Teleskop Senilai Rp 2,4 Triliun Terkubur di Bawah Kutub Selatan
Reporter
Editor
Rabu, 22 Desember 2010 13:38 WIB
Teleskop di bawah kutub selatan (Foto: Gizmodo)
TEMPO Interaktif, Jakarta - Siapa sangka ada sebuah teleskop bernilai US$ 271 juta atau sekitar Rp 2,4 triliun yang terkubur di bawah kutub selatan. Teleskop itu berada di dalam IceCube Neutrino Observatory dan dibangun lebih dari satu dekade lalu.
Teleskop besar itu terletak 1.400 meter di bawah tanah dan dioperasikan oleh University of Wisconsin-Madison dan National Science Foundation, dengan dana patungan dari Amerika Serikat, Belgia, Jerman, dan Swedia.
Peneliti dari Barbados, Kanada, Jepang, Selandia Baru, Swiss dan Inggris menggunakan teleskop ini untuk menemukan partikel energi yang sangat besar atau subatom neutrino yang berasal dari ledakan supernova, ledakan sinar gamma dan lubang hitam.
Observatorium IceCube ini dirancang untuk mendeteksi cahaya biru, atau biasa disebut radiasi Cherenkov yang muncul dari reaksi neutrino individu ketika menabrak atom es. Menurut tim Observatorium IceCube, dipilihnya kutub selatan sebagai tempat membangun teleskop supaya peneliti dapat meminimalkan resiko distorsi terhadap hasil eksperimen.
Untuk membangun sebuah observatorium raksasa di bawah gunung es, para ilmuwan dari University of Wisconsin awalnya membuat bor air panas yang mampu menembus 1,2 mil lapisan es dari Antartika.
Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.