Radiasi Fukushima Ancam Biota Darat dan Laut  

Reporter

Editor

Senin, 30 Mei 2011 11:44 WIB

Pekerja memperbaiki jaringan listrik di Pembangkit Listrik tenaga Nuklir Fukushima Daiichi di Tomioka, Prefektur Fukushima, timur laut Jepang. REUTERS/Tokyo Electric Power Co Via Kyodo

TEMPO Interaktif, Fukushima - Radiasi yang dilepaskan pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi memiliki dampak jangka panjang pada lingkungan di sekitarnya. Ilmuwan memperkirakan paparan radiasi itu akan bertambah parah dari hari ke hari.


Misalnya, 30 hari setelah kecelakaan pada 11 Maret 2011, pohon, burung, dan mamalia yang tinggal di hutan terpapar radiasi dengan dosis 100 kali lebih besar dari batas aman. Adapun biota laut, seperti ikan dan alga terpapar radiasi 1000 kali lebih besar.

Temuan ini didapatkan ahli radioekologi bersama French Institute of Radioprotection and Nuclear Safety (ISRN) setelah meneliti sampel dosis radiasi. Sampel diambil dari tanah kawasan hutan yang terletak 25-45 kilometer barat laut Fukushima. Peneliti juga mengambil sampel dari kawasan laut yang terletak dekat dengan reaktor. Seluruh bahan penelitian diambil pada akhir Maret.

Tim asal Prancis menemukan 50 radioisotop terlepas dari reaktor. Isotop dengan kandungan terbanyak adalah iodin-131 dan caesium-137. Pada akhir Maret, konsentrasi caesium-137 dengan waktu paruh 30 tahun mencapai 47.000 becquerel per liter air laut, dan 72.900 becquerel per kilogram tanah. 1 Becquerel setara satu peluruhan radioaktif per detik.

Selanjutnya, dari informasi kandungan isotop tersebut, peneliti menghitung dosis radiasi yang diterima berbagai makhluk hidup. Perangkat lunak bernama ERICA (Environmental Risk from Ionising Contaminants) digunakan dalam penelitian sehingga radiasi terserap per kilogram jaringan tisu setiap hari bisa didapatkan.

Hasil perhitungan memperlihatkan organisme laut, seperti ikan pari, moluska, udang, dan rumput laut coklat di lepas Pantai Fukushima terpapar radiasi yang berpotensi meningkatkan risiko kematian. Organisme daratan juga mendapatkan dosis yang lebih kecil, namun tetap saja berpotensi menghambat keberhasilan proses reproduksi burung, binatang pengerat, dan pohon.

"Perhitungan ini memang masih kasar," ujar salah seorang peneliti, Thomas Hinton. "Kami butuh lebih banyak sampel agar bisa menyimpulkan kondisi lingkungan seluruh wilayah Fukushima."

NATURE | ANTON WILLIAM

Berita terkait

Indonesia Tawarkan Peluang Investasi Kawasan Industri ke Jepang

29 September 2017

Indonesia Tawarkan Peluang Investasi Kawasan Industri ke Jepang

Indonesia membuka peluang kerja sama kawasan industri dengan Jepang.

Baca Selengkapnya

Defisit Jepang pada 2012 Cetak Rekor

24 Januari 2013

Defisit Jepang pada 2012 Cetak Rekor

Pemerintah Bank Sentral Jepang sepakat tambah dana stimulus untuk memulihkan perekonomian.

Baca Selengkapnya

Tren di Jepang, Lelaki Memilih Lajang

5 Desember 2012

Tren di Jepang, Lelaki Memilih Lajang

Masalah keuangan menjadi salah satu alasan pria Jepang melajang.

Baca Selengkapnya

Terowongan Ambruk, Sedikitnya Lima Orang Tewas  

2 Desember 2012

Terowongan Ambruk, Sedikitnya Lima Orang Tewas  

Terowongan Sasago, dengan panjang 4 kilometer, berada di Jalan Raya Chou di Otsuki, sekitar 80 kilometer di sebelah barat Tokyo.

Baca Selengkapnya

Tokyo Skytree, Menara Tertinggi di Dunia  

22 Mei 2012

Tokyo Skytree, Menara Tertinggi di Dunia  

Memiliki tinggi dua kali lipat dibandingkan dengan Menara Eiffel.

Baca Selengkapnya

Membunuh, Tiga Warga Jepang Dihukum Gantung

29 Maret 2012

Membunuh, Tiga Warga Jepang Dihukum Gantung

Cina paling banyak menjatuhkan hukuman gantung.

Baca Selengkapnya

Operasi Bypass Kaisar Akihito Lancar  

18 Februari 2012

Operasi Bypass Kaisar Akihito Lancar  

Operasi jantung bypass Kaisar Akihito berjalan sukses.

Baca Selengkapnya

Jantung Memburuk, Kaisar Akihito Dioperasi Bypass  

18 Februari 2012

Jantung Memburuk, Kaisar Akihito Dioperasi Bypass  

Kaisar Jepang Akihito menjalani operasi jantung di rumah sakit Universitas Tokyo.

Baca Selengkapnya

Renovasi Pembangkit Nuklir, Jepang Bail Out Tepco

8 Desember 2011

Renovasi Pembangkit Nuklir, Jepang Bail Out Tepco

Bailout ini mengakhiri predikat Tepco sebagai perusahaan
independen.

Baca Selengkapnya

Pusuke, Anjing Tertua di Dunia Mati  

7 Desember 2011

Pusuke, Anjing Tertua di Dunia Mati  

Anjing tertua sebelumnya berasal dari Australia, mati pada 1939.

Baca Selengkapnya