Gen Orang Utan 97 Persen Mirip Manusia  

Reporter

Editor

Jumat, 28 Januari 2011 09:41 WIB

TEMPO/Amston Probel
TEMPO Interaktif, Jakarta - Sebuah penelitian terbaru terhadap genetika orang utan dilansir dalam The Journal Nature terbitan kemarin.

Dalam tulisan itu disebutkan bahwa orang utan memiliki 97 persen kemiripan Deoxyribonucleic acid (DNA) dengan DNA manusia.

Meski kedekatan kera berambut merah itu dengan manusia tak sedekat simpanse, yang memiliki 99 persen DNA mirip manusia, sebagian DNA orang utan hampir sama dengan DNA manusia.

Inilah untuk pertama kaliya para ilmuwan berhasil memecahkan kode genetika orang utan. Mereka berharap penemuan ini bisa mencegah kepunahan binatang langka ini.

Di dunia terdapat dua spesies orang utan, yakni orang utan yang terdapat di Sumatera (Pongo abelii) dan orang utan dari Kalimantan (Pongo pygmaeus).

Saat ini diperkirakan ada sekitar 50 ribu orang utan di hutan Kalimantan dan 7.000 di Sumatera. Jumlah mereka terus menyusut akibat penebangan hutan tak terkendali.

Tim ilmuwan mengambil contoh DNA dari lima orang utan Sumatera dan lima dari Kalimantan.

Dalam kesimpulannya, mereka mengatakan bahwa gen orang utan hanya mengalami sedikit perubahan dibanding manusia maupun simpanse.

"Perkembangannya cukup lambat. Tapi, yang menakjubkan, gen mereka stabil dalam waktu 15 juta tahun," kata Richard Wilson, peneliti dari Washington University's Genome Center.

Gen manusia dan simpanse, Wilson menambahkan, lebih cepat berubah. Itu sebabnya laju evolusi mereka sangat cepat.

Selama ini ilmuwan mengira bahwa orang utan Sumatera dan Kalimantan terpisah dalam jutaan tahun lalu. Tapi studi kali ini menunjukkan bahwa mereka sebenarnya terpisah sekitar 400 ribu tahun silam.

Orang utan adalah satu-satunya kera besar yang hidup di pohon. Masa hidup mereka cukup panjang, yakni 45 tahun di alam liar dan 55 tahun di penangkaran.

Selisih waktu reproduksi mereka juga cukup lama, sekitar 8 tahun, terpanjang di antara hewan mamalia.

Dalam keseharian di habitat aslinya, orang utan sering menggunakan alat untuk membuka atau mengambil sesuatu.

SCIENCEFAIR | FIRMAN

Berita terkait

Lumba-lumba Air Tawar Sangat Langka Mati di Tempat Baru di Sungai Amazon

30 Oktober 2023

Lumba-lumba Air Tawar Sangat Langka Mati di Tempat Baru di Sungai Amazon

Lumba-lumba air tawar yang sangat langka mati di tempat baru di sepanjang Sungai Amazon.

Baca Selengkapnya

Polisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi

28 Januari 2021

Polisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi

Tersangka kasus penjualan hewan langka YI mengaku mendapatkan orangutan dari temannya di komunitas pecinta satwa di media sosial.

Baca Selengkapnya

Hewan Langka: Mirip Ikan, Ular Laut Ini Bernapas dari Dahi

26 September 2019

Hewan Langka: Mirip Ikan, Ular Laut Ini Bernapas dari Dahi

Keberadaan binatang langka atau unik, Hydrophis cyanocinctus, ular laut yang bernapas dari dahinya bernama, dipublikasikan oleh The Conversation.

Baca Selengkapnya

Kebun Binatang Gembira Loka Terima Bulus Jumbo Langka

7 Februari 2019

Kebun Binatang Gembira Loka Terima Bulus Jumbo Langka

Seekor bulus sepanjang 1 meter dititipkan dan dirawat di Kebun Binatang Gembira Loka, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Anjingnya Mati, Wanita Ini Gugat Dokter Hewan Rp 1,3 Miliar

19 September 2018

Anjingnya Mati, Wanita Ini Gugat Dokter Hewan Rp 1,3 Miliar

Seorang wanita, Nadhila Utama, mengajukan gugatan perdata Rp 1,3 miliar terhadap dokter hewan ke Pengadilan Tangerang karena anak anjingnya mati.

Baca Selengkapnya

Kisah Harimau Sumatera yang Mati Dibunuh Warga Mandailing Natal

6 Maret 2018

Kisah Harimau Sumatera yang Mati Dibunuh Warga Mandailing Natal

Harimau Sumatera yang mati ditombak warga di Mandailling Natal ternyata sudah tak utuh lagi. Beberapa bagian tubuh Harimau Sumatera itu hilang.

Baca Selengkapnya

Diburu di Tasikmalaya, Aktivis Bebaskan Kukang Jawa Hasil Rehab

28 Januari 2018

Diburu di Tasikmalaya, Aktivis Bebaskan Kukang Jawa Hasil Rehab

Pada peringatan Hari Primata Indonesia, IAR akan melepasliarkan 15 ekor kukang jawa di Gunung Sawal, pada Selasa 30 Januari 2018.

Baca Selengkapnya

Nelayan Temukan Lumba-lumba Langka Berkepala Dua

7 Juli 2017

Nelayan Temukan Lumba-lumba Langka Berkepala Dua

Sekelompok nelayan menemukan bayi porpoise (mamalia mirip lumba-lumba) berkepala dua.

Baca Selengkapnya

Bayi Lutung Perak Ini Bakal Jadi Pusat Perhatian Baru di Ragunan

26 Juni 2017

Bayi Lutung Perak Ini Bakal Jadi Pusat Perhatian Baru di Ragunan

Bayi lutung perak berusia 1 bulan ini masih disusui induknya dan bakal berubah warna dalam setahun.

Baca Selengkapnya

30 Kukang Hasil Sitaan Dibebaskan di Gunung Ciremai

11 Mei 2017

30 Kukang Hasil Sitaan Dibebaskan di Gunung Ciremai

Sebanyak 30 kukang hasil sitaan dari pedagang online akhirnya dikembalikan ke alam liar BBKSDA wilayah Jawa Barat di Taman Nasional Gunung Ciremai.

Baca Selengkapnya