Akibat Pembajakan Software, Negara Rugi Rp 1,1 Triliun  

Reporter

Editor

Kamis, 12 Mei 2011 19:05 WIB

TEMPO/ Zulkarnain

TEMPO Interaktif, Jakarta - Maraknya penggunaan software bajakan bukan lagi barang baru di Indonesia. Coba tengok sejenak, apakah masih ada peranti lunak yang diperoleh tanpa lisensi di komputer yang sedang Anda gunakan sekarang?

Soalnya, masalah bajak-membajak software bukan hanya melecehkan kreativitas dan merugikan si pencipta peranti lunak tersebut. Tapi juga menggembosi pendapatan negara.

Menurut survei yang dilakukan Business Software Alliance (BSA), nilai pembajakan software PC di Indonesia mencapai US$ 1,32 miliar atau sekitar Rp 11,2 trilun pada tahun 2010. "Sepuluh persen dari jumlah itu adalah potensi pendapatan negara dari Pajak Pertambahan Nilai (PPN)," kata Kepala Perwakilan BSA di Indonesia, Donny Alamsyah Sheyoputra di Jakarta, Kamis (12/5).

Indonesia, kata dia, menduduki peringkat ke sebelas sebagai negara dengan tingkat pembajakan tertinggi di dunia. Sebanyak 87 persen dari program yang diinstal pada komputer adalah produk tanpa lisensi. Angka pembajakan ini lebih besar dibanding tahun 2009 yang mencapai 86 persen dengan nilai software sebesar US$ 886 juta. Adapun negara dengan persentase pembajakan software terbanyak adalah Georgia sebesar 93 persen.

Uiknya, kata Donny, dalam penelitian yang dilakukan kepada 15 ribu orang itu, sebanyak 85 persen di antaranya mendukung perlindungan terhadap hak cipta pembuat software dengan cara membayar setiap lisensi. Lebih dari 95 responden juga mengaku lebih senang menggunakan software resmi ketimbang bajakan karena dianggap lebih baik dan aman.

Temuan yang bertolak belakang itu -di mana tingkat pembajakan software masih tinggi sedangkan sebagian besar responsen sadar akan perlindungan terhadap hak cipta- menurut Donny disebabkan karena banyaknya pengguna komputer yang tidak memahami tentang cara mendapatkan software berlisensi secara benar. "Mereka bahkan tidak tahu apakah software yang digunakan itu asli atau bajakan," katanya.

Cara menggunakan software ilegal ini, kata dia, biasanya dilakukan dengan membeli satu peranti lunak berlisensi yang kemudian diinstal ke beberapa komputer atau dengan mengunduh program dari jaringan peer-to-peer (P2P).

Peranti lunak ilegal yang paling banyak digunakan adalah software antivirus; program untuk kegiatan kantor, seperti office; dan software untuk olah foto dan desain grafis, misalnya corel draw, photoshop, dan sebagainya.

RINI K

Berita terkait

Pembaruan Keamanan Twitter Cegah Konten Kasar  

2 Maret 2017

Pembaruan Keamanan Twitter Cegah Konten Kasar  

Twitter menyediakan lebih banyak metode untuk mengendalikan
pengalaman para penggunanya.

Baca Selengkapnya

Empat Langkah Hindarkan Ponsel dari Ancaman Spyware

30 Januari 2017

Empat Langkah Hindarkan Ponsel dari Ancaman Spyware

Spyware bisa menyusup ke aplikasi, lalu menyembunyikan diri.

Baca Selengkapnya

3 Kesalahan Utama dalam Membuat Password Akun Internet

18 Januari 2017

3 Kesalahan Utama dalam Membuat Password Akun Internet

Kata sandi atau password yang sederhana sering jadi penyebab
kerentanan keamanan internet

Baca Selengkapnya

Peneliti Jepang Salin Sidik Jari dari Foto, Ini Bahayanya

18 Januari 2017

Peneliti Jepang Salin Sidik Jari dari Foto, Ini Bahayanya

Data sidik jari bisa disalin dari sebuah foto digital seseorang yang berpose dua jari "V" atau tanda damai.

Baca Selengkapnya

Pernah Bantu FBI Bobol iPhone, Perusahaan Israel Ini Diretas

16 Januari 2017

Pernah Bantu FBI Bobol iPhone, Perusahaan Israel Ini Diretas

Perusahaan Israel, yang pernah mambantu FBI meretas data iPhone, kini terkena peretasan.

Baca Selengkapnya

Norton by Symantec: Ransomware Kian Berbahaya

21 Juli 2016

Norton by Symantec: Ransomware Kian Berbahaya

Angka infeksi ransomware meningkat setiap tahun. Pada 2015,

angka itu mencapai rekornya.

Baca Selengkapnya

Laman Antivirus Ini Tawarkan Layanan hingga Paska Penjualan

12 April 2016

Laman Antivirus Ini Tawarkan Layanan hingga Paska Penjualan

"Produk reseller kami dukung mulai dari instalasi awal, perawatan, hingga perbaikan,"

Baca Selengkapnya

Ini Virus-virus Trojan yang Menyerang Ponsel Android

4 Maret 2016

Ini Virus-virus Trojan yang Menyerang Ponsel Android

Virus tersebut banyak menginfeksi perangkat berbasis Android versi 4.4.4 dan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Honeywell Tawarkan Alat Kendali Anjing Latih ke Polda Metro

22 Februari 2016

Honeywell Tawarkan Alat Kendali Anjing Latih ke Polda Metro

Kemampuan K9 bermanfaat sebagai deteksi dini jika lokasi tersebut mengandung gas atau racun.

Baca Selengkapnya

Duh, Situs Setkab.go.id Diretas, Ada Tengkorak & Musik Disko

24 Desember 2015

Duh, Situs Setkab.go.id Diretas, Ada Tengkorak & Musik Disko

Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengaku sudah mengetahui ihwal peretasan tersebut.

Baca Selengkapnya