TEMPO Interaktif, Jakarta - Apple telah menetapkan standar tinggi untuk produk teknologi informasi tahun ini. Produk andalannya, iPad, laris bak kacang goreng. Dunia pun sepakat menobatkan komputer tablet itu sebagai Gadget of the Year 2010.
Dalam acara prestisius T3 Gadget Awards di London, Inggris, iPad juga menyabet penghargaan sebagai Innovation of the Year. Selain itu, iPad dianggap sebagai fenomena terhebat dalam dunia teknologi.
Di Indonesia, tablet berlayar 10 inci ini bahkan sudah lama berada di tangan konsumen sebelum resmi dijual. Padahal, baru bulan ini iPad versi Wi-Fi maupun 3G muncul di reseller premium resmi Apple.
Kemunculan iPad disebut-sebut sebagai revolusi digital. Tak mengherankan bila kurang dari tiga bulan iPad langsung terjual 3 juta unit. Sempat melenggang sendirian selama enam bulan, iPad akhirnya memiliki pesaing, yakni Galaxy Tab.
iPad dan Samsung Galaxy Tab kini bersaing ketat untuk memperebutkan pangsa pasar komputer tablet. Adapun dua vendor mobile device Internet lokal, seperti Zyrex dan Skybee, belum mampu menuai sukses.
Menurut Suhanda Wijaya, Ketua Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia, iPad dan Galaxy Tab mampu mendongkrak penjualan perangkat bergerak.
Di pasar ponsel pintar, ceruk yang tak terlalu besar membuat persaingan lebih sengit. Sepanjang tahun ini, menurut lembaga riset IDC Indonesia, penetrasi pasar ponsel pintar mencapai 12 persen. Akhir tahun ini diperkirakan menjadi 17 persen.
"Kalau dilihat dari pertumbuhan, angkanya mencapai hampir 80 persen dibanding tahun lalu," ujar Rizki Muhammad Ridwan, analis IDC Indonesia, kepada iTempo beberapa waktu lalu.
Ponsel pintar dengan platform Symbian, yang menjadi andalan Nokia, tahun ini masih tetap berkibar meski pangsa pasarnya mulai tergerus. Sedangkan ponsel berbasis Android mulai menunjukkan giginya.
Koneksi dan kemampuan ponsel pintar yang jauh di atas telepon seluler konvensional membuat jenis ponsel ini mulai dilirik. Harganya yang relatif mulai terjangkau juga membuat penetrasi ponsel pintar terus tumbuh.
Selain itu, belum padamnya demam jejaring sosial, seperti Facebook dan Twitter, membuat permintaan ponsel pintar terus meningkat. Gayung bersambut. Operator seluler pun berlomba menawarkan tarif data murah.
"Paket chatting dan jejaring sosial yang paling banyak disukai orang," ujar Teguh Prasetya, Group Head VAS Marketing Indosat Tbk.
Walau 2010 menjadi tahunnya ponsel pintar, pasar ponsel low-end buatan Cina masih tetap dinamis. Ponsel yang umumnya memiliki keypad QWERTY masuk lima besar percaturan penjualan ponsel di Tanah Air.
DIAN YULIASTUTI
Dalam acara prestisius T3 Gadget Awards di London, Inggris, iPad juga menyabet penghargaan sebagai Innovation of the Year. Selain itu, iPad dianggap sebagai fenomena terhebat dalam dunia teknologi.
Di Indonesia, tablet berlayar 10 inci ini bahkan sudah lama berada di tangan konsumen sebelum resmi dijual. Padahal, baru bulan ini iPad versi Wi-Fi maupun 3G muncul di reseller premium resmi Apple.
Kemunculan iPad disebut-sebut sebagai revolusi digital. Tak mengherankan bila kurang dari tiga bulan iPad langsung terjual 3 juta unit. Sempat melenggang sendirian selama enam bulan, iPad akhirnya memiliki pesaing, yakni Galaxy Tab.
iPad dan Samsung Galaxy Tab kini bersaing ketat untuk memperebutkan pangsa pasar komputer tablet. Adapun dua vendor mobile device Internet lokal, seperti Zyrex dan Skybee, belum mampu menuai sukses.
Menurut Suhanda Wijaya, Ketua Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia, iPad dan Galaxy Tab mampu mendongkrak penjualan perangkat bergerak.
Di pasar ponsel pintar, ceruk yang tak terlalu besar membuat persaingan lebih sengit. Sepanjang tahun ini, menurut lembaga riset IDC Indonesia, penetrasi pasar ponsel pintar mencapai 12 persen. Akhir tahun ini diperkirakan menjadi 17 persen.
"Kalau dilihat dari pertumbuhan, angkanya mencapai hampir 80 persen dibanding tahun lalu," ujar Rizki Muhammad Ridwan, analis IDC Indonesia, kepada iTempo beberapa waktu lalu.
Ponsel pintar dengan platform Symbian, yang menjadi andalan Nokia, tahun ini masih tetap berkibar meski pangsa pasarnya mulai tergerus. Sedangkan ponsel berbasis Android mulai menunjukkan giginya.
Koneksi dan kemampuan ponsel pintar yang jauh di atas telepon seluler konvensional membuat jenis ponsel ini mulai dilirik. Harganya yang relatif mulai terjangkau juga membuat penetrasi ponsel pintar terus tumbuh.
Selain itu, belum padamnya demam jejaring sosial, seperti Facebook dan Twitter, membuat permintaan ponsel pintar terus meningkat. Gayung bersambut. Operator seluler pun berlomba menawarkan tarif data murah.
"Paket chatting dan jejaring sosial yang paling banyak disukai orang," ujar Teguh Prasetya, Group Head VAS Marketing Indosat Tbk.
Walau 2010 menjadi tahunnya ponsel pintar, pasar ponsel low-end buatan Cina masih tetap dinamis. Ponsel yang umumnya memiliki keypad QWERTY masuk lima besar percaturan penjualan ponsel di Tanah Air.
DIAN YULIASTUTI
