Fujitsu Garap Penyimpanan Data Anggaran Negara  

Reporter

Editor

Selasa, 18 Oktober 2011 15:03 WIB

Fujitsu

TEMPO Interaktif, Jakarta - Direktorat Jenderal Perbendaharaan Negara Kementerian Keuangan menggunakan layanan infrastruktur teknologi informasi dari Fujitsu untuk menyimpan data anggaran negara. Perusahaan asal Jepang ini terpilih setelah melalui proses tender.

"Fujitsu mendukung implementasi ICT yang terintegrasi di lingkungan Kementerian Keuangan," kata Muhammad Ridzal, Kepala Dukungan Teknis Perangkat Keras dan Perangkat Lunak Ditjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 18 Oktober 2011.

Infrastruktur Fujitsu yang digunakan lembaga keuangan negara ini antara lain server sampai storage versi enterprise.

Server Fujitsu digunakan untuk menyimpan database anggaran negara, sistem penggajian, dan berbagai aplikasi buatan Direktorat Jenderal Perbendaharaan negara, sekaligus menangani Intranet dan pengawasan website.

Infrastruktur server di divisi ini memproses jutaan data per tahun. Arsitektur server blade yang digunakan, menurut Ridzal, dapat memproses lebih banyak data, namun dengan manajemen kabel, storage, dan pemeliharaan yang lebih sederhana.

"Kapasitas kami meningkat dan tingkat ketersediaannya lebih tinggi," kata Ridzal. "Jumlah peranti keras juga lebih sedikit dibandingkan infrastruktur sebelumnya."

Direktorat yang dibentuk pada tahun 2004 ini bertugas mengelola implementasi anggaran negara dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) oleh lebih dari 20 ribu kelompok kerja yang tersebar di seluruh Indonesia.

Koordinasi dengan puluhan ribu kelompok kerja itu dilakukan melalui 177 Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).

Untuk mengkoordinasikan seluruh tugas dan menyebarluaskan informasi kepada ribuan satuan kerja dan KPPN, Direktorat menggunakan portal web terpusat.

Selain itu, divisi ini juga membangun portal e-learning dan perpustakaan digital untuk membantu petugas mendapatkan informasi, kebijakan, standar, dan prosedur terbaru dalam perbendaharaan dan akuntansi negara.

Salah satu kendala yang biasa dihadapi adalah persoalan kecepatan karena Direktorat menerima laporan anggaran dari kelompok kerja dan KPPN secara harian. "Oleh karenanya, dibutuhkan infrastruktur dan tim IT yang kuat," kata Ridzal.

RINI KUSTIANI

Berita terkait

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

19 jam lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

2 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

7 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

8 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

9 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

29 hari lalu

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

Pemerintah RI menyalurkan bantuan Rp 6,5 M kepada Laos untuk mendukung pemerintah negara tersebut sebagai Keketuaan ASEAN 2024.

Baca Selengkapnya

56 Siswa SMK Ini Jalani Program Backpacker dari Sekolahnya ke 20 Negara

30 hari lalu

56 Siswa SMK Ini Jalani Program Backpacker dari Sekolahnya ke 20 Negara

Selain mencari pengalaman dan ilmu di kampus-kampus tujuan, siswa santri ini juga membagikan ilmu dan pengetahuan di bidang teknologi informasi.

Baca Selengkapnya

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

40 hari lalu

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

Museum Layang-Layang Indonesia memperingati 21 tahun eksistensinya mengabadikan kebudayaan layangan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

49 hari lalu

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

Kemenkeu memastikan aspirasi masyarakat tentang bea cukai produk impor yang merupakan barang bawaan bakal dipertimbangkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

52 hari lalu

KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

KPK menyerahkan barang rampasan negara hasil perkara tindak pidana korupsi kepada enam instansi pemerintah.

Baca Selengkapnya