Hujan Burung Mati di Arkansas  

Reporter

Editor

Rabu, 5 Januari 2011 06:30 WIB

AP Photo/The Daily Citizen

TEMPO Interaktif, Jakarta -Warga sebuah kota kecil di Arkansas, yang tengah menikmati kembang api untuk merayakan pergantian tahun, dikejutkan oleh jatuhnya ribuan burung blackbird mati dari langit. Burung hitam bersayap merah itu berjatuhan ke atap, jalan raya hingga lapangan, setengah jam sebelum tahun baru.

Satu ekor menghantam seorang perempuan yang tengah berjalan bersama anjingnya. Bangkai burung juga menimpa polisi yang sedang berpatroli.
“Burung itu bergeletakan di jalan, halaman, di mana saja,” kata Robby King, petugas satwa liar di Beebe, sebuah kota yang dihuni 5.000 orang di timur laut Little Rock. “Sulit mengemudi di jalan tanpa melindasnya.”


Diprediksi lebih dari 3.000 burung bergelimpangan di seluruh wilayah Beebe. Senin lalu, sejumlah ilmuwan menuding kembang api sebagai penyebab burung ketakutan dan panik sehingga saling bertabrakan dan menjatuhi rumah, mobil, bahkan ada yang langsung menghantam tanah.

“Burung blackbird itu terbang rendah di ketinggian atap rumah, bukannya pepohonan, untuk menghindari ledakan kembang api di atasnya,” kata Karen Rowe, ahli ornithologi di komisi pengawas perburuan dan pemancingan ikan Arkansas. “Blackbird mempunyai penglihatan yang buruk, dan mulai menabrak segala sesuatu.”

Namun Rowe masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium untuk mencari adanya racun atau penyakit. Teori lain menduga kawanan burung itu kehilangan orientasi karena badai atau satu burung memimpin kelompok itu terbang menghunjam ke tanah. Beberapa burung yang lolos dari kematian berjalan sempoyongan seperti orang mabuk.

Advertising
Advertising


Jatuhnya kawanan burung itu membuat beberapa warga panik. "Bagi orang-orang yang percaya kiamat, itu jelas akhir dunia,” kata Eddie Cullum, polisi Beebe.
Komisi pengawas perburuan dan ikan mengirimkan bangkai burung itu ke Arkansas Livestock and Poultry Commission dan National Wildlife Health Center. Para peneliti di University of Georgia juga meminta contoh bangkai burung itu.


“Mereka mati karena trauma hebat,” kata Keith Stephens, juru bicara komisi itu, mengutip laporan laboratorium unggas setempat, yang memeriksa bangkai burung tersebut. Kematian disebabkan oleh cedera, terutama di jaringan dada, dengan perdarahan dan penggumpalan dalam rongga tubuh.


Warga kota mendengar ledakan kembang api yang amat keras sebelum “hujan” burung terjadi. Namun kepala polisi setempat menyatakan wilayah yang dijatuhi burung terlalu luas untuk menentukan ledakan mana yang menyebabkan kematian massal itu.

Ini bukan kasus jatuhnya burung mati pertama di Arkansas. Dalam peristiwa sebelumnya, cuaca buruk dianggap sebagai biang keladinya. Pada 2001, petir membunuh puluhan burung mallard di Hot Springs, dan sekelompok pelikan ditemukan mati di hutan, 10 tahun lalu. Rowe mengatakan tes laboratorium menunjukkan burung itu mati disambar petir.

AP

Berita terkait

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

12 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Metode Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

34 hari lalu

BRIN Kembangkan Metode Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

Peneliti BRIN tengah mengembangkan metode baru daur ulang baterai litium. Diharapkan bisa mengurangi limbah baterai.

Baca Selengkapnya

Mengenal Antropomorfisme, Sifat Manusia yang Memberikan Empati ke Sekitarnya

49 hari lalu

Mengenal Antropomorfisme, Sifat Manusia yang Memberikan Empati ke Sekitarnya

Antropomorfisme memiliki arti pengenalan ciri-ciri manusia hingga empati kepada binatang, tumbuh-tumbuhan, atau benda mati.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Adat Suku Awyu Mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

53 hari lalu

Alasan Masyarakat Adat Suku Awyu Mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Masyarakat adat suku Awyu mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung dalam sengketa izin lingkungan perusahaan sawit PT ASL di Boven Digoel, Papua Selatan.

Baca Selengkapnya

4 Bulan DPO, Mantan Pejabat Pemkab Bangka Tersangka Kasus Perambahan Hutan Ditangkap KLHK

4 Maret 2024

4 Bulan DPO, Mantan Pejabat Pemkab Bangka Tersangka Kasus Perambahan Hutan Ditangkap KLHK

Tersangka Barlian merupakan aktor intelektual kasus perusakan dan perambahan hutan di kawasan hutan produksi Sungai Sembulan Bangka.

Baca Selengkapnya

Menteri Lingkungan Hidup Bertemu Dubes Norwegia Bahas Capaian Pengurangan Emisi

13 Februari 2024

Menteri Lingkungan Hidup Bertemu Dubes Norwegia Bahas Capaian Pengurangan Emisi

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya bertemu Duta Besar Norwegia Rut Kruger Giverin membahas capaian emisi.

Baca Selengkapnya

Pertemuan Anies Baswedan - Emil Salim, Mengenang Saat SMA Wawancara Menteri Lingkungan Hidup Itu

31 Januari 2024

Pertemuan Anies Baswedan - Emil Salim, Mengenang Saat SMA Wawancara Menteri Lingkungan Hidup Itu

Saat SMA, Anies Baswedan mewawancarai Emil Salim. Kini, mereka bertemu kembali untuk berdiskusi. Sehari sebelumnya, Ganjar bertemu Emil pula.

Baca Selengkapnya

Anies dan Ganjar Kompak Temui Emil Salim, Ada Apa?

29 Januari 2024

Anies dan Ganjar Kompak Temui Emil Salim, Ada Apa?

Capres Anies dan Capres Ganjar menemui mantan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Emil Salim jelang pencoblosan Pilpres. Ada apa?

Baca Selengkapnya

Temui Emil Salim, Ganjar Diskusi soal Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim

28 Januari 2024

Temui Emil Salim, Ganjar Diskusi soal Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim

Selain persoalan lingkungan, Ganjar mengatakan dirinya juga membahas pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan

Baca Selengkapnya

Tim Kampanye Anies Baswedan Serukan Revisi UU Cipta Kerja

25 Januari 2024

Tim Kampanye Anies Baswedan Serukan Revisi UU Cipta Kerja

Tim kampanye tiga pasangan capres-cawapres bicara tentang perlindungan lingkungan hidup. Timnas Anies Baswedan menilai UU Cipta Kerja harus direvisi.

Baca Selengkapnya