Fujitsu Luncurkan Server Hemat Harga dan Operasional  

Reporter

Editor

Kamis, 23 Desember 2010 10:47 WIB

Server Primergy BX400
TEMPO Interaktif, Jakarta - Mahalnya investasi dan rumitnya server dan pusat data membuat usaha kecil dan menengah biasanya kurang melirik teknologi tersebut. Namun Fujitsu menyediakan jalan keluar melalui Primergy BX400 yang diluncurkan kemarin.

Primergy BX400 adalah pusat yang mudah digunakan bahkan oleh usaha kecil dan menengah. Namun, ia juga mampu memenuhi tuntutan komputasi dan penyimpanan berskala besar.

Primergy BX400 adalah pusat data ramah lingkungan dalam satu kotak. Ia mampu menampung hingga delapan blade server atau penyimpanan dalam satu wadah kecil, didukung seperangkat layanan dan solusi yang menyeluruh.

Server ini menggabungkan teknologi mutakhir, seperti piranti penyimpanan virtual terintegrasi penuh, hasil kemitraan Fujitsu dengan NetApp. Ia juga memiliki fleksibilitas akan input/output serta bandwidth mengesankan dari sistem blade ‘Dynamic Cube’ pada PRIMERGY BX900 yang diperkenalkan tahun lalu.

Instalasi dan manajemen PRIMERGY BX400 ini mudah sehingga perusahaan bisa menghemat banyak waktu. Selain itu, manajemen daur hidup yang lebih sederhana bisa memangkas biaya operasional harian hingga 60 persen. Ia juga hemat listrik serta panas tubuhnya minimal.

Seperti semua server PRIMERGY, model BX400 sudah dilengkapi dengan perangkat peranti lunak BX400 untuk memudahkan integrasi sistem manajemen dan pengawasan. Ada juga peranti lunak tambahan seperti ServerView Resource Coordinator VE dan Virtual IO Manager yang memberikan keseragaman operasional server fisik dan virtual.

Disain yang terkonsolidasi membuat PRIMERGY BX400 ini lebih terjangkau dibandingkan dengan sistem server blade lain yang ada di pasar, sekaligus menghemat pemakaian ruangan.

Versi rak server ini bisa dengan mudah digabungkan ke rak standar industri 19 Inci Fujitsu atau rak-rak lain. Versi duduk dapat diposisikan di bawah meja atau area resepsi tanpa menciptakan gangguan karena tingkat kebisingannya hanya 45 desibel –salah satu yang paling rendah di pasar.

“Perusahaan skala menengah dengan volume data yang besar memiliki kebutuhan TI yang sama dengan perusahaan enterprise, namun mereka terkendala ketersediaan keahlian TI dan anggaran,” kata Sastra P. Kurniadi, Deputy Director, Platform Business Group Fujitsu Indonesia. “Ukurannya yang kecil sangat cocok untuk perusahaan menengah dengan kebutuhan komputasi dan storage yang besar, tanpa perlu keahlian di bidang listrik, pendinginan, dan TI.”

DEDDY SINAGA

Berita terkait

Kepala BNPB: Indonesia Harus Punya Sistem IT Bencana

9 Mei 2017

Kepala BNPB: Indonesia Harus Punya Sistem IT Bencana

Kepala BNPB Willem Rampangile menyatakan Indonesia perlu investasi pengembangan teknologi informasi kebencanaan.

Baca Selengkapnya

Google Investasi Kabel Bawah Laut Singapura-Jakarta-Australia

6 April 2017

Google Investasi Kabel Bawah Laut Singapura-Jakarta-Australia

Google mengumumkan investasi kabel bawah laut yang menghubungkan Singapura ke Perth dan Sydney di Australia dengan cabang Jakarta.

Baca Selengkapnya

Oleh-oleh Rombongan Wali Kota Risma-ITS dari San Fransisco

19 Februari 2017

Oleh-oleh Rombongan Wali Kota Risma-ITS dari San Fransisco

Sepulang dari Amerika Serikat, ITS akan menindaklanjutinya dengan melakukan kerja sama kongkrit.

Baca Selengkapnya

Silicon Valley Bersiap Pindahkan Pekerja ke Kanada

1 Februari 2017

Silicon Valley Bersiap Pindahkan Pekerja ke Kanada

Pengusaha Silicon Valley memfasilitasi perusahaan AS membuat
anak perusahaan dan memindahkan karyawan ke Vancouver, Kanada.

Baca Selengkapnya

Hybrid Cloud Lebih Diminati Perusahaan Indonesia, Kenapa?

18 Januari 2017

Hybrid Cloud Lebih Diminati Perusahaan Indonesia, Kenapa?

Pemimpin IT lebih pilih komputasi hybrid untuk perusahaannya bertransformasi digital

Baca Selengkapnya

Pemimpin TI di Indonesia Prioritaskan Hybrid Cloud

18 Januari 2017

Pemimpin TI di Indonesia Prioritaskan Hybrid Cloud

Permintaan akan pendekatan hybrid yang lebih terintegrasi semakin
menguat.

Baca Selengkapnya

Buka Kantor Baru, Google Investasi Rp 17 Triliun di Inggris

16 November 2016

Buka Kantor Baru, Google Investasi Rp 17 Triliun di Inggris

CEO Google Sundar Pichai mengatakan Inggris adalah salah satu pasar terbesar Google.

Baca Selengkapnya

NTT Communications Luncurkan Jaringan Kabel Optik Bawah Laut

31 Oktober 2016

NTT Communications Luncurkan Jaringan Kabel Optik Bawah Laut

NTT Communications Corporation (NTT Com), anak perusahaan solusi TIK dan komunikasi internasional NTT (NYSE:NTT) Group, meluncurkan APG.

Baca Selengkapnya

Canggih, Sistem Cloud Kini Sudah Ada dalam Jaket

23 Agustus 2016

Canggih, Sistem Cloud Kini Sudah Ada dalam Jaket

Sistem ini memudahkan pengoperasian perangkat pintar dalam kondisi sulit, seperti bencana atau perang.

Baca Selengkapnya

Kabel Jepang-AS Kapasitas 60 Terabit Per Detik Beroperasi

30 Juni 2016

Kabel Jepang-AS Kapasitas 60 Terabit Per Detik Beroperasi

Kabel bawah laut Jepang-AS memiliki koneksi 10 juta kali lebih cepat dari kabel standar saat ini.

Baca Selengkapnya