Terancam Punah, Perut Penyu Penuh Plastik

Reporter

Editor

Senin, 28 Maret 2011 09:12 WIB

Puluhan wisatawan turut ambil bagian dalam pelepasan penyu hijau (Chelonia Mydas) hasil sitaan polisi dari upaya penyelundupan, di Pantai Kuta, Bali, Kamis (18/11). FOTO ANTARA/Nyoman Budhiana
TEMPO Interaktif - Potongan mosaik plastik warna-warni itu tersebar di atas meja. Ada ratusan jumlahnya. Namun siapa yang mengira bahwa semua itu ada dalam perut penyu hijau muda yang ditemukan di pantai Argentina.

Kisah tragis penyu yang jika dewasa panjangnya mencapai 44 inchi tersebut, dipaparkan dalam edisi terbaru Marine Turtle Newsletter. "Sekitar 75 persen penyu hijau muda yang diperiksa di perutnya ada serpihan plastik," kata Colette Wabnitz dari University of British Columbia.

Wabnitz bersama ahli biologi lainnya, Wallace Nichols dari California Academy of Sciences menulis laporan tersebut. Potongan dari bahan plastik yang mereka temukan dalam penyu antara lain empat jenis balon, serpihan karpet dan dua bola tar.

Kedua peneliti itu menjelaskan tidak hanya penyu, plastik juga ditemukan pada spesies laut yang selama ini liar dan rentan. Misalnya di sarang burung, cangkang kepiting termasuk kerang dan di dalam perut ikan paus serta elang laut.

Sejumlah ahli menyebut lebih dari 260 spesies dilaporkan menelan atau terjerat plastik. "Kultur sekali pakai kita yang memakai plastik ternyata jadi jalan tol menuju kematian biota laut," teriak aktivis lingkungan hidup.

Memang, setiap tahun 260 juta ton plastik diproduksi di seluruh dunia. Angka ini naik pesat dari setengah ton pada tahun 1950. Setiap hari, satu miliar tas plastik gratis dibagikan di pasar dan supermarket. Tiga dari 1.000 plastik itu ternyata hanyut hingga ke laut.

Pada Mei tahun lalu, supermarket di Inggris misalnya menyerahkan 475 juta kantong plastik. Angka ini 5 persen lebih banyak daripada tahun 2009 di bulan yang sama. "Tahun lalu saya menemukan 76 kantong plastik di laut hanya dalam satu menit ketika berdiri di haluan kapal untuk meneliti penyu laut di Indonesia," kata Nichols.

Data Kementerian Negara Lingkungan Hidup Indonesia menyebut setiap individu rata-rata menghasilkan 0,8 kilogram sampah dalam satu hari. Dari jumlah itu, 15 persennya adalah plastik. Dengan asumsi sekitar 220 juta penduduk di Indonesia, maka sampah plastik yang tertimbun mencapai 26.500 ton per hari.

Plastik dari bungkus mie instan misalnya. Kabarnya satu produsen yang menguasai 80 persen pasar, bungkus mie-nya mencapai 11 miliar. Angka ini, menurut data Kementrian Lingkungan Hidup, setara dengan 640 ton sampah plastik per tahun.

Penyu memang rentan terhadap kantong plastik. Hewan ini mengira plastik sebagai ubur-ubur yang jadi salah satu makanan favorit. Plastik yang tertelan dapat memblokir saluran pencernaan dan lambat laut menimbulkan kematian.

Selama 100 juta tahun terakhir, penyu merasakan hidup bersih tanpa polusi. Kini, hewan tersebut terancam punah oleh sampah plastik. "Dampak dari kebudayaan kita yang menggunakan plastik sekali pakai," kata Wallace Nichols


UNTUNG WIDYANTO | DAILYMAIL

Berita terkait

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

4 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Metode Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

25 hari lalu

BRIN Kembangkan Metode Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

Peneliti BRIN tengah mengembangkan metode baru daur ulang baterai litium. Diharapkan bisa mengurangi limbah baterai.

Baca Selengkapnya

Mengenal Antropomorfisme, Sifat Manusia yang Memberikan Empati ke Sekitarnya

40 hari lalu

Mengenal Antropomorfisme, Sifat Manusia yang Memberikan Empati ke Sekitarnya

Antropomorfisme memiliki arti pengenalan ciri-ciri manusia hingga empati kepada binatang, tumbuh-tumbuhan, atau benda mati.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Adat Suku Awyu Mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

45 hari lalu

Alasan Masyarakat Adat Suku Awyu Mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Masyarakat adat suku Awyu mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung dalam sengketa izin lingkungan perusahaan sawit PT ASL di Boven Digoel, Papua Selatan.

Baca Selengkapnya

4 Bulan DPO, Mantan Pejabat Pemkab Bangka Tersangka Kasus Perambahan Hutan Ditangkap KLHK

55 hari lalu

4 Bulan DPO, Mantan Pejabat Pemkab Bangka Tersangka Kasus Perambahan Hutan Ditangkap KLHK

Tersangka Barlian merupakan aktor intelektual kasus perusakan dan perambahan hutan di kawasan hutan produksi Sungai Sembulan Bangka.

Baca Selengkapnya

Menteri Lingkungan Hidup Bertemu Dubes Norwegia Bahas Capaian Pengurangan Emisi

13 Februari 2024

Menteri Lingkungan Hidup Bertemu Dubes Norwegia Bahas Capaian Pengurangan Emisi

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya bertemu Duta Besar Norwegia Rut Kruger Giverin membahas capaian emisi.

Baca Selengkapnya

Pertemuan Anies Baswedan - Emil Salim, Mengenang Saat SMA Wawancara Menteri Lingkungan Hidup Itu

31 Januari 2024

Pertemuan Anies Baswedan - Emil Salim, Mengenang Saat SMA Wawancara Menteri Lingkungan Hidup Itu

Saat SMA, Anies Baswedan mewawancarai Emil Salim. Kini, mereka bertemu kembali untuk berdiskusi. Sehari sebelumnya, Ganjar bertemu Emil pula.

Baca Selengkapnya

Anies dan Ganjar Kompak Temui Emil Salim, Ada Apa?

29 Januari 2024

Anies dan Ganjar Kompak Temui Emil Salim, Ada Apa?

Capres Anies dan Capres Ganjar menemui mantan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Emil Salim jelang pencoblosan Pilpres. Ada apa?

Baca Selengkapnya

Temui Emil Salim, Ganjar Diskusi soal Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim

28 Januari 2024

Temui Emil Salim, Ganjar Diskusi soal Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim

Selain persoalan lingkungan, Ganjar mengatakan dirinya juga membahas pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan

Baca Selengkapnya

Tim Kampanye Anies Baswedan Serukan Revisi UU Cipta Kerja

25 Januari 2024

Tim Kampanye Anies Baswedan Serukan Revisi UU Cipta Kerja

Tim kampanye tiga pasangan capres-cawapres bicara tentang perlindungan lingkungan hidup. Timnas Anies Baswedan menilai UU Cipta Kerja harus direvisi.

Baca Selengkapnya