap Copeland.

Dari 150 ribu lebih spesies lalat yang ada di muka bumi, dapat dikelompokkan dalam 100 famili. Tapi tak ada satu spesies pun yang memiliki bulu sebanyak Mormotomyia hirsuta.

Masih banyak hal yang belum terungkap tentang makhluk kecil ini. Copeland berencana melakukan penelitian lebih lanjut dan mengungkapkannya pada tesisnya dalam waktu dekat.

SOFTPEDIA | FIRMAN

Berita terkait

Lumba-lumba Air Tawar Sangat Langka Mati di Tempat Baru di Sungai Amazon

30 Oktober 2023

Lumba-lumba Air Tawar Sangat Langka Mati di Tempat Baru di Sungai Amazon

Lumba-lumba air tawar yang sangat langka mati di tempat baru di sepanjang Sungai Amazon.

Baca Selengkapnya

Polisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi

28 Januari 2021

Polisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi

Tersangka kasus penjualan hewan langka YI mengaku mendapatkan orangutan dari temannya di komunitas pecinta satwa di media sosial.

Baca Selengkapnya

Hewan Langka: Mirip Ikan, Ular Laut Ini Bernapas dari Dahi

26 September 2019

Hewan Langka: Mirip Ikan, Ular Laut Ini Bernapas dari Dahi

Keberadaan binatang langka atau unik, Hydrophis cyanocinctus, ular laut yang bernapas dari dahinya bernama, dipublikasikan oleh The Conversation.

Baca Selengkapnya

Kebun Binatang Gembira Loka Terima Bulus Jumbo Langka

7 Februari 2019

Kebun Binatang Gembira Loka Terima Bulus Jumbo Langka

Seekor bulus sepanjang 1 meter dititipkan dan dirawat di Kebun Binatang Gembira Loka, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Anjingnya Mati, Wanita Ini Gugat Dokter Hewan Rp 1,3 Miliar

19 September 2018

Anjingnya Mati, Wanita Ini Gugat Dokter Hewan Rp 1,3 Miliar

Seorang wanita, Nadhila Utama, mengajukan gugatan perdata Rp 1,3 miliar terhadap dokter hewan ke Pengadilan Tangerang karena anak anjingnya mati.

Baca Selengkapnya

Kisah Harimau Sumatera yang Mati Dibunuh Warga Mandailing Natal

6 Maret 2018

Kisah Harimau Sumatera yang Mati Dibunuh Warga Mandailing Natal

Harimau Sumatera yang mati ditombak warga di Mandailling Natal ternyata sudah tak utuh lagi. Beberapa bagian tubuh Harimau Sumatera itu hilang.

Baca Selengkapnya

Diburu di Tasikmalaya, Aktivis Bebaskan Kukang Jawa Hasil Rehab

28 Januari 2018

Diburu di Tasikmalaya, Aktivis Bebaskan Kukang Jawa Hasil Rehab

Pada peringatan Hari Primata Indonesia, IAR akan melepasliarkan 15 ekor kukang jawa di Gunung Sawal, pada Selasa 30 Januari 2018.

Baca Selengkapnya

Nelayan Temukan Lumba-lumba Langka Berkepala Dua

7 Juli 2017

Nelayan Temukan Lumba-lumba Langka Berkepala Dua

Sekelompok nelayan menemukan bayi porpoise (mamalia mirip lumba-lumba) berkepala dua.

Baca Selengkapnya

Bayi Lutung Perak Ini Bakal Jadi Pusat Perhatian Baru di Ragunan

26 Juni 2017

Bayi Lutung Perak Ini Bakal Jadi Pusat Perhatian Baru di Ragunan

Bayi lutung perak berusia 1 bulan ini masih disusui induknya dan bakal berubah warna dalam setahun.

Baca Selengkapnya

30 Kukang Hasil Sitaan Dibebaskan di Gunung Ciremai

11 Mei 2017

30 Kukang Hasil Sitaan Dibebaskan di Gunung Ciremai

Sebanyak 30 kukang hasil sitaan dari pedagang online akhirnya dikembalikan ke alam liar BBKSDA wilayah Jawa Barat di Taman Nasional Gunung Ciremai.

Baca Selengkapnya