TEMPO Interaktif, Jakarta - Serangan peretas komputer semakin luas. Setelah mengacak-acak perusahaan kontraktor Lockheed Martin beberapa hari lalu, peretas kini menyerang stasiun penyiaran PBS.
Peretas mengirimkan artikel palsu ke situs PBS untuk program NewsHour pada akhir pekan lalu. Mereka menulis bahwa penyanyi rap Tupac Shakur yang dikabarkan tewas terbunuh pada 15 tahun lalu sebetulnya masih hidup dan tinggal di Selandia Baru. Peretas juga menuliskan informasi login untuk mengakses situs PBS.
Kejadian ini menambah panjang korban peretasan komputer pada bulan ini. Sebelumnya peretas menyerang unit keamanan RSA milik EMC, e-mail pemasar Epsilon Data Management LLC, Hyundai Capital, dan Sony.
"Kebanyakan yang diserang memiliki tool dan teknik pengamanan diri yang bagus," kata Alex Stamos, Chief Technology Officer di perusahaan keamanan komputer iSEC Partners.
Korban-korban tersebut menunjukkan motif serangan yang beragam. Serangan ke Hyundai Capital bertujuan untuk mengekstraksi database yang mereka curi sebelumnya. Adapun serangan ke Epsilon untuk memanfaatkan e-mail dan mengirimkan situs palsu alias phishing untuk menipu korban demi mendapatkan informasi pribadi.
Di RSA, peretas mencuri data tentang sistem keamanan yang dijual perusahaan itu kepada kliennya. Adapun di PBS, peretas yang menamakan dirinya LulzSec, mengirimkan artikel palsu.
DEDDY SINAGA | BERBAGAI SUMBER
Berita terkait
Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada
26 hari lalu
Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada
Baca SelengkapnyaWaspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya
27 hari lalu
Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?
Baca SelengkapnyaBRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan
27 hari lalu
Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.
Baca SelengkapnyaSpesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman
31 hari lalu
Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.
Baca SelengkapnyaPenularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan
32 hari lalu
Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.
Baca SelengkapnyaKetahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah
34 hari lalu
Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.
Baca SelengkapnyaFakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit
35 hari lalu
Flu Singapura memiliki gejala yang hampir menyerupai cacar air, virusnya hanya memerlukan waktu inkubasi 3-6 hari untuk menyerang imunitas tubuh.
Baca SelengkapnyaKenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya
35 hari lalu
Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.
Baca SelengkapnyaWaspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri
37 hari lalu
Seorang individu tidak hanya berisiko terkena demam berdarah dengue (DBD), tetapi juga berpotensi menyebarkan virus dengue apabila telah terinfeksi.
Baca SelengkapnyaLeptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?
38 hari lalu
Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?
Baca Selengkapnya